Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Starlink Berikan Akses Internet di Gaza?

KOMPAS.com - Elon Musk mengatakan, Starlink yang dimiliki oleh SpaceX akan memberikan jaringan internet di Jalur Gaza, Palestina.

Layanan tersebut, kata Musk, bakal diberikan kepada organisasi bantuan yang diakui secara internasional.

Musk berjanji memberikan layanan internet ketika sambungan listrik dan internet di Gaza terputus sejak Jumat (27/10/2023).

Matinya internet di Gaza menyebabkan warga setempat terisolasi dari dunia luar.

Mereka juga tidak bisa berkomunikasi dan meminta bantuan di tengah gempuran Israel.

"Starlink will support connectivity to internationally recognized aid organizations in Gaza," ujar Musk dikutip dari akun X resminya @elonmusk, Sabtu (28/10/2023).

Bisakah Starlink berikan akses internet di Gaza?

Meski Musk menawarkan layanan internet di Gaza, hal ini merupakan tantangan menurut profesor Studi Timur Tengah Universitas Hamad Bin Khalifa, Marc Owen Jones.

Menurut Jones, terminal atau antena Starlink di Gaza akan sulit untuk dikirimkan dan didistribusikan dalam skala besar.

Ia juga mengatakan bahwa Pemerintah Israel tidak mungkin mengizinkan impor secara legal.

"Namun, katakanlah Starlink berhasil masuk. Bagaimana itu akan dihidupkan? Tidak ada pasokan di Gaza saat ini," ujar Jones dikutip dari Al Jazeera.

Di sisi lain, Jones menyampaikan bahwa jaringan Starlink juga bergantung pada stasiun di darat.

Bila stasiun tersebut dibangun di Gaza, hal ini membutuhkan persetujuan yang menurutnya tidak mungkin dilakukan dalam situasi saat ini.

Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari blokade Israel terhadap Gaza yang berlangsung sejak 2007.

Israel mengontrol wilayah udara dan perairan teritorial Gaza, serta mengatur semua barang dan jasa yang masuk dan keluar melalui dua dari tiga titik penyeberangan perbatasan Gaza.

"Memiliki terminal Starlink dengan transmisi dua arah dapat membahayakan warga Gaza jika terdeteksi oleh pihak berwenang Israel," jelasnya.

Dikecam Menteri Komunikasi Israel

Di tengah rencana Musk menyediakan layanan internet di Gaza, hal ini mendapat kecaman dari Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi.

Ia mengatakan bahwa Israel akan melawan rencana Musk tersebut.

"Israel akan menggunakan segala cara untuk melawan hal ini," ujar Karhi dikutip dari Insider.

Sementara itu, anggota kongres AS dari Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, mengkritik hilangnya akses telekomunikasi dan internet.

Ia mengatakan, dirinya tidak terima dengan situasi di Gaza saat ini di mana wilayah ini terputus dari jaringan internet.

Belum ada keterangan lebih lanjut dari Starlink soal penyediaan internet di Gaza usai Musk berkomentar.

Menurut penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, ia masih menunggu "pengarahan lengkap" dari militer Israel untuk mendapat penjelasan mengenai putusnya internet di Gaza.

"Dalam operasi militer yang dilakukan oleh tentara Inggris, tentara Amerika, seringkali merupakan perilaku standar untuk mengganggu komunikasi musuh," ujarnya.

Adapun, Starlink yang dijanjikan Musk memberikan layanan internet di Gaza adalah jaringan satelit orbital.

Starlink yang pertama kali diluncurkan pada 2018 dijalankan oleh Space X, perusahaan yang dimiliki Musk.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/30/120000565/bisakah-starlink-berikan-akses-internet-di-gaza-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke