KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial DSA (29) tewas diduga menjadi korban penganiayaan RT yang merupakan anak anggota DPR.
Pengacara korban, Dimas Yemahura, menyampaikan awalnya korban pergi bersama terduga pelaku dan teman-teman lainnya ke diskotek di Jalan Mayjend Jonosewojo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/10/2023) malam.
Diduga karena perselisihan, RT kemudian menganiaya DSA yang membuat korban tak sadarkan diri.
Korban sebenarnya sempat dilarikan ke National Hospital tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan. Diduga, ia sudah meninggal 30 menit sebelumnya.
"Setelah tidak ada nafas, dia (terduga pelaku) memanggil petugas keamanan, kemudian dipanggillah pengelola apartemen," ujar Dimas menggambarkan situasi saat korban dibawa ke sebuah apartemen oleh terduga pelaku, dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/10/2023).
Alami sakit di beberapa bagian tubuh
DSA yang tewas diduga dianiaya oleh anak anggota DPR merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat.
Dimas mengungkapkan, sebelum korban mengembuskan napas terakhirnya, ia sempat menghubungi keluarganya.
Kepada keluarga, DSA mengaku merasakan sakit di beberapa bagian tubuh.
"Korban sempat menghubungi keluarganya, tapi dengan alasan yang bersangkutan sakit. Dan keluarganya tahu anaknya memar," kata Dimas, dikutip dari Kompas.com, Kamis.
Di sisi lain, DSA juga diduga mengunggah video di TikTok yang menunjukkan dirinya berbicara ke arah kamera.
Dalam video yang diunggah pada Selasa, ia menyinggung soal perjuangan wanita menjaga hati pria.
"Cewe nya mati matian jaga hati buat cwo nya, eh cwo nya mati matian buat matiin cewe nya," tulis korban melalui unggahan tersebut.
Kirim voice note ke keluarga
Selain mengeluhkan sakit, korban ternyata juga mengirimkan voice note (VN) atau pesan suara ke keluarganya sebelum ia tewas.
Dimas mengatakan, pesan tersebut berisi suara korban. Namun, ia tidak menunjukkan bukti dan isi pesan suara korban yang diberikan kepada keluarganya.
"Voice note (pesan suara) korban saat dilakukan penganiayaan si RT ini kami ada," ungkap Dimas.
"Memang tidak kami share dan tunjukan, sebelum proses hukum dijalani serius," sambungnya.
Kronologi wanita tewas diduga dianiaya anak anggota DPR
Seperti yang sudah disebutkan, sebelum tewas DSA sempat mengunjungi sebuah diskotek di Jalan Mayjend Jonosewojo, Surabaya pada Selasa malam.
Ia mendatangi tempat hiburan malam tersebut bersama terduga pelaku dan beberapa teman lainnya.
Namun, diduga muncul perselisihan yang melibatkan korban dengan terduga pelaku. Perselisihan diduga menjadi awal penganiayaan terjadi.
"Mbak DSA pada Selasa malam diajak oleh teman-temannya termasuk saudara RT ke klub malam. Kemudian di dalam itu ada perselisihan antara saudara RT ini dengan Mbak DSA," jelas Dimas dikutip dari Kompas.com, Kamis.
DSA tidak sadarkan diri
Setelah diduga dianiaya, DSA disebut tidak sadarkan diri namun peristiwa ini malah direkam oleh RT.
Terduga pelaku kemudian memasukkan korban ke bagasi mobil dan membawanya ke sebuah apartemen di Jalan Puncak Indah Lontar pada Rabu (4/10/20023) dini hari.
Korban masih tidak sadarkan diri dan disebut oleh Dimas tidak bernapas lagi.
Selanjutnya, RT membawa korban ke National Hospital yang jaraknya tidak jauh dari apartemen.
Tetapi ketika tiba di rumah sakit (RS), korban sudah tidak bernyawa. Ia diduga sudah meninggal sekitar 30 menit sebelumnya.
"Artinya sudah tidak bernyawa dimungkinkan terjadi di klub malam. Adanya pembiaran petugas di klub malam," ujar Dimas.
(Sumber: Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan, Maya Citra Rosa | Pythag Kurniati).
https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/06/150000365/pengakuan-wanita-yang-diduga-dianiaya-anak-anggota-dpr-sebelum-tewas