KOMPAS.com - Sejumlah bahan makanan seperti mi basah ada yang mengandung zat-zat kimia berbahaya bagi tubuh seperti boraks dan formalin.
Oleh karena itu, sebagai konsumen perlu waspada terhadap makanan yang dikonsumsi setiap harinya.
Jika tidak hati-hati, bisa saja makanan yang dikonsumsi ternyata mengandung bahan kimia yang berbahaya seperti boraks dan formalin.
Zat ini banyak dipakai dalam berbagai hal seperti pembuatan kosmetik, deterjen, pembasmi serangga, gelas, dan keramik.
Karena kegunaan boraks adalah sebagai bahan pengawet, banyak yang memanfaatkan kegunanaannya sebagai bahan pengawet makanan. Selain dapat menyebabkan demam, mual, dan gagal ginjal boraks dapat menyebabkan kematian.
Sedangkan formalin merupakan senyawa larutan terdiri dari 37 persen persen formaldehida dengan air dan sedikit metil alkohol.
Kegunaan senyawa formalin adalah untuk disinfektan, pestisida, pembuatan vaksin, pembuatan produk rumah tangga, serta mengawetkan spesimen biologis, dan pembalseman.
BPOM memberikan panduan dan beberapa cara membedakan mi basah bebas zat kimia dan yang diberi tambahan zat kimia.
Ciri-ciri mi yang sebaiknya dihindari untuk dibeli
Dikutip dari Kompas.com (4/12/2018), berikut ciri-ciri mi yang mengandung formalin dan boraks:
1. Tahan dalam waktu lama
Dikutip dari Kompas.com, Pelaksana Tugas Deputi Pengawasan Pangan BPOM saat itu, Tetty H Sihombing mengungkapkan, ada beberapa ciri yang membedakan mi basah berformalin dengan yang tidak berformalin.
Tetty menjelaskan, mi basah yang mengandung formalin biasasanya lebih tahan lama. Mi tersebut tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar 25 derajat celsius.
"Kalau di suhu lemari es sekitar 15 derajat celsius, mi berformalin bisa tahan lebih dari 15 hari," kata Tetty.
2. Baunya menyengat
Sementara, ada juga ciri utama yang paling kentara dalam membedakan mi berformalin, yakni dikenali melalui baunya.
Menurut Tetty, mi yang mengandung formalin sering kali tercium bau yang menyengat, seperti bau formalin.
3. Mi tidak lengket
Selain itu, ciri lain yang membedakan mi berformalin adalah dengan cara melihat tekstur mi tersebut.
Tetty membebeerkan, mi mengandung formali biasanya tidak lengket dan mi lebih mengkilap dibandingkan mi normal atau tanpa formalin.
Selain dilakukannya pengecekan kandungan formalin menggunakan indera tubuh, bisa juga pengecekan dilakukan dengan test kit.
"Ada test kit. Sederhana operasinya, namun memerlukan keahlian. Biasa kami pakai di mobil laboratorium keliling Badan POM. Tentu di lab lebih komprehensif. Lab kantor BPOM kami di seluruh Indonesia sudah biasa melakukannya," ujar Tetty.
Tetty pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tergiur dengan tampilan mi yang menarik, karena bisa jadi mi tersebut mengandung formalin dan perlu diwaspadai.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 2023, berikut adalah dampak serta ciri-ciri makanan yang mengandung formalin dan boraks:
Jika terhirup
Bisa menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernafas, nafas menjadi pendek, sakit kepala, dan kanker paru-paru.
Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kerusakan pada mata, pandangan kabur, hingga bisa menyebabkan kebutaan.
Jika tertelan
Mual, muntah, diare, perut perih, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, hingga kerusakan hati.
Kebanyakan masyarakat belum mengetahui cara membedakan makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya atau tidak.
Ciri-ciri makanan yang diberi boraks dan formalin
Daging ayam yang mengandung formalin jika dicubit bagian kulitnya, maka kulitnya tidak akan kembali ke semula dan kulitnya terlihat kaku.
Mie basah yang diberi pengawet formalin tidak akan rusak walaupun disimpan hingga 2 hari pada penyimpanan suhu kamar dan bertahan lebih dari 15 hari.
Baunya juga agak menyengat seperti bau formalin.
Mie yang mengandung pengawet boraks, tekstur mie menjadi lebih kenyal dan lebih mengkilap dibandingkan mie normal.
Ikan segar yang diberi formalin memiliki ciri-ciri mata ikan tidak cemerlang, cenderung keruh, warnanya berubah menjadi putih keabuan sampai kemerahan.
Insang yang seharusnya berwarna merah segar menjadi pucat, kusah agak keputihan, bau ikan tidak segar, dan sisik mudah mengelupas. Ikan yang mengandung formalin juga tidak akan didekati oleh lalat.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/22/130000365/3-ciri-ciri-mi-yang-sebaiknya-dihindari-untuk-dibeli