KOMPAS.com - Unggahan yang mempertanyakan apakah sering haus menjadi tanda diabetes ramai di media sosial.
Unggahan itu dibuat oleh akun ini pada Kamis (10/8/2023).
Pengunggah mengutarakan bahwa dirinya sering kali haus dan bahkan bisa menghabiskan 4 galon air dalam waktu 1 bulan.
"Dips! serius nanya, menurut kalian wajar ngga dalam 1 bulan habis 4 galon buat minum sendiri di kos?" tanya pengunggah.
"Sender tiba2 takut dikit karena abis baca tweet tentang diabe*es (salah satu gejalanya orang yang gampang haus, gampang laper, dll), tapi terakhir cek gula darah normal," tambahnya.
Hingga Selasa (15/8/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 105.200 kali dan mendapatkan lebih 516 likes dari warganet.
Lantas, benarkah sering merasa haus menjadi tanda diabetes?
Penjelasan dokter
Dokter Penyakit Dalam subspesialis Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi Ari Fahrial Syam mengatakan, tanda seseorang menderita diabetes bisa dilihat dari 3P, yaitu polifagi (sering makan), poliuri (sering buang air kecil), dan polidipsi (sering haus).
"Diabetes melitus ditandai dengan banyak makan, banyak kencing, dan sering haus. Jadi harus kombinasi dari ketiga ini," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (11/8/2023).
Ari menyampaikan bahwa seseorang yang mudah merasa haus namun tidak disertai dengan dua tanda lainnya, maka kemungkinan itu bukan pertanda diabetes.
"Kalau hanya merasa haus tapi tidak ada tanda kedua lainnya, maka bisa saja karena faktor lain seperti bekerja di udara panas," ungkapnya.
Ari menyampaikan, normalnya manusia akan minum 2 liter air per hari.
"Kalau minum 4 galon, 1 galonnya 19 liter itu agak berlebih. Tetapi kalau memang sering berkeringat masih wajar," ucapnya lagi.
Kendati demikian ia mengungkapkan, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter atau mengecek kadar gula darah apabila sudah ada gejala dari 3P di atas.
Ari menambahkan, ada beberapa tanda dan gejala umum yang sering kali dialami oleh penderita diabetes.
Beberapa gejalanya meliputi:
"Selain itu, gatal-gatal di selangkangan juga bisa jadi tanda diabetes," pungkasnya.
Pemeriksaan untuk diabetes
Senada, dokter penyakit dalam dari Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir turut mengatakan, pasien diabetes memiliki ciri yang lazim dialami atau yang paling sering mereka rasakan, yaitu sering merasakan haus, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar.
"Frekuensinya sendiri dari 3 pola gejala diabetes tidak ada yang standar. Intinya apabila ada satu gejala, biasanya akan kita anjurkan untuk melakukan pemeriksaan gula darah puasa dan HbA1c," ungkapnya.
Cek gula darah puasa merupakan metode pemeriksaan untuk mengukur gula darah seseorang setelah puasa semalaman.
Kadar gula darah puasa 99 mg/dL atau lebih rendah adalah normal, 100-125 mg/dL menunjukkan seseorang memiliki pradiabetes, dan 126 mg/dL atau lebih tinggi menunjukkan seseorang mengidap diabetes.
"Cek gula darah puasa menunjukkan kadar gula darah sesaat atau saat itu. Ceknya terukur dalam darah setelah puasa delapan jam," paparnya.
Sementara itu, pengecekan gula darah HbA1c atau hemoglobin A1c menunjukkan kadar gula darah rata-rata dalam 2–3 bulan.
Untuk itu, Andi menyarankan apabila seseorang memiliki satu atau lebih dari ketiga gejala tersebut, sebaiknya untuk segera mengecek kadar gula darah.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/15/140000665/benarkah-sering-merasa-haus-jadi-pertanda-diabetes-ini-kata-dokter