Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jambore Pramuka Dunia di Korsel Terancam Topan Khanun, Peserta Dievakuasi

Dimulai sejak 1 Agustus, Jambore Pramuka Dunia ke-25 itu dijadwalkan berlangsung di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan sampai 12 Agustus.

Namun, Badan Meteorologi Korea mengungkapkan adanya ancaman topan Khanun yang datang melalui Busan pada Kamis (10/8/2023).

Diberitakan Bloomberg, Minggu (6/8/2023), topan Khanun akan sampai di dekat pantai Provinsi Gyeongsang yang berada 168 km dari lokasi jambore.

Topan ini diperkirakan menyebabkan hujan, angin, bahkan gangguan listrik di sebagian besar wilayah negara tersebut.

Mempertimbangkan situasi tersebut, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memindahkan semua peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 dari perkemahan di Saemangeum.

Pemindahan ini dilakukan karena lokasi jambore merupakan lahan bekas pertanian dengan sistem drainase tidak lancar yang rawan banjir akibat hujan deras saat topan.

Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia (WOSM) menyatakan pemerintah Korea Selatan akan segera memberikan rincian rencana keberangkatan dan tempat untuk menampung para peserta.

"Kami mendesak pemerintah untuk mempercepat rencana keberangkatan dan menyediakan semua sumber daya dan dukungan yang diperlukan bagi para peserta selama mereka tinggal dan sampai mereka kembali ke negara asal mereka," tulis organisasi tersebut dikutip dari situs resminya.

Kontingen Indonesia siapkan rencana darurat

Wakil Ketua Humas Kwartir Nasional (Kwarnas) Berthold Sinaulan membenarkan peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 akan segera keluar dari perkemahan di Saemangeum lebih cepat dari rencana awal.

Mereka seharusnya baru keluar dari Saemangeum saat acara jambore selesai pada 12 Agustus 2023. Sebelum itu, konser K-Pop akan diadakan sebagai acara penutupan pada 11 Agustus 2023.

"Hal itu (pemindahan peserta) disebabkan topan Khanun yang bergerak mendekati Saemangeum. Saat ini persiapan evakuasi tengah dilakukan," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (7/8/2023).

Menurutnya, topan Khanun akan tiba sekitar tanggal 9-10 Agustus 2023. Karena itu, mereka masih memiliki waktu untuk bersiap-siap dan pergi menuju tempat evakuasi.

Berthold mengatakan, kontingen Indonesia juga menyiapkan rencana darurat untuk menghindari topan.

Pihaknya dibantu oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul dan Pemerintah Provinsi Jeolla Utara.

"(Kwarnas berencana) ikuti arahan panitia," ujar Berthold.

Menurutnya, pihak KBRI di Seoul dan Pemprov Jeolla Utara telah bekerja sama untuk menyiapkan tempat tinggal bagi kontingen Indonesia.

"Namun kalau diizinkan, ada dua sekolah yang berjarak satu setengah jam perjalanan (dari lokasi jambore) siap menampung. (Hasil) kerja sama KBRI dan Pemprov Jeollabuk," jelasnya.

Berthold menambahkan, penyelenggara juga tetap berencana mengadakan konser K-Pop sebagai acara penutupan. Namun, konser akan diadakan di luar arena perkemahan.

Diberitakan media lokal Yonhap News, Senin (7/8/2023), pemerintah mengimbau kontingen Pramuka dari masing-masing negara meninggalkan area jambore secara berurutan sejak Rabu (8/9/2023) pagi.

Himbauan ini membuat beberapa kegiatan yang dijadwalkan berlangsung Senin (7/8/2023) sore diperkirakan akan batal.

Untuk membantu peserta, polisi mengatur lalu lintas dan langkah-langkah keselamatan sebagai persiapan kepindahan dari lokasi perkemahan.

Rencana darurat untuk menghadapi topan dibuat dengan memindahkan pelaksanaan jambore dan pesertanya ke wilayah metropolitan, seperti Seoul.

Pemerintah setempat dikabarkan tengah berencana mengubah akomodasi peserta jambore.

Akomodasi baru yang disiapkan berada di pusat olahraga milik pemerintah, asrama universitas di pusat Kota Seoul, serta fasilitas pelatihan milik perusahaan publik dan swasta.

Selain itu, konser K-Pop yang menjadi acara penutup rencananya juga akan dipindahkan ke stadion.

Diperkirakan lokasi yang dipilih adalah Stadion Piala Dunia Jeonju di Provinsi Jeolla Utara atau Stadion Piala Dunia Seoul di Distrik Mapo, Seoul.

Pada Senin (7/8/2023), panitia tengah memastikan kapasitas maksimum universitas dan fasilitas penginapan di Provinsi Jeolla Utara untuk menampung peserta jambore, di antaranya Universitas Nasional Chonbuk, Universitas Woosuk, Universitas Wonkwang, dan Universitas Kunsan.

Sebelumnya, Jambore Pramuka Dunia di Korsel yang diikuti sekitar 43.000 peserta dari 158 negara dilanda cuaca panas ekstrem. Akibatnya, ratusan peserta harus dilarikan ke rumah sakit.

Tak hanya itu, kondisi tempat dan fasilitas di lokasi jambore juga disebut tak memadai sehingga menyulitkan para peserta.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/07/174500665/jambore-pramuka-dunia-di-korsel-terancam-topan-khanun-peserta-dievakuasi

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke