Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Helikopter Wisata Jatuh di Dekat Gunung Everest, Pilot dan Semua Penumpang Ditemukan Tewas

Menurut para pejabat lokal di Nepal, semua penumpang helikopter yang berjumlah enam orang dinyatakan tewas dalam peristiwa tersebut.

Pihak berwenang Nepal mengatakan bahwa helikopter tersebut jatuh di daerah Lamajura dan tim penyelamat telah menemukan mayat keenam penumpangnya.

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengatakan, kelima turis tersebut adalah warga negara Meksiko, yang terdiri dari dua laki-laki dan 3 perempuan.

Sedangkan pilot yang menjalankan helikopter tersebut adalah warga negara Nepal.

Keenam korban tewas diterbangkan ke Rumah Sakit Pendidikan T.U. di Kathmandu untuk diautopsi.

"Keenam jenazah telah ditemukan dan dibawa ke Kathmandu," kata Pratap Babu Tiwari, manajer umum bandara internasional Tribhuvan, dilansir dari The Guardian.

Sementara itu, terkait dengan penyebab kecelakaan helikopter masih belum diketahui dengan jelas.

Lantas, bagaimana kronologi kejadiannya?

Kronologi kejadian

Helikopter yang jatuh di pegunungan Everest tersebut dioperasikan oleh Manang Air.

Menurut beberapa pernyataan dari Otoritas Penerbangan Sipil negara itu, helikopter lepas landas setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Setelah itu, helikopter mulai kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara dalam beberapa menit.

Helikopter tersebut menuju Kathmandu, ibu kota Nepal, dari Surke, sebuah kota kecil di wilayah terpencil dekat Gunung Everest.

"Cuaca saat itu tidak buruk. Sekarang kami tidak bisa mengatakan apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Itu harus diselidiki," kata Raju Neupane, juru bicara Manang Air dikutip dari New York Times.

Sementara itu, juru bicara otoritas penerbangan Nepal Pratap Tiwari mengatakan, dua helikopter dari Altitude Air, sebuah perusahaan penerbangan carter, telah dikerahkan untuk melakukan operasi penyelamatan.

Kendati demikian, kedua helikopter tersebut tidak dapat mendarat langsung di lokasi kecelakaan karena kondisi "cuaca buruk".

Identitas korban 

Manang Air menyediakan tur udara di daerah tersebut yang dapat disesuaikan untuk klien pribadi.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengidentifikasi pilot helikopter tersebut sebagai Chet B. Gurung dan berusia 55 tahun.

Dia memiliki lebih dari 7.000 jam terbang dan sudah bekerja dengan Manang Air sejak 2014.

Pada Selasa (11/7/2023) malam, otoritas penerbangan Nepal mengidentifikasi kelima penumpang sebagai Fernando Sifuentes, Ismael Rincon, Abric Gonzalez, Luz Gonzalez Olacio, dan Maria Jose Sifuentes.

Terkait dengan peristiwa tersebut, perusahaan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga penumpang dan mengatakan bahwa mereka akan terus bekerja sama dan memberikan informasi kepada pihak berwenang setempat.

Sebagai informasi, kecelakaan helikopter tersebut merupakan bencana penerbangan terburuk di Nepal sejak Januari, ketika 72 orang, termasuk dua warga Amerika dan dua penduduk tetap AS, tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang Yeti Airlines.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/12/084500465/helikopter-wisata-jatuh-di-dekat-gunung-everest-pilot-dan-semua-penumpang

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke