Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Serangan Panik? Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Serangan panik atau panic attack adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan yang intens dan kecemasan secara tiba-tiba.

Banyak orang hanya mengalami satu atau dua kali serangan panik dalam hidup mereka, dan masalahnya akan hilang ketika situasi stres berakhir.

Namun, beberapa orang mengalami serangan panik berulang dan menghabiskan waktu lama dalam ketakutan terus-menerus. Ini merupakan kondisi yang disebut gangguan panik.

Meskipun serangan panik itu tidak mengancam jiwa, namun dapat secara signifikan memengaruhi kualitas hidup Anda.

Gejala serangan panik

Serangan panik biasanya muncul secara tiba-tiba, tanpa peringatan, dan kondisi ini dapat menyerang siapa saja dan kapan saja.

Dilansir dari Mayo Clinic, serangan panik biasanya mencakup beberapa tanda atau gejala berikut:

Salah satu hal terburuk tentang serangan panik adalah ketakutan yang kuat bahwa Anda akan mengalami hal buruk yang lain.

Lantas, bagaimana cara mengatasi serangan panik?

Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa tips sederhana untuk mengatasi serangan panik:

1. Gunakan pernapasan dalam

Salah satu gejala serangan panik adalah hiperventilasi, yang dapat meningkatkan rasa takut. Bernapas dalam-dalam (deep breathe) dapat mengurangi gejala panik.

Dalam sebuah studi pada 2017, mereka yang berlatih pernapasan dalam mendapat peningkatan dalam tingkat perhatian dan kesejahteraan emosional mereka.

Tes darah juga menunjukkan tingkat kortisol yang lebih rendah, menunjukkan tingkat stres yang lebih rendah.

2. Menutup mata

Beberapa serangan panik datang dari pemicu yang membuat Anda kewalahan, bingung, atau bahkan hal-hal yang memberatkan.

Jika Anda berada di lingkungan yang serba cepat, dengan banyak rangsangan, ini dapat memicu serangan panik.

Untuk mengatasinya, tutup mata Anda selama serangan panik Anda. Ini dapat memblokir rangsangan tambahan dan membuatnya lebih mudah untuk fokus pada pernapasan Anda.

3. Temukan objek fokus

Beberapa orang merasa terbantu menemukan sesuatu untuk memusatkan semua perhatian mereka selama serangan panik.

Pilih satu objek dengan jelas dan secara sadar, lalu fokuskan seluruh energi Anda pada objek tersebut. Ini dapat membantu meredakan gejala panik yang Anda alami.

Gambarkan pola, warna, bentuk, dan ukuran benda tersebut. Misalnya, Anda mungkin melihat bagaimana jarum jam bergerak ketika berdetak, atau posisi jamnya agak miring.

4. Bayangkan tempat yang menyenangkan

Penelitian menyarankan bahwa menghabiskan waktu di alam dan memvisualisasikan alam dapat membantu mengobati dan mengelola kecemasan.

Apa tempat paling santai di dunia yang dapat Anda pikirkan? Pantai yang cerah dengan ombak yang bergulung lembut? atau berkemah di pegunungan?

Bayangkan diri Anda di sana dan cobalah untuk fokus pada detail sebanyak mungkin.

5. Menyadari serangan panik

Dengan mengenali bahwa Anda mengalami serangan panik, dapat mengingatkan diri sendiri bahwa ini hanya sementara, akan berlalu, dan Anda baik-baik saja.

Hilangkan rasa takut bahwa Anda mungkin sekarat atau hal yang tak diinginkan akan terjadi, itu merupakan gejala serangan panik.

Saat Anda sadar dan bisa mengontrol diri, memungkinkan Anda untuk fokus pada teknik lain untuk mengurangi gejala panik.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/08/101500165/apa-itu-serangan-panik-berikut-gejala-dan-cara-mengatasinya

Terkini Lainnya

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke