Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Hipotensi Postprandial, Kondisi Tekanan Darah Rendah Setelah Makan

KOMPAS.com - Tekanan darah rendah atau hipotensi terjadi ketika kondisi tekanan darah seseorang turun di bawah kisaran normal.

Dilansir Penn Medicine, tekanan darah rendah yang berat dapat disebabkan oleh kehilangan darah secara tiba-tiba (syok), infeksi berat, serangan jantung, atau reaksi alergi yang parah (anafilaksis).

Beberapa penyebab lain adalah ketika Anda melakukan perubahan posisi tubuh yang tiba-tiba atau karena berdiri terlalu lama.

Pengukuran tekanan darah diukur dalam satuan millimeters of mercury (mm Hg). Tekanan darah normal idealnya adalah antara 90/60 dan 130/80 mm Hg.

Pengaturan aliran darah internal tubuh terkadang dapat menyebabkan Anda memiliki tekanan darah lebih rendah dari normal.

Tekanan darah bervariasi dari satu orang ke orang lain. Bahkan penurunan sekecil 20 mmHg, dapat menimbulkan masalah bagi sebagian orang.

Hipotensi postprandial

Dalam istilah medis, hipotensi berarti tekanan darah rendah, sedangkan postprandial mengacu pada periode waktu tepat setelah makan.

Dikutip dari laman Healthline, hipotensi postprandial merupakan kondisi ketika Anda mengalami tekanan darah yang turun setelah makan.

Tekanan darah bisa berubah sepanjang hari berdasarkan apa yang Anda lakukan. Olahraga menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah, sedangkan tidur biasanya menurunkan tekanan darah Anda.

Hipotensi postprandial sering terjadi pada lansia, dan umumnya menyebabkan pusing dan jatuh, bahkan juga komplikasi serius.

Kondisi ini dapat didiagnosis dan dikelola, seringkali bisa diatasi dengan beberapa penyesuaian gaya hidup sederhana.

Gejala utama hipotensi postprandial adalah pusing, seolah akan jatuh, atau bahkan pingsan setelah makan.

Syncope adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pingsan yang terjadi akibat penurunan tekanan darah.

Biasanya kondisi ini disebabkan oleh turunnya tekanan darah sistolik Anda setelah makan. Angka sistolik adalah angka teratas dalam pembacaan tekanan darah.

Memeriksa tekanan darah sebelum dan sesudah makan dapat mengungkapkan apakah ada perubahan yang terjadi selama proses pencernaan.

Saat Anda mencerna makanan, usus membutuhkan aliran darah tambahan untuk bekerja dengan baik. Biasanya, detak jantung akan meningkat dan arteri (pemasok darah ke area selain usus) akan menyempit.

Sebagai akibat dari permintaan darah ekstra oleh usus selama proses pencernaan, aliran darah ke bagian tubuh lainnya akan berkurang.

Kondisi ini akan menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, namun sifatnya hanya sementara.

Kemungkinan penyebab lain dari hipotensi postprandial terkait dengan penyerapan cepat glukosa, yang menyebabkan kondisi ini berisiko lebih tinggi bagi pasien diabetes.

Selain penyebab-penyebab tersebut, Anda masih dapat mengembangkan hipotensi postprandial meskipun Anda tidak memiliki kondisi yang memengaruhi sistem saraf otonom.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/14/114500265/mengenal-hipotensi-postprandial-kondisi-tekanan-darah-rendah-setelah-makan

Terkini Lainnya

Penyakit Apa yang Bisa Disembuhkan dengan Kunyit? Berikut 7 Daftarnya

Penyakit Apa yang Bisa Disembuhkan dengan Kunyit? Berikut 7 Daftarnya

Tren
[POPULER TREN] Curhatan Kepala Otorita IKN Tak Digaji 11 Bulan | Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah

[POPULER TREN] Curhatan Kepala Otorita IKN Tak Digaji 11 Bulan | Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah

Tren
Jalan Kaki dan Joging, Mana yang Lebih Sehat?

Jalan Kaki dan Joging, Mana yang Lebih Sehat?

Tren
Ilmuwan NASA Membuat Zona Waktu untuk Bulan, Begini Cara Kerjanya

Ilmuwan NASA Membuat Zona Waktu untuk Bulan, Begini Cara Kerjanya

Tren
Viral, Video Embun Upas Muncul di Dieng, Jateng, Ini Kata BMKG

Viral, Video Embun Upas Muncul di Dieng, Jateng, Ini Kata BMKG

Tren
Kasus Ibu Lecehkan Anak Baju Biru di Tangsel, Ahli: Dalang di Balik Tersangka Harus Diungkap

Kasus Ibu Lecehkan Anak Baju Biru di Tangsel, Ahli: Dalang di Balik Tersangka Harus Diungkap

Tren
Pernah Dituduh Plagiat, Berikut 5 Fakta Menarik tentang Teori Relativitas Einstein

Pernah Dituduh Plagiat, Berikut 5 Fakta Menarik tentang Teori Relativitas Einstein

Tren
RUU KIA Disahkan, Begini Aturan Cuti Suami Saat Dampingi Istri Melahirkan

RUU KIA Disahkan, Begini Aturan Cuti Suami Saat Dampingi Istri Melahirkan

Tren
Belum Kembalikan Dana Peserta Rp 567 M, BP Tapera: BPK Nyatakan Selesai

Belum Kembalikan Dana Peserta Rp 567 M, BP Tapera: BPK Nyatakan Selesai

Tren
Respons PDI-P, PKS, PAN, dan PKB soal Mundurnya Kepala Otorita IKN

Respons PDI-P, PKS, PAN, dan PKB soal Mundurnya Kepala Otorita IKN

Tren
Cerita Tri Adinata, Bermula dari Cover Lagu, Berujung Sepanggung dengan Alan Walker

Cerita Tri Adinata, Bermula dari Cover Lagu, Berujung Sepanggung dengan Alan Walker

Tren
7 Daerah Akan Uji Coba Pembuatan SIM dengan Syarat Punya BPJS Kesehatan, Mana Saja?

7 Daerah Akan Uji Coba Pembuatan SIM dengan Syarat Punya BPJS Kesehatan, Mana Saja?

Tren
Apakah Perusahaan Berhak Memotong Gaji Karyawan yang Sakit dan Tidak Masuk Kerja?

Apakah Perusahaan Berhak Memotong Gaji Karyawan yang Sakit dan Tidak Masuk Kerja?

Tren
Benarkah Cobek dan Ulek Batu Bisa Picu Batu Ginjal? Ini Faktanya

Benarkah Cobek dan Ulek Batu Bisa Picu Batu Ginjal? Ini Faktanya

Tren
Kapten Persib Bandung Naik Haji Bersama Istri, Doa Khusus untuk Persib

Kapten Persib Bandung Naik Haji Bersama Istri, Doa Khusus untuk Persib

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke