Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akses Keluar Masuk Penumpang di Stasiun Bandung Disebut Diskriminatif, KAI Beri Penjelasan

KOMPAS.com – Sebuah cuitan soal aturan akses keluar masuk penumpang kereta api (KA) lokal dan jarak jauh di Stasiun Bandung yang disebut diskriminatif, viral di media sosial.

Unggahan tersebut diposting oleh akun Twitter ini pada Minggu (11/6/2023).

Dalam unggahan itu, terdapat foto yang memperlihatkan akses masuk ke dalam stasiun dengan signage KA Argo Parahyangan menuju Stasiun Gambir.

Pengunggah dalam postingannya menyebut aturan keluar dan masuk di Stasiun Bandung diskriminatif karena membedakan penumpang KA lokal dengan penumpang KA jarak jauh.

“2beer! Stasiun paling segregasi se-Indonesia ya Stasiun Bandung. Penumpang KA Lokal gaboleh keluar/masuk dari bagian utara (Kebon Kawung), stasiun bagian utara cuma eksklusif buat penumpang KA Jarak Jauh. Aneh, 2023 masih ada aturan diskriminatif kek gini,” tulis pengunggah.

Penjelasan KAI

Manajer Daop 2 Bandung PT Kereta Api Indonesia (KAI) Mahendro Trang Bawono memberikan penjelasan terkait alasan akses keluar masuk KA lokal dan jarak jauh berbeda.

“Alasan akses keluar masuk penumpang KA lokal dan jarah jauh dipisahkan adalah untuk memudahkan flow (arus) penumpang ketika akan boarding dan naik ke kereta,” kata Mahendro kepada Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Ia mengatakan, hal itu dilakukan untuk kenyamanan penumpang saat berada di lingkungan stasiun dan mencegah terjadinya penumpukan di beberapa titik.

“Kemudian kami juga ingin meminimalisir agar penumpang tidak salah naik kereta, baik itu KA lokal atau KA jarak jauh,” jelasnya.

Akses keluar masuk penumpang untuk kedua KA tersebut berada di lokasi yang berseberangan.

“Untuk KA lokal di sebelah selatan. Untuk KA jarak jauh di sebelah utara,” tuturnya.

Akses selatan Stasiun Bandung sendiri melalui jalan Pasir Kaliki, sedangkan akses utaranya melalui jalan Kebon Kawung.

Sosialisasikan kembali

Menurut Mahendro, akses keluar masuk penumpang, entah itu KA lokal atau jarak jauh sebetulnya sebagian besar penumpang sudah mengetahuinya.

Meski begitu, pihaknya menyadari masih ada sebagian kecil penumpang yang tidak mengetahui.

“Oleh karena itu kami akan sosialisasikan kembali terkait akses pelayanan bagi penumpang,” ujarnya.

Terlebih pada Agustus nanti menjelang dioperasikannya KA Pengumpan KCJB (Kereta Cepat Jakarta Bandung). Sehingga, KAI akan lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Saran dan kritik akan selalu kami terima. Itu menjadi masukan bagi kami untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan KA," imbuhnya.

Mahendro juga mengimbau kepada calon penumpang KA untuk lebih memperhatikan jadwal keberangkatan KA karena adanya pemberlakuan Gapeka baru, yakni Gapeka 2023 mulai 1 Juni.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/12/133000065/akses-keluar-masuk-penumpang-di-stasiun-bandung-disebut-diskriminatif-kai

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke