Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah dan Perayaan Hari Waisak di Indonesia

Di berbagai dunia, hari Waisak memiliki beragam sebutan, seperti halnya di India, perayaan hari Waisak disebut dengan hari Visakah Puja atau Buddha Purnima, di Tibet disebut hari Saga Dawa.

Malaysia, Singapura, dan Sri Lanka, hari Waisak, mereka menyebutnya sebagai Vesak, dan di Thailand disebut sebagai Visakha Bucha.

Waisak jadi hari libur nasional

Sementara itu, di Indonesia hari Waisak tidak hanya diperingati sebagai hari raya keagamaan, namun hari Waisak juga telah ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang ditandatangi oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi pada 29 Maret 2023.

Lantas, bagaimana sejarah dan perayaan hari Waisak di Indonesia?

Sejarah dan makna Waisak 

Dilansir dari Kompas.com (13/12/2021), dalam perayaan hari Waisak, terdapat tiga peristiwa penting bagi penganut agama Buddha yang disebut dengan Trisuci Waisak. 

Trisuci Waisak merupakan hari suci yang dirayakan seluruh umat Buddha di dunia untuk merayakan 3 peristiwa penting, yaitu peristiwa kelahiran, penerangan agung, dan kematian Sidharta Gautama terjadi pada tanggal yang sama, yakni bulan purnama di bulan Mei.

Siddharta Gautama adalah guru spiritual dari wilayah timur laut India yang merupakan pendiri agama Buddha.

Dalam keyakinan umat Buddha, Pangeran Siddharta lahir ke dunia sebagai seorang Bodhisatva (calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi).

Berikut ini penjelasan dari ketiga peristiwa dalam Trisuci Waisak:


1. Kelahiran Siddharta Gautama

Makna pertama dalam Trisuci Waisak ini adalah lahirnya Siddharta Gautama. 

Siddharta Gautama lahir pada 623 SM di Taman Lumbini. Pada saat itu, Siddharta lahir dalam kondisi bersih tanpa noda, berdiri tegak, dan langsung dapat berjalan.

Kemudian oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala, diramalkan bahwa kelak Siddharta akan menjadi seorang Chakrawatin (Maharaja Dunia).

2. Siddharta Gautama mendapatkan penerangan Agung

Setelah momen kelahiran, pada usianya ke 35 tahun, Siddharta Gautama mendapatkan Penerangan Agung, lalu menjadi Buddha di Bodh Gaya pada saat bulan Waisak.

Setelah mencapai Penerangan Agung, Buddha Gautama berkelana untuk menyebarkan Dharma (kebenaran) selama 45 tahun.

3. Kematian Siddharta Gautama

Buddha Gautama wafat pada 543 SM di usia 80 tahun. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, para pengikutnya melakukan sujud kepada Sang Buddha.

Keputusan resmi untuk merayakan Trisuci Waisak dinyatakan pertama kali dalam Konferensi Persaudaraan Buddha Sedunia di Sri Lanka pada 1950.

Dalam konferensi itu, ditetapkan perayaan Waisak pada purnama pertama di bulan Mei dan terus diperingati setiap tahunnya pada bulan yang sama.

Perayaan Waisak di Indonesia

Dikutip dari Kompas.com, umat Buddha di setiap daerah memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan hari raya Waisak.

Meskipun begitu, perayaan Waisak banyak terjadi di beberapa negara Asia seperti India, Thailand, Korea Utara, dan Korea Selatan.

Sementara itu, perayaan hari Waisak di Indonesia biasanya akan dirayakan dengan menggelar festival lampion Waisak. Festival ini biasanya dilakukan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Perayaan festival lampion ini identik dengan momen pelepasan ribuan lampion kertas yang diterbangkan ke langit. Selain itu, tradisi umat Buddha merayakan hari raya Waisak di Candi Borobudur ini sudah dilakukan sejak 1929.

Biasanya, umat Buddha akan pergi ke kuil lokal mereka dan beberapa bahkan mungkin tinggal di sana sepanjang hari dan pada saat malam bulan purnama.

Mereka juga banyak melakukan perbuatan baik, mengambil bagian dalam melantunkan dan meditasi, merenungkan ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil, hingga berbagi makanan ke orang-orang.

Selain itu, mereka juga akan mengambil bagian dalam prosesi dan mengenakan pakaian putih. Momen saling bertukar kartu ucapan juga biasa dilakukan dengan teman dan keluarga pada hari Waisak.


Perayaan Waisak di Borobudur sempat terhenti

Tak hanya perayaan tersebut, umat Buddha biasanya juga akan melakukan upacara Bathing the Buddha pada hari Waisak.

Upacara tersebut dijadikan untuk memperingati di mana air mengalir di atas bahu Buddha untuk mengingatkan orang-orang dalam menjernihkan pikiran mereka dari pikiran negatif seperti keserakahan dan kebencian.

Perayaan ini dulunya dimulai oleh Himpunan Teofosi Hindia Belanda. Di mana, salah satu anggotanya adalah campuran antara orang Eropa dan Jawa ningrat.

Kendati demikian, perayaan hari raya Waisak di Borobudur sempat terhenti ketika perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, terhenti pula pada pemugaran tahun 1973. Selama masa pemugaran tersebut, perayaan dipindah ke Candi Mendut.

(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita, Verelladevanka Adryamarthanino | Editor: Bestari Kumala Dewi, Widya Lestari Ningsih)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/03/173000365/sejarah-dan-perayaan-hari-waisak-di-indonesia

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke