Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Video Meteor Warna Hijau Meledak di Australia, Ini Kata Ahli

KOMPAS.com - Sebuah meteor jatuh dan meledak di Australia pada 20 Mei 2023 pukul 21.22 waktu setempat.

Rekaman detik-detik ledakan meteor berwarna hijau tersebut, viral di sejumlah media sosial.

Salah satu unggahan yang banyak dibagikan ulang di media sosial adalah unggahan dari akun Facebook Bandara Cairns Queensland yang merupakan rekaman dari kamera CCTV bandara.

"Kami menyaksikan beberapa aktivitas luar biasa di langit kami tadi malam! Siapa lagi yang berhasil menemukan meteor itu?" tulis keterangan akun tersebut pada 21 Mei 2023 lalu.

Dikutip dari laman Space, sejumlah rekaman tambahan yang diambil dari ponsel warga, kamera dasbor, dan kamera keamanan menunjukkan bahwa ledakan meteor tersebut menimbulkan suara yang cukup keras, terutama di Kota Croydon sekitar 500 km sebelah barat Cairns, Australia.

Unggahan mengenai meteor di Australia tersebut juga dibagikan warganet Indonesia di media sosial salah satunya diunggah oleh akun Twitter @bdleonanda yang mengunggah video pada 24 Mei 2023 lalu.


Penjelasan astrofisikawan

Astrofisikawan di Australian National Universitty Canbera Brad Tucker menilai ledakan tersebut berasal dari batu meteor yang berukuran kecil.

"Batu luar angkasa itu kemungkinan cukup kecil, antara 0,5 meter dan 1 meter, dan bisa bergerak hingga 150.000 km per jam," kata Tucker. 

Ia mengatakan, sebagian besar meteor terbuat dari batu chondrite. Sementara warna kehijauan yang muncul dalam kejadian tersebut menurutnya disebabkan oleh panas berlebih dari pecahan besi dan nikel saat batuan pecah sebelum menyentuh tanah.

Ia menilai tabrakan batu meteor dengan Bumi tak akan membentuk kawah, lantaran umumnya akan terfregmentasi menjadi sangat kecil ketika sampai di permukaan.

Walaupun meteor tersebut menyala lantaran adanya gesekan saat masuk ke atmosfer, namun menurutnya sebagian batuan masih membeku saat tiba di daratan.

"Gesekan menumpuk dan menyebabkan cahaya itu dan kemudian mencapai titik puncaknya, yang menyebabkan kilatan besar dan dentuman sonik,” kata Tucker.

Menurutnya ledakan cukup mengkhawatirkan jika terjadi di daerah berpenduduk.

Berukuran kecil

Tucker juga menjelaskan, meteor yang jatuh di Australia tersebut berukuran kecil. Dia menyebutkan, meteor yang perlu dikhawatirkan adalah yang berukuran 10 meter, atau lebih dari 20 meter.

Hal semacam ini kata dia, pernah terjadi pada 2013, di mana meteor setinggi 20 meter meledak di atas kota Chelyabinsk, Rusia.

Meteor tersebut juga memiliki sinar 30 kali lebih terang dari Matahari hingga menyebabkan orang-orang hingga jarak 18 mil jauhnya mengalami luka bakar.

Meteor menabrak atmosfer Bumi seperti ini sering terjadi setiap bulan atau lebih.

Tetapi kata Tucker, karena sebagian besar permukaan Bumi tidak berpenghuni sebagian besar tidak diperhatikan oleh masyarakat umum.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/28/203000065/viral-video-meteor-warna-hijau-meledak-di-australia-ini-kata-ahli

Terkini Lainnya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Tren
Cara Beli Tiket Go Show KAI, Tarif Naik per 1 Mei 2024

Cara Beli Tiket Go Show KAI, Tarif Naik per 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke