Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Korupsi, Johnny G Plate, dan Lemahnya Integritas Para Menteri...

KOMPAS.com - Johnny G Plate menambah daftar panjang menteri era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terjerat kasus korupsi.

Plate diduga melakukan tindak korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022.

Semua menteri yang terjerat korupsi tersebut bahkan berasal dari partai koalisi pemerintahan.

Siapa saja mereka?

1. Idrus Marham

Diawali dari mantan Menteri Sosial Idrus Marham yang terseret korupsi pada 2018 silam.

Politisi Partai Golkar ini terbukti menerima suap Rp 2,250 miliar dari pengusaha sekaligus salah satu pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo.

Akibatnya, ia divonis 3 tahun penjara dan denda Rp 150 juta subsider 2 bulan kurungan. Ini lebih rendah dari tuntutan jaksa, yakni 5 tahun dan denda Rp 300 juta.

Selanjutnya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga terbukti menerima suap terkait pengurusan proposal dana hibah KONI dan gratifikasi dari sejumlah pihak.

Ia menerima uang sebesar Rp 11,5 miliar dari mantan Sekretaris Jenderal KONI Ending Fuad Hamidy dan mantan Bendahara KONI Johnny E Awuy.

Politisi PKB itu pun divonis 7 tahun penjara dan denda Rp 400 juta subsider 3 bulan kurungan, lebih rendah dari tuntutan jaksa KPK yakni 10 tahun dan denda Rp 500 juta.

Akibatnya, menteri yang berasal dari Partai Gerindra ini divonis 5 tahun penjara dan denda Rp 400 juta oleh Pengadilan Tipikor.

4. Juliari Batubara

Juliari Batubara menjadi Mensos kedua era Jokowi yang terjerat korupsi.

Polisi PDI-P ini terbukti menerima suap dalam pengadaan paket bansos Covid-19 wilayah Jabodetabek 2020 sebesar Rp 32,48 miliar.

Pengadilan Tipikor kemudian menjatuhkan vonis 12 tahun penjara dan denda Rp 500 juta kepada Juliari.

Hakim juga menjatuhkan pidana tambahan untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp 14.590.450.000 atau sekitar Rp 14,59 miliar.

Sementara itu, pengamat sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai, kasus Johnny G Plate menunjukkan lemahnya integritas para menteri yang berasal dari partai politik.

Hal ini diperparah akibat dari biaya politik partai yang mahal.

Dengan kondisi ini, siapa pun kader partai yang menjadi menteri kemungkinan besar terkena target setoran yang mendorongnya untuk melakukan tindakan koruptif.

"Atau mungkin juga untuk mengumpulkan modal dalam rangka menyiapkan diri untuk menghadapi pemilu berikutnya," kata Ubed kepada Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).

Selain itu, korupsi yang dilakukan oleh menteri petugas partai juga menunjukkan lemahnya sistem kontrol dan pengawasan dalam pengambilan keputusan.

Menurutnya, Jokowi tidak mampu mengikat para menteri ini, sehingga korupsi tetap terjadi.

Sayangnya, para penegak hukum juga kurang 'garang' ketika berhadapan dengan para koruptor.

"Apalagi didukung Undang-Undang bahwa mantan koruptor boleh masuk arena politik lagi," ujarnya.

Atas dasar ini, ia mengingatkan kepada para calon presiden pada 2024 untuk berhati-hati dalam memilih menteri dari partai politik.

Ubed berharap, kabinet pemerintah dapat diisi lebih banyak dari kalangan profesional atau berdasarkan kepakaranya sesuai bidangnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/20/153000665/kasus-korupsi-johnny-g-plate-dan-lemahnya-integritas-para-menteri

Terkini Lainnya

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke