Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Miliarder yang Terbunuh Secara Tragis

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Meski memiliki harta yang belimpah dan bisa melindunginya, orang-orang kaya pun tak luput dari sasaran kejahatan. Bahkan, beberapa kepala negara dengan perlindungan ketat pun tak luput sebagai korban.

Hal ini disebabkan semakin tinggi posisi seseorang, semakin banyak pula musuhnya. Dalam audio drama milik siniar Tinggal Nama episode “Deposito Berbunga Kematian [Pt.2]” dengan tautan akses dik.si/TNS6E2, dikisahkan seorang miliarrder asal Prancis harus menghadapi malapetaka. Kira-kira apa yang terjadi pada dirinya?

Selain tragedi yang menimpa tokoh tersebut, ternyata di dunia nyata ada pula miliarder yang bernasib serupa. Berikut adalah lima orang-orang kaya yang terbunuh secara tragis.

Helene Pastor

Wanita ini pernah menjadi wanita terkaya di Monako. Pada saat kematiannya di tahun 2014, ia bahkan memiliki 15 persen stok perumahan negara. Kekayaan Helene ini berasal dari kakeknya, Jean-Baptiste Pastor, yang merupakan seorang pengusaha Monegasque dan pengembang real estate asal Italia.

Bersama putranya sekaligus ayah Helene, Gildo, Jean-Baptiste membangun bisnis yang besar sehingga membuat keluarganya menjadi orang kedua terpenting setelah keluarga kerajaan di Monako.

Sayangnya, Helene yang saat itu berusia 77 tahun harus mengalami penyerangan pada 6 Mei 2014. Bersama dengan sopirnya, wanita ini disergap oleh seorang pria yang memegang senapan. Meskipun sempat selamat, sayangnya 15 hari kemudian ia harus meregang nyawa.

Namun, Helene telah memberikan keterangan yang cukup atas insiden tersebut sehingga memudahkan polisi melakukan penyelidikan. Ternyata, pelaku di balik aksi itu adalah seorang diplomat Polandia sekaligus suami anak tertua Helene, Wojciech Janowski.

Aksinya ini dilatarbelakangi oleh keinginan Janowski untuk mendapatkan kekayaan Helene Pastor. Pria ini berasumsi kekayaan sang mertua akan diwariskan kepada anaknya, Sylvia. Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya, Janowski justru menerima hukuman seumur hidup.

Edouard Stern

Edouard Stern merupakan salah satu orang terkaya Prancis karena memiliki kekayaan sebesar satu miliar dolar. Kekayaannya ini diperoleh dengan menjual bank keluarganya dan mendirikan perusahaan investasinya sendiri bernama IRR Capital.

Saat itu, gaya kerja banknya dianggap revolusioner jika dibandingkan situasi Prancis saat itu yang mengedepankan pada kapitalisme. Selain itu, Edouard juga merupakan teman dekat mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy.

Terlepas dari kekayaan dan koneksinya, Edouard adalah seorang yang mengidap penyimpangan seksual BDSM serta memiliki banyak wanita simpanan. Itulah mengapa pria ini kerap menyewa PSK untuk memenuhi keinginannya.

Nyawanya pun dihabisi oleh Cecile Brossard, kekasihnya, pada 28 Februari 2005. Saat itu, keduanya bertengkar setelah berhubungan badan. Cecile langsung menembak pria itu sebanyak dua kali dengan senjatanya sendiri dan langsung kehabisan darah karena baru ditemukan keesokan paginya.

Cecile pun dihukum karena pembunuhan dan dijatuhi hukuman delapan setengah tahun. Pada 2010, perempuan itu dibebaskan dari penjara.

Gianni Versace

Meski telah tiada, Gianni Versace tetap menjadi salah satu tokoh fesyen paling berpengaruh lebih dari 20 tahun setelah kematiannya. Kariernya diawali pada 1978. Saat itu, ia mendirikan perusahaan Gianni Versace SpA dan mempekerjakan saudara-saudaranya.

Sejak saat itu, Versace merevolusi industri fesyen melalui penggunaan model selebritas dan desain-desain yang tak biasa. Ia bahkan pernah merancang busana untuk Putri Diana. Sayangnya, nyawanya tumbang di tangan pembunuh bayaran berusia 27 tahun, Andrew Cunanan.

Pada usia 50 tahun, Versace ditembak dua kali di luar rumahnya, tepatnya di Florida. Pria ini adalah orang kelima yang dibunuh oleh Cunanan. Ternyata, sang pembunuh adalah buronan FBI yang telah melakukan aksi pembunuhan besar-besaran lintas negara.

Motifnya dalam melakukan aksinya pun diprediksi karena ia ingin melakukan aksi balas dendam terhadap mantan kekasih atau “klien” yang mungkin menularkan HIV kepadanya. Saat ditemukan, Cunanan telah tewas bunuh diri dengan senjata yang sama.

Richard Oland

Pria ini merupakan salah satu keluarga ‘old money’ di Kanada. Mereka telah memiliki dan mengoperasikan Moosehead Breweries sejak 1867. Namun, Richard tak terpilih oleh ayahnya untuk memimpin perusahaan tersebut.

Akhirnya, ia pun mencoba berkarier sendiri dan berhasil menjadi pengusaha sukses dengan memiliki Kinghurst Estates Limited, Brookville Transport Limited, dan firma investasi Far End Corporation.

Pria yang berusia 69 tahun saat kematiannya pada 201 ditemukan tak bernyawa di kantornya. Richard ternyata dipukuli sampai mati dan mengalami luka parah di bagian kepalanya.

Awalnya, sang putra, Dennis, ditangkap dan didakwa atas pembunuhan Richard. Namun, setelah melakukan banding dan persidangan ulang, Dennis dinyatakan tidak bersalah karena kurangnya bukti forensik yang meyakinkan. Akibatnya, hingga saat ini, pembunuhan itu tetap tidak terpecahkan.

Dengarkan secara lengkap kisah kematian Edouard Stern dalam audio drama siniar Tinggal Nama episode “Deposito Berbunga Kematian [Pt.2]” dengan tautan akses dik.si/TNS6E2 di Spotify.

Dengarkan juga kisah-kisah lainnya yang tak kalah mencekam melalui playlist YouTube Medio by KG Media. Kini, Tinggal Nama juga telah tersedia di Noice dengan tautan dik.si/NoiceTN.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/15/220000765/4-miliarder-yang-terbunuh-secara-tragis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke