Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisa Mengancam Kandungan, Ketahui Hipertensi pada Ibu Hamil

Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia dan bisa diderita oleh siapa saja, termasuk ibu hamil.

Hipertensi pada ibu hamil dapat mengancam nyawa sang ibu dan juga bayi yang dikandung jika tidak segera ditangani.

Terkadang, hipertensi sudah diderita oleh sang ibu sebelum ia hamil.

Berikut jenis, gejala, faktor risiko, komplikasi, pencegahan, dan pengobatan hipertensi pada ibu hamil:

Jenis hipertensi pada ibu hamil

Dikutip dari ClevelandClinic, jenis dari hipertensi ini dikategorikan sesuai dengan perkembangan dari awal kehamilan sebagai berikut:

1. Hipertensi kronis

Hipertensi ini berkembang sebelum atau selama 20 minggu pertama kehamilan.

Karena hipertensi umumnya tidak memiliki gejala, maka mungkin sulit untuk mengetahui secara pasti kapan kondisi tersebut mulai terjadi.

2. Hipertensi gestasional

Hipertensi ini terjadi pada fase akhir dari kehamilan.

Beberapa orang dengan hipertensi ini akan terus berkembang menjadi preeklampsia.

3. Preeklampsia

Merupakan suatu kondisi yang hanya ditemukan pada paruh kedua kehamilan, biasanya setelah 27 minggu kehamilan.

Dokter akan mendiagnosis kondisi ini jika ibu hamil mengalami peningkatan darah dan terdapat protein pada kencingnya.

Preeklampsia dapat memengaruhi hati, ginjal, paru-paru, otak serta plasenta sang ibu. Ketika ini memengaruhi otak, maka akan berisiko mengalami kejang (eklampsia).

Gejala hipertensi pada ibu hamil

Dalam beberapa kasus, akan muncul beberapa gejala yang mungkin menjadi tanda bahwa kehamilannya mengalami hipertensi, yakni:

  • Pembengkakan (edema).
  • Sakit kepala.
  • Kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
  • Perubahan dalam penglihatan.
  • Mual atau muntah.
  • Kencing hanya sedikit pada satu waktu.
  • Nyeri di perut.

Jika muncul gejala seperti yang disebutkan, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter untuk memastikan apakah mengalami hipertensi atau tidak.

Faktor risiko hipertensi pada ibu hamil

Tidak semua kehamilan mengalami hipertensi, namun beberapa faktor risiko dapat memicu terjadinya hipertensi saat hamil.

Faktor risiko tersebut sebagai berikut:

Komplikasi hipertensi pada ibu hamil

Terdapat komplikasi yang berisiko dialami oleh sang ibu sebagai berikut:

  • Kejang.
  • Stroke.
  • Gagal ginjal sementara.
  • Masalah hati.
  • Masalah pembekuan darah.

Selain itu, dikutip dari MayoClinic, hipertensi akan menyebabkan komplikasi pada kehamilan lainnya seperti:

- Aliran darah ke plasenta berkurang

Jika plasenta tidak mendapatkan cukup darah, maka memungkinkan janin menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi.

- Solusio plasenta

Pada kondisi ini, plasenta terlepas dari dinding dalam rahim sebelum melahirkan.

Solusio yang parah dapat menyebabkan pendarahan hebat yang dapat mengancam sang jabang bayi dan ibunya.

- Pembatasan pertumbuhan intrauterine

Hipertensi akan menyebabkan pertumbuhan janin menjadi lambat atau menurun, serta berat badan bayi saat lahir rendah.

- Persalinan prematur

Terkadang persalinan prematur atau dini diperlukan untuk mencegah komplikasi akibat hipertensi yang bisa mengancam jiwa.

Bayi yang lahir secara prematur kemungkinan akan mengalami masalah pernapasan, peningkatan risiko infeksi, dan komplikasi setelah lahir lainnya jika penanganannnya salah.

- Cedera organ lain

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan cedera lainnya pada sang ibu, seperti otak, mata, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan organ utama lainnya.

Ditambah saat kehamilan yang membutuhkan tubuh yang sehat, makan akan mengancam jiwa bagi keduanya.

- Penyakit kardiovaskular di masa depan

Hipertensi saat hamil khususnya pada fase preeklampsia, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) di masa depan.

Risiko terkena penyakit ini akan lebih tinggi jika mengalami preeklampsia lebih dari satu kali dan menjalani persalinan prematur.

Pencegahan hipertensi pada ibu hamil

Sebelum terjadi hipertensi atau pun tekanan darah tinggi, seorang ibu bisa menjalani beberapa cara pencegahan sebagaimana dikutip dari MedicalNewsToday berikut:

  • Rutin berkonsultasi dengan dokter.
  • Tetap aktif beraktifitas fisik sesuai rekomendasi dokter.
  • Konsumsi obat tekanan darah secara rutin yang diresepkan oleh dokter.
  • Memantau tekanan darah di rumah dengan alat portable.
  • Konsumsi makanan yang kaya nutrisi serta hindari garam, makanan olahan, dan gula tambahan.
  • Hindari minum alkohol, merokok, dan obat terlarang.

Pengobatan hipertensi pada ibu hamil

Melansir dari HealthLine, terdapat beberapa obat untuk mencegah hipertensi pada kehamilan dengan resep dokter, yakni:

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/06/073000565/bisa-mengancam-kandungan-ketahui-hipertensi-pada-ibu-hamil

Terkini Lainnya

Cara Daftar Akun Mobile JKN, Akses Layanan BPJS Kesehatan Lebih Mudah secara Online

Cara Daftar Akun Mobile JKN, Akses Layanan BPJS Kesehatan Lebih Mudah secara Online

Tren
Israel Utara Dilahap Api Setelah Hizbullah Tembakkan 40 Skuadron Drone

Israel Utara Dilahap Api Setelah Hizbullah Tembakkan 40 Skuadron Drone

Tren
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Mundur, Tinggalkan Gaji Rp 172 Juta Per Bulan

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Mundur, Tinggalkan Gaji Rp 172 Juta Per Bulan

Tren
Kelompok yang Dapat dan Tidak Dapat Subsidi Listrik per Juni 2024 serta Tarifnya

Kelompok yang Dapat dan Tidak Dapat Subsidi Listrik per Juni 2024 serta Tarifnya

Tren
5 Fakta Kasus Pembunuhan Bocah yang Ditemukan di Lubang Galian Air di Bekasi

5 Fakta Kasus Pembunuhan Bocah yang Ditemukan di Lubang Galian Air di Bekasi

Tren
Cara Cek Apakah Sudah Jadi Peserta Tapera di Situs sitara.tapera.go.id

Cara Cek Apakah Sudah Jadi Peserta Tapera di Situs sitara.tapera.go.id

Tren
Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal per Juni 2024

Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal per Juni 2024

Tren
BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Awal Musim Kemarau

BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Awal Musim Kemarau

Tren
Penyebab dan Gejala Meningitis yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala

Penyebab dan Gejala Meningitis yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala

Tren
Deretan Negara yang Tak Menerima Warga Israel, Terbaru Maladewa

Deretan Negara yang Tak Menerima Warga Israel, Terbaru Maladewa

Tren
Daftar Peserta dan Jadwal Lengkap Euro 2024

Daftar Peserta dan Jadwal Lengkap Euro 2024

Tren
Sebelum Mundur dari Kepala Otorita IKN, Bambang Pernah Curhat Tak Digaji 11 Bulan

Sebelum Mundur dari Kepala Otorita IKN, Bambang Pernah Curhat Tak Digaji 11 Bulan

Tren
Alasan Pakaian Astronot Selalu Berwarna Putih, Ini Fungsinya

Alasan Pakaian Astronot Selalu Berwarna Putih, Ini Fungsinya

Tren
BPJS Kesehatan Jadi Syarat Membuat dan Memperpanjang SIM mulai 1 Juli 2024

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Membuat dan Memperpanjang SIM mulai 1 Juli 2024

Tren
5 Fakta Seputar Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, Bermula dari Ancaman FB

5 Fakta Seputar Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, Bermula dari Ancaman FB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke