Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Troposfer, Lapisan Atmosfer yang Paling Dekat dengan Bumi

KOMPAS.com - Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi, terdiri dari campuran berbagai gas, seperti nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain.

Atmosfer terikat ke bumi akibat adanya gaya gravitasi, yang salah satu fungsinya adalah melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV).

Dilansir dari Center for Science Education UCAR, atmosfer adalah campuran beberapa lapisan gas yang mengelilingi bumi, dengan kandungan gas utama adalah nitrogen dan oksigen.

Atmosfer memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup makhluk di bumi, karena berfungsi menghasilkan udara untuk bernafas.

Selain itu, atmosfer juga berfungsi menyerap panas untuk menjaga bumi tetap hangat, serta mencegah perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam.

Troposfer adalah salah satu dari lima lapisan atmosfer, yang jaraknya paling dekat dengan bumi. Empat lapisan lainnya adalah stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

Apa itu troposfer?

Dilansir dari National Geographic, troposfer adalah lapisan atmosfer terendah dengan rata-rata ketinggian sekitar 10 kilometer dari permukaan bumi.

Mulai dari ketinggian sekitar 6 kilometer di bagian kutub bumi, hingga lebih dari 16 kilometer di garis Khatulistiwa.

Lapisan atmosfer ini memiliki dua kandungan utama, yaitu karbon dioksida dan uap air. Bagian puncak troposfer akan menjadi lebih tinggi di musim panas daripada di musim dingin.

Diketahui, Sebagian besar cuaca berkembang di troposfer, karena lapisan ini mengandung hampir semua uap air di atmosfer.

Selain itu, berbagai jenis awan, mulai dari kabut dataran rendah hingga awan cirrus di dataran tinggi, terbentuk di lapisan troposfer.

Massa udara, yakni area dengan sistem tekanan tinggi dan tekanan rendah, digerakkan oleh angin di troposfer.

Sistem cuaca tersebut yang menyebabkan perubahan cuaca harian, pola cuaca musiman, dan sistem iklim, seperti El Niño (pemanasan Suhu Muka Laut di atas kondisi normalnya).

Kandungan air di troposfer semakin menipis saat ketinggian meningkat. Saat kandungan air menipis, suhu akan menurun.

Inilah mengapa puncak gunung biasanya jauh lebih dingin dan memiliki sedikit molekul oksigen daripada lembah di bawahnya.

Hal itu menjadi penyebab sebagian besar pendaki gunung, dengan puncak yang sangat tinggi, sering menggunakan tabung oksigen saat mendaki.

Troposfer dan efek rumah kaca

Panas matahari dapat menembus troposfer dengan mudah. Lapisan ini juga menyerap panas yang dipantulkan kembali dari tanah dalam proses yang disebut efek rumah kaca.

Efek rumah kaca sendiri merupakan suatu fenomena terperangkapnya panas matahari oleh atmosfer bumi. Ini diperlukan agar suhu di bumi tetap optimal bagi makhluk hidup.

Misalnya dalam keadaan normal, di siang hari panas matahari akan menembus atmosfer dan menyebabkan permukaan bumi menjadi hangat.

Namun ketika sore hari, sebagian panas yang menembus atmosfer akan dilepas kembali ke udara. Sisa panas yang terperangkap menjadikan suhu malam hari masih terasa hangat.

Kandungan gas rumah kaca yang paling melimpah di atmosfer adalah karbon dioksida, uap air, dan metana.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/04/153000665/mengenal-troposfer-lapisan-atmosfer-yang-paling-dekat-dengan-bumi

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke