Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Bencana Udara Liandow, 75 Penumpang dan 5 Kru Tewas, Hanya 3 Orang yang Selamat

Kecelakaan jatuhnya pesawat Avro 690 Tudor V itu terjadi ketika pesawat akan mendarat di Llandow, yang kemudian dikenal sebagai Bencana Udara Llandow.

Insiden tersebut menewaskan 75 penumpang dan lima awak pesawat dan hanya tiga penumpang yang selamat.

Begini kronologinya lengkapnya:

Kronologi kejadian

Dilansir dari BBC, pada 1950, tim rugby Welsh berada di ambang Triple Crown pertamanya selama hampir 20 tahun.

Ribuan pendukung Welsh memutuskan untuk melakukan perjalanan melintasi laut Irlandia untuk menonton pertandingan antara Irlandia melawan Wales di Belfast.

Sebagian besar pendukung pergi dengan perahu dari Holyhead atau Fishguard. Namun, seorang pengusaha dari Cardiff bernama Harry Dunscombe menyewa pesawat Avro Tudor V.

Pesawat yang disewa Dunscombe itu dioperasikan oleh Fairflight Ltd di Buckinghamshire, sebuah perusahaan kecil yang hanya mengoperasikan beberapa pesawat saja.

Pesawat itu terbang dari lapangan Llandow di Vale of Glamorgan ke Dublin, khusus untuk pertandingan tersebut.

Selain itu, lapangan Llandow bukan merupakan sebuah bandara komersial, melainkan hanya pangkalan yang dulunya pernah digunakan dalam perang.

Saat itu, Llandow masih beroperasi dan digunakan untuk kapasitas militer dan tidak memiliki fasilitas untuk kenyamanan penumpang atau kebutuhan penting seperti menimbang bagasi.

Selanjutnya, pada Sabtu, 11 Maret 1950, berangkatlah penerbangan ke Dublin yang dipiloti oleh Kapten Parsons. Penerbangan saat itu berjalan lancar dan para penumpang segera menuju Lansdowne Road untuk menonton pertandingan.

Setelah bermalam di bar Dublin, keesokan harinya setelah makan siang mereka melanjutkan penerbangan untuk kembali ke Llandow.

Penerbangan menuju ke Llandow memakan waktu kurang dari satu jam. Beberapa saat kemudian, pesawat itu mulai terlihat di barat, sekitar dua mil dari lapangan terbang Llandow.

Dengan roda pendaratan yang sudah turun, pesawat tampak terbang sangat rendah dengan jaraknya yang hanya setengah mil. Namun mesin tiba-tiba dinaikkan dan terdengar gemuruh seperti guntur dan pesawat naik tajam sekitar dua atau tiga ratus kaki.

Kemudian, mesin pesawat tiba-tiba mati dan langsung terjatuh dengan keras dari langit Wales selatan di sebuah lapangan di Sigingstone, sebuah dusun kecil dua mil di timur Llandow.

Kru penyelamat segera dikirim dari pangkalan udara St Athan terdekat, serta ambulans dan pemadam kebakaran yang juga ikut menuju TKP meski tidak ada api dari pesawat tersebut.

Jumlah korban

Dalam insiden kecelakaan tersebut, total 75 penumpang dan lima awak tewas.

Hanya tiga orang yang selamat, meski terluka parah. Mereka duduk bersama di kursi yang berdekatan di bagian belakang pesawat.

10 penumpang yang awalnya masih hidup, dengan cepat ditarik dari badan pesawat Avro Tudor. Sayangnya mereka kemudian meninggal di rumah sakit. 

Kecelakaan pesawat itu merupakan tragedi dalam skala nasional dan Western Mail mengorganisir dana bencana yang segera mengumpulkan lebih dari 40.000 dolar Euro atau sekitar Rp 700 juta rupiah untuk keluarga dan komunitas yang berduka.

Penyebab kecelakaan

Penyelidikan pengadilan diadakan di Cardiff beberapa bulan kemudian.

Bersamaan dengan itu, segala macam desas-desus tersebar luas, termasuk salah satunya bahwa para penumpang bernyanyi dan menari saat pesawat akan mendarat.

Namun dalam laporan, tidak ada penyebab pasti atau jelas dari kecelakaan itu.

Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah karena pemuatan bagasi yang tidak merata, mengingat tidak adanya fasilitas penimbangan di Llandow. 

Apakah bagasi ekstra berkontribusi pada kecelakaan itu atau tidak, namun penimbangan bagasi telah menjadi faktor penting dalam perjalanan udara sejak saat itu.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/12/100000665/hari-ini-dalam-sejarah-bencana-udara-liandow-75-penumpang-dan-5-kru-tewas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke