KOMPAS.com - Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya sering buang air besar, dengan kondisi tinja yang encer.
Diare umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri yang coba dihilangkan oleh tubuh. Namun, dalam beberapa kasus, mengonsumsi makanan tertentu juga bisa memicu serangan diare.
Untungnya, diare biasanya tidak berlangsung lama dan tidak lebih dari beberapa hari. Tapi ketika diare berlangsung beberapa minggu, biasanya jadi ada masalah lain.
Misalnya sindrom iritasi usus atau gangguan yang lebih serius, termasuk infeksi persisten, penyakit celiac atau penyakit radang usus.
Gejala diare yang perlu diwaspadai
Dilansir dari laman Mayoclinic, tanda dan gejala yang berhubungan dengan diare antara lain:
Penyebab diare yang sering diabaikan
Sejumlah faktor dan kondisi yang dapat menyebabkan diare, antara lain:
Dilansir dari laman Healthline, berikut 5 jenis makanan yang bisa menyebabkan diare:
1. Makanan pedas
Makanan pedas adalah salah satu penyebab paling umum ‘diare akibat makanan’, seperti cabai dan campuran kari.
Ini sangat mungkin terjadi karena rempah-rempah kuat yang tidak biasa diterima tubuh seseorang.
Cabai mengandung zat kimia yang disebut capsaicin yang memberinya rasa panas. Ia dapat mengiritasi lapisan lambung selama proses pencernaan.
2. Pengganti gula
Pengganti gula meliputi pemanis buatan, seperti aspartam, sakarin, dan sukralosa, dan gula alkohol seperti manitol, sorbitol, dan xylitol.
Beberapa pengganti gula dapat mengganggu sistem pencernaan. Mengonsumsi alkohol gula bahkan dapat memiliki efek pencuci perut sehingga menyebabkan diare dan gas.
3. Susu dan beberapa produk susu
Jika Anda tiba-tiba buang air besar setelah minum susu atau mengonsumsi produk susu, itu mungkin sedang mengalami intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa adalah gangguan pencernaan akibat tubuh tidak dapat mencerna laktosa dan banyak orang yang tidak menyadari mereka mengalami hal tersebut.
Artinya, tubuh tidak memiliki enzim untuk memecah gula tertentu dalam susu. Sehingga tubuh membuang gula tersebut dengan sangat cepat, seringkali dalam bentuk diare.
4. Kopi
Kafein dalam kopi adalah stimulan yang dapat membuat seseorang merasa waspada secara mental, dan juga merangsang sistem pencernaan.
Selain itu, dengan menambahkan stimulan pencernaan lain ke dalam kopi, seperti susu, pengganti gula, atau krimer, semakin meningkatkan efek pencahar minuman tersebut.
5. Makanan yang mengandung kafein
Selain kopi, makanan dan minuman lain yang mengandung kafein juga dapat menyebabkan diare atau buang air besar.
Kafein secara alami ada dalam cokelat, sehingga produk rasa cokelat apa pun bisa mengandung kafein tersembunyi.
Makanan dan minuman yang mengandung kafein meliputi:
https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/07/111500065/8-gejala-diare-yang-sering-diabaikan