Bisakah Kucing Mengenali Wajah Pemiliknya?

Kucing dapat membentuk ikatan yang erat dengan manusia yang mereka anggap penting bagi kehidupan mereka.

Lantas, melalui apakah kucing bisa mengenali pemiliknya?

Apakah melalui wajah, suara, atau justru aroma? 

Apakah kucing mengenali wajah manusia?

Dilansir dari The Journal of Vision, 12 kucing diuji untuk mengetahui apakah mereka dapat mengenali wajah pemiliknya.

Para peneliti menemukan bahwa hanya 54 persen kucing yang dapat mengenali pemiliknya dari wajahnya.

Namun, kucing yang mengenali wajah kucing lainnya hampir sebanyak 85 persen. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mengingat wajah kucing lain lebih akurat daripada wajah manusia.

Salah satu alasannya adalah kucing perlu waspada satu sama lain (sesama kucing) karena pengalaman negatif dan naluri untuk mempertahankan wilayahnya. Hal inilah yang membuat kucing bisa lebih mudah menghapal wajah kucing lain. 

Sedangkan bagi kucing, pemilik (manusia) adalah makhluk yang bukan ancaman bagi mereka. Sehingga mereka merasa tak perlu menghapalkan detail wajah agar supaya bisa waspada layaknya mereka waspada terhadap musuh (kucing atau predator).

Selain itu, ketidakmampuan kucing mengenali wajah manusia adalah karena posisi wajah kita tak pernah sedekat seperti posisi wajah kucing ke kucing lain. Sehingga mereka tidak bisa mengenali wajah manusia dengan detail.

Alasan kucing tidak bisa mengenali wajah manusia

Ada beberapa alasan mengapa kucing tidak bisa mengenali wajah manusia dengan baik, selain alasan di atas.

Pertama, kucing menganggap wajah manusia satu sama lain sama, karena memiliki ciri yang mirip. Inilah sebabnya, kucing tidak dapat membedakan wajah antara dua orang manusia.

Kedua, Vision Research menjelaskan bahwa kucing tidak dapat menguraikan warna dengan baik karena mereka hanya memiliki 3 sel kerucut di retinanya.

Meskipun kita memiliki warna dan corak kulit yang berbeda, kucing tidak dapat membedakan manusia dari pigmentasi warna.

Ketiga, kucing memiliki penglihatan jauh, hal itu membuat kucing tidak bisa melihat ciri khas seperti tato dan bulu wajah. 

Berikut di antaranya:

Suara

Animal Cognition menjelaskan bagaimana kucing mengenali suara pemiliknya. Saat diuji, peneliti menemukan bahwa kucing menanggapi suara pemiliknya dan mengabaikan suara orang asing.

Kemampuan ini sebagian besar disebabkan oleh pengalaman mereka selama masa kecil.

Menurut Psikobiologi Perkembangan, komunikasi akustik memainkan bagian integral dalam pengenalan ibu-anak kucing.

Jadi, kucing meniru suara pemiliknya, meniru nada dan pola melodi untuk menarik perhatiannya. Namun perkataan mereka keluar sebagai meong (dan bukan kata-kata) karena pita suara mereka yang berbentuk unik.

Namun, kucing tidak dapat membedakan antara manusia melalui suaranya di tengah keramaian karena volumenya akan terlalu terdistorsi untuk didengar dan dikenali kucing.

Aroma

Aroma sangat penting untuk kehidupan sehari-hari kucing karena dari itulah mereka belajar lebih banyak tentang lingkungannya.

Menurut Rumah Sakit VCA, kucing memiliki 45-80 juta reseptor aroma di hidungnya, yang 14 kali lebih sensitif daripada hidung kita.

Kucing dapat mencium aroma kulit kita melalui hidungnya yang kuat. Bahan kimia ini seperti sidik jari bagi kucing dan merupakan cara mereka membedakan antara dua orang yang berbeda.

Selain itu, kucing juga terbiasa dengan parfum dan sampo tertentu yang dapat menandai aroma Anda. 

Jika Anda mengganti produk yang Anda gunakan, kucing Anda akan memperhatikan dan mungkin menampilkan perilaku aneh, seperti:

• Lidah menjulur
• Mulut terbuka
• Bibir atas melengkung

Meskipun ekspresi ini terlihat aneh, itu adalah bagian dari respons flehmen. Kucing memiliki organ vomeronasal yang disebut organ Jacobson di langit-langit mulutnya.

Ini memungkinkan mereka untuk merasakan udara, mengidentifikasi bau yang tidak dapat kita tentukan, dan mengingatnya. Kucing akan mengingat bau pemiliknya dan menggunakannya untuk membedakan manusia.

Penandaan aroma

Kucing menandai pemiliknya dengan aroma mereka untuk mengeklaim kepemilikan dan memberikan pengakuan instan. Ini penting karena kucing tidak mengenali manusia melalui penglihatan dan perlu mempelajari suara pemiliknya sebelum mempercayainya.

Kucing meninggalkan baunya pada orang dengan menggosok kepala, wajah, atau cakarnya. Itu karena kelenjar aroma mereka terletak di:

• Pipi
• Bantalan kaki
• Bibir
• Ekor
• Dahi

Jika mengendus orang yang tidak dikenal dan tidak dapat mengidentifikasi baunya, kemungkinan besar ia akan berjalan atau melarikan diri. 

Dikutip dari Inverse (10/1/2023), para ilmuwan percaya bahwa kucing tidak sebagus anjing dalam memahami emosi manusia.

"Tidak seperti anjing, kucing tidak dapat membedakan wajah manusia dan tidak menanggapi fitur wajah yang mengekspresikan emosi," kata Molly DeVoss, ahli perilaku hewan dari Cat Behaviour Solution.

Namun beberapa penelitian baru menunjukkan bahwa kucing mungkin memahami ekspresi wajah kita lebih dari yang diperkirakan para ilmuwan.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa kucing dapat membaca tatapan mata manusia untuk mendapatkan informasi.

Kucing juga dapat melakukan kontak mata dengan manusia, terutama menggunakan "kedipan lambat" yang ikonik, yang digunakan untuk mengungkapkan kasih sayang.

Meskipun para ahli menganggap kucing tidak bisa membaca wajah kita, mereka masih bisa menangkap emosi kita melalui bahasa tubuh kita.