Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepak Terjang Gembong Narkoba El Chapo yang Mengaku Tak Pernah Lihat Matahari di Penjara AS

KOMPAS.com - Gembong narkoba asal Meksiko, El Chapo kembali menuai sorotan usai disebut menerima siksaan psikologis di penjara Amerika Serikat (AS).

Diberitakan Kompas.com (18/1/2023), pengacara El Chapo, Jose Refugio Rodriguez mengatakan, kliennya belum melihat matahari selama enam tahun berada di AS.

Menurut Rodriguez, El Chapo hanya diizinkan keluar tiga kali seminggu di daerah kecil dan tidak terkena sinar matahari.

Ia juga diklaim memiliki lebih sedikit kunjungan atau panggilan telepon daripada narapidana lain.

"Dia menderita siksaan psikologis," ujarnya, menambahkan bahwa kurangnya sinar matahari turut berdampak buruk bagi kesehatan fisik El Chapo.

Joaquin Archivaldo Guzman Loera alias El Chapo merupakan seorang gembong narkoba ternama di Meksiko.

Dia memimpin kartel Sinaloa, sindikat penyelundup obat-obatan, pencucian uang, dan kejahatan terorganisasi yang berpusat di kota Culiacan, Sinaloa, Meksiko.

Dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, berikut sepak terjang gembong narkoba El Chapo:

Terlahir miskin, jadi pengedar sejak muda

Dikutip dari laman United States Department of State, El Chapo lahir di Meksiko pada 25 Desember 1954.

Namun, menurut situs The Drug Enforcement Administration (DEA), pria ini disebutkan lahir pada 4 April 1957.

Julukan "El Chapo" yang berarti "Si Pendek" merujuk pada perawakannya yang kecil. Joaquin Guzman diketahui hanya memiliki tinggi 5 kaki 6 inci atau sekitar 167 cm.

Guzman terlahir dalam keluarga miskin dan hanya menyelesaikan pendidikan formal hingga kelas 3 sekolah dasar.

Dikutip dari Kompas.com (23/2/2021), El Chapo muda sudah terlibat dalam perdagangan narkoba. Mulai akhir 1980-an, dia kemudian membangun kekuatan sendiri sebagai pengedar narkoba.

Pada 1993, El Chapo nyaris dibunuh oleh kartel yang menjadi saingannya. Namun, mereka salah sasaran dan justru membunuh kardinal Katolik Roma yang dikira sebagai El Chapo.

Tak lama setelah itu, polisi di menangkap El Chapo di Guatemala dan dikembalikan ke Meksiko. Ia pun divonis penjara 20 tahun karena perdagangan narkoba, penyuapan, dan konspirasi.

Namun, penjara dengan keamanan tinggi di negara bagian Jalisco, Meksiko, tak membuat El Chapo berhenti menjalankan bisnis haram.

Dia berhasil menyuap staf penjara agar bisa tetap menjalankan bisnis kriminal dari balik jeruji. Ia kemudian kabur dari penjara pada Januari 2001.

Tak jera dengan jeruji besi

El Chapo kembali ditangkap pada 20 Februari 2014, saat aparat melacak sinyal dari BlackBerry salah satu pengawalnya yang menuju kota resor Mazatlan di Sinaloa.

Malam berikutnya, gabungan marinir Meksiko, beserta Badan Narkotika AS (DEA), Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan Marsekal AS menyerbu Mazatlan.

Sinyal BlackBerry tadi mengarahkan mereka ke Hotel Miramar. Dini hari pada 22 Februari, marinir melihat pengawal bersenjata El Chapo sedang menjaga pintu masuk ke salah satu apartemen di Miramar.

Menyadari kalah jumlah, penjaga itu pun menyerah dan marinir menggerebek tempat El Chapo menginap.

Di sana, mereka menemukan El Chapo bersama istri dan dua putri kembar mereka yang masih kecil, seorang koki, dan pengasuh pribadi.

Sang raja narkoba sempat melarikan diri ke kamar mandi, tetapi terpojok dan akhirnya menyerah. Kala itu, tidak ada penembakan dalam penangkapan.

Jeruji besi untuk kedua kalinya tak lantas membuat gembong narkoba ini jera. Pada 11 Juli 2015, El Chapo berhasil kabur lagi dengan terowongan yang digalinya dari kamar mandi.

Jalur terowongan tersebut adalah satu-satunya tempat yang tidak disertai kamera pengawas atau CCTV.

El Chapo kemudian menggunakan tangga untuk turun ke terowongan sedalam 10 meter di bawah tanah.

Dia lalu berjalan menyusuri terowongan kecil setinggi tak sampai 2 meter dengan lebar 0,7 meter. Dalam 25 menit sejak terakhir kali dilihat CCTV, dia pun hilang.

Setelah menjadi buron selama 6 bulan, El Chapo kembali tertangkap pada awal 2016. Dia diekstradisi ke AS untuk menghadapi 17 dakwaan.

Pada 12 Februari 2019, El Chapo dinyatakan bersalah atas semua dakwaan. Hingga pada 17 Juli tahun yang sama, hakim federal New York City menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada El Chapo.

Menghasilkan miliaran dolar AS dari narkoba

Dilansir dari New York Times (7/7/2019), gembong narkoba asal Meksiko ini menghasilkan banyak uang dari bisnis narkoba.

Selama awal 1990-an hingga penangkapan pada 2016, Guzman telah menjual hampir 600.000 kilogram kokain yang bernilai lebih dari 11 miliar dolar AS.

Dia juga menjual 200 kilogram heroin bernilai lebih dari 11 juta dolar AS, serta 420.000 kilogram ganja senilai hampir 846 juta dolar AS.

Besarnya kerajaan narkoba miliknya kala itu, membuat pemerintah AS pernah menawarkan imbalan 5 juta dolar AS bagi siapa pun yang mempunyai informasi keberadaannya.

Kini, El Chapo harus menghabiskan seumur hidupnya di dalam penjara setelah pengadilan menolak bandingnya dalam sidang pada Januari 2022 lalu.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/23/183000565/sepak-terjang-gembong-narkoba-el-chapo-yang-mengaku-tak-pernah-lihat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke