Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa 1 Januari Dianggap Awal Tahun Baru?

Untuk menjawab pertanyaan termasuk kategori gitu-aja-kok-repotisme Gus Dur tersebut, mari kita simak apa kata orang terutama para sejarawan/wati tentang asal usul 1 Januari dianggap sebagai awal sebuah tahun baru.

Akibat Januari adalah nama bulan pertama pada apa yang disebut sebagai kalender, maka mau tak mau kita harus mempelajari kalender.

Ternyata kalender siap terbagi dari minimal empat jenis, yaitu kalender solar, lunar, lunisolar, dan musim.

Kalender musim dibuat berdasar musim yang pada kawasan empat musim terdiri dari musik semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Kalender Islam dan kalender mayoritas Buddha adalah lunar. Sementara kalendar Judaisme adalah lunisolar serta kalender Julian atau Gregorian yang kini lazim digunakan di berbagai negara termasuk Indonesia adalah solar.

Dapat dikatakan bahwa biang-keladi kalender solar yang kini lazim digunakan berbagai negara termasuk Indonesia adalah seorang raja Romawi bernama Numa Pompilius yang berkuasa sekitar 715-673 Sebelum Masehi versi kalender solar yang kita gunakan.

Semula kalender Romawi berawal pada bulan Maret. Dengan berbagai alasan maupun tanpa alasan, Raja Pompilius mengubah awal kalender solar Romawi dari Maret menjadi Januari yang kemudian pada tahun 43 sebelum Masehi dikukuhkan oleh kaisar Julius Caesar menjadi kalender resmi kekaisaran Romawi.

Dalam perjalanan waktu timbul dampak kekeliruan matematikal dalam menyusun kalender solar Julian termasuk dalam kebingungan menentukan saat yang tepat untuk merayakan Paskah.

Maka pada tahun 1582, Sri Paus Gregorius XIII merevisi kalender Julian menjadi kalender Gregorian dilengkapi sistem tahun kabisat dengan mengoreksi kekeliruan kalkulasi kalender Julian.

Secara bingungologis mulai terjadi kebingungan kalender di mana Italia, Spanyol, dan Perancis langsung menggunakan kalender Greogrian, meski sampai dengan 1752 Inggris dan Amerika Serikat masih bertahan pada sistem kalender yang merayakan Tahun Baru pada tanggal 1 Maret.

Para negara non-Nasrani juga menyusul menggunakan kalender Gregorian, termasuk China, Jepang, Singapura, dan Korea merayakan Tahun Baru Imlek berdasar kalender lunar, namun juga merayakan Tahun Baru berdasar kalender solar yang merayakan Tahun Baru pada setiap tanggal 1 Januari.

Namun tidak semua bangsa menganut sistem kalender Gregorianik seperti misalnya Ethiopia dengan sistem kalender Enkutatash sampai masa kini masih merayakan Tahun Baru pada bulan September kalender Gregorianik. Pendek kata lain padang, lain belalang maka lain bangsa, lain kalender.

Pada hakikatnya suasana bingungologis yang merundung aneka ragam sistem kalender merupakan satu di antara sekian banyak indikasi yang secara intuitif menyadari bahwa di antara bumi dan langit tidak semua hal bisa diperhitungkan maupun dihitung secara pasti benar tanpa margin kekeliruan dalam arti tidak selalu sesuai dengan kenyataan.

Sesuai sabda Albert Einstein: “Nicht alles, was gezaehlt werden kann, zaehlt, und nicht alles, was zaehlt, kann gezaehlt warden“, yang jika dibahasa-Indonesiakan kira-kira bermakna tidak semua yang bisa dihitung adalah benar, dan tidak semua yang benar bisa dihitung.

SELAMAT TAHUN BARU 2023 (versi kalender Gregorianik)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/01/091250965/kenapa-1-januari-dianggap-awal-tahun-baru

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke