Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Bahasa Tertua di Dunia yang Masih Digunakan hingga Saat Ini

Dari ribuan bahasa di dunia, ada sekitar 8 bahasa kuno yang masih digunakan hingga kini.

Berikut daftarnya, dikutip dari Discover Magazine:

1. Sansekerta

Bahasa Sanskerta disebut juga sebagai "bahasa para dewa" karena keindahan dan kerumitannya.

Bahasa Sanskereta sudah disebut sudah ada sejak 2000 sebelum Masehi dan pernah digunakan secara luas di Asia Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

Bahasa Sansekerta adalah akar dari banyak bahasa India, seperti bahasa Hindi dan Bengali. 

Namun saat ini diperkirakan hanya ada 2 juta penutur bahasa Sansekerta di India yang tersisa.

2. Ibrani

Bahasa Ibrani adalah contoh bahasa yang hampir hilang.

Usianya setidaknya 3.000 tahun, tetapi selama sekitar dua abad, penutur bahasa Ibrani adalah para sarjana dan pemimpin agama.

Bahasa Ibrani mati sebagai bahasa lisan selama beberapa abad pertama Masehi tetapi dihidupkan kembali pada abad ke-19 dengan munculnya Zionisme.

Saat ini, bahasa Ibrani adalah bahasa resmi Israel dan digunakan oleh 9 juta penutur di seluruh dunia.

3. Tamil

Tidak seperti bahasa Ibrani, Tamil memiliki rekor tak terputus setidaknya 2.500 tahun dalam sastra dan kehidupan sehari-hari.

Saat ini, lebih dari 80 juta orang berbicara menggunakan bahasa Tamil. Bahasa ini digunakan sebagian besar di India, Sri Lanka, Malaysia dan Singapura, meskipun ada populasi penutur bahasa Tamil di Guyana, Fiji, Suriname, dan Trinidad dan Tobago.

Para imigran juga telah membawa bahasa tersebut ke Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.


4. Yunani

Bahasa Yunani berasal dari sekitar 1300 SM. Dalam buku The Greek and Latin Roots of English, 60 persen kata dalam bahasa Inggris berakar dari bahasa Yunani atau Latin.

Jika Anda berbicara tentang kosakata sains khusus, itu meningkat menjadi 90 persen. Kini, Bahasa Yunani digunakan oleh 12 juta orang.

5. China

Dengan lebih dari satu miliar penutur, bahasa China adalah bahasa yang paling banyak digunakan dan tertua di dunia.

Aksara China telah ditemukan pada tulang lembu dan cangkang kura-kura yang berasal dari Dinasti Shang, yang berarti bahasa tersebut setidaknya berusia 3.000 tahun atau lebih.

Ada banyak variasi bahasa China, meskipun bahasa Mandarin adalah yang paling umum.

Variasi ini populer disebut "dialek", tetapi terdengar sangat berbeda satu sama lain dan sering dikategorikan sebagai bahasa terpisah oleh para sarjana.

6. Arab

Bahasa Arab berasal dari Jazirah Arab pada awal Masehi, dan kemudian menyebar ke Afrika dan seluruh Timur Tengah.

Antara abad kedelapan dan kedua belas itu adalah lingua franca filsafat dan sains. Kini bahasa Arab dituturkan oleh 420 juta orang dan menjadi bahasa resmi 24 di negara.

7. Euskara

Euskara merupakan bahasa Eropa tertua yang asal-usulnya masih menjadi misteri.

Bahasa ini tidak terkait dengan keluarga bahasa lain yang dikenal dan merupakan satu-satunya bahasa lidah yang tersisa di Eropa barat daya sebelum Romawi menjajah daerah itu mulai abad kedua.

Meskipun hanya ada sedikit statistik yang tersedia, setidaknya 750.000 orang berbicara bahasa tersebut saat ini di beberapa bagian Spanyol dan Perancis.

8. Nahuatl

Bahasa ini adalah salah satu bahasa asli yang paling umum di Amerika Utara.

Nahuatl telah diucapkan di Meksiko tengah sejak abad ke-7 dan pernah menjadi bahasa Kekaisaran Aztec.

Saat ini, sekitar 1,5-2 juta orang berbicara dalam beberapa bentuk bahasa Nahuatl. Meskipun demikian, bahasa tersebut terancam punah karena tidak lagi diajarkan kepada generasi muda.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/29/180000665/8-bahasa-tertua-di-dunia-yang-masih-digunakan-hingga-saat-ini

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Tren
Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke