Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Jenis Kentut Ini Bisa Jadi Petunjuk Kondisi Kesehatan, Apa Saja?

KOMPAS.com - Kentut, gas yang keluar dari anus, merupakan hal alami dan normal yang terjadi pada tubuh manusia.

Meski terkesan memalukan, ternyata kentut sangat baik bagi tubuh.

Dilansir dari laman Healthline, kentut mencerminkan aktivitas bakteri di usus dan menandakan pencernaan bekerja sebagaimana mestinya.

Bahkan tanpa disadari, setiap orang akan kentut rata-rata lima sampai 15 kali sehari.

Kentut sendiri dapat menunjukkan beberapa kondisi kesehatan terutama dalam saluran pencernaan. Apa saja?

Berikut lima jenis kentut dan artinya bagi kesehatan:

1. Kentut tidak berbau

Dikutip dari laman The Times of India, kentut tidak berbau menunjukkan sistem pencernaan yang sehat.

Kentut tidak berbau merupakan hasil dari terlalu banyak gas yang menumpuk dalam saluran pencernaan.

Gas ini masuk dalam tubuh melalui aktivitas menelan udara seperti makan atau minum. Selain itu, gas dalam tubuh juga hasil dari bakteri usus yang secara alami mengeluarkan gas.

Gas selanjutnya akan dikeluarkan secara alami melalui anus atau kerap disebut kentut.

Kentut berbau seperti telur busuk atau aroma mengganggu lain menandakan ada sesuatu yang salah dengan sistem pencernaan.

Hal ini dapat terjadi karena konsumsi makanan tinggi belerang, atau obat-obatan tertentu.

Dilansir dari Health, kentut berbau juga dapat disebabkan oleh konsumsi sayuran silangan seperti kembang kol, atau bawang putih dan merah, keju, kacangan-kacangan, dan buah kering.

Kentut berbau karena konsumsi makanan umumnya tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika terjadi terus-menerus, bisa jadi pertanda masalah pencernaan seperti infeksi bakteri, radang usus, atau sindrom iritasi usus besar.

3. Sering kentut

Idealnya, frekuensi kentut normal sebanyak lima sampai 15 kali sehari. Jika melebihi, bisa jadi tanda ada yang tak beres dalam pencernaan.

Pada kebanyakan kasus, sering kentut disebabkan minuman berkarbonasi seperti soda dan bir.

Pasalnya, minuman jenis ini menyebabkan lebih banyak udara menetap di saluran pencernaan, sehingga orang akan lebih sering kentut untuk mengeluarkannya.

Namun begitu, gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar juga bisa menjadi beberapa penyebab lain dari kentut berlebihan.

Sering kentut dan jarang buang air besar (BAB) merupakan tanda sembelit atau konstipasi.

Normalnya, limbah pencernaan berbentuk feses akan dikeluarkan dari usus besar melalui anus sedikitnya tiga kali dalam seminggu.

Saat sembelit, limbah akan menetap dalam usus besar lebih lama, dan menyebabkan gas dalam organ ini menumpuk.

Akibatnya, akan lebih sering kentut dibanding saat tak mengalami konstipasi.

5. Kentut disertai kembung dan sakit perut

Kembung, sakit perut, disertai kentut, menjadi tanda telah terjadi intoleransi makanan.

Intoleransi makanan merupakan kondisi saat tubuh sulit mencerna zat tertentu dari makanan atau minuman.

Perut kembung adalah gejala khas dari intoleransi makanan. Hal ini lantaran akan meningkatkan produksi gas dan membuat gas dalam saluran pencernaan bertambah.

Puncaknya, perut pun akan merasakan kram dan lebih sering kentut.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/03/193600365/5-jenis-kentut-ini-bisa-jadi-petunjuk-kondisi-kesehatan-apa-saja-

Terkini Lainnya

BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Awal Musim Kemarau

BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Awal Musim Kemarau

Tren
Penyebab dan Gejala Meningitis yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala

Penyebab dan Gejala Meningitis yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala

Tren
Deretan Negara yang Tak Menerima Warga Israel, Terbaru Maladewa

Deretan Negara yang Tak Menerima Warga Israel, Terbaru Maladewa

Tren
Daftar Peserta dan Jadwal Lengkap Euro 2024

Daftar Peserta dan Jadwal Lengkap Euro 2024

Tren
Sebelum Mundur dari Kepala Otorita IKN, Bambang Pernah Curhat Tak Digaji 11 Bulan

Sebelum Mundur dari Kepala Otorita IKN, Bambang Pernah Curhat Tak Digaji 11 Bulan

Tren
Alasan Pakaian Astronaut Selalu Berwarna Putih, Ini Fungsinya

Alasan Pakaian Astronaut Selalu Berwarna Putih, Ini Fungsinya

Tren
BPJS Kesehatan Jadi Syarat Membuat dan Memperpanjang SIM mulai 1 Juli 2024

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Membuat dan Memperpanjang SIM mulai 1 Juli 2024

Tren
5 Fakta Seputar Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, Bermula dari Ancaman FB

5 Fakta Seputar Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, Bermula dari Ancaman FB

Tren
Warga Arab Saudi Tak Boleh Setiap Tahun Naik Haji, Tunggu 5 Tahun Dulu

Warga Arab Saudi Tak Boleh Setiap Tahun Naik Haji, Tunggu 5 Tahun Dulu

Tren
Benarkah Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet? Ini Kata Badan Bahasa

Benarkah Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet? Ini Kata Badan Bahasa

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah Per Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah Per Hari

Tren
Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Tren
Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Tren
Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke