Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Itaewon, Lokasi Tragedi Halloween yang Menewaskan 151 Orang

Itaewon mendadak menjadi pembahasan di media sosial di seluruh dunia terkait kejadian tersebut.  

Topik “Itaewon” menjadi trending di Twitter dengan dibicarakan lebih dari 1,08 juta kali pada Minggu (30/10/2022) siang. 

Sebagaimana dikutip dari laman Visit Korea, Itaewon merupakan zona khusus wisata pertama yang ada di Seoul. Tempat ini pertama kali ditetapkan sebagai zona wisata pada tahun 1997.

Lokasi ini adalah kawasan multikultural dengan lebih dari 20.000 orang asing yang tinggal, serta merupakan lokasi wisata yang diakui secara internasional.

Ketenaran Itaewon menyebar ke berbagai wilayaah dunia mulai tahun 1980-an.

Ketenaran Itaewon dimulai saat Korea Selatan menjadi tuan rumah Asian Games, Seoul, 1986 dan Olimpiade Seoul 1988.

Lokasi ini juga semakin populer saat banyak konferensi internasional diadakan di wilayah itu.

Itaewon dikenal juga sebagai surga wisata belanja dan sebagai tempat hiburan favorit para turis.

Jalanan di lokasi ini ramai dengan toko-toko yang menjual pakaian, tas, hotel, restoran, fasilitas hiburan maupun agen perjalanan.

Setidaknya ada sekitar 2.000 toko yang berjajar di sepanjang jalan ini .

Selain itu, tempat ini juga dikenal menjual berbagai perabot antik dengan lebih dari 100 toko yang menjual barang-barang kuno tersebut.

Selain belanja, aktivitas lain yang bisa dilakukan saat berada di daerah ini adalah mencicipi kuliner otentik maupun masakan cita rasa yang berasal dari seluruh dunia.

Setidaknya ada 40 restoran yang dioperasikan orang asing di lokasi ini.

Sejarah Itaewon

Dikutip dari TheSeoulGuide, Itaewon berada di Yongsan-gu di Selatan Myeongdong dan utara Sungai Han.

Lokasi ini dulunya merupakan kawasan permukiman. Sebelum Perang Dunia II daerah ini sebagian besar merupakan permukinan penjajah Jepang.

Akan tetapi, usai terjadinya perang, Jepang dipaksa keluar dan selanjutnya digantikan tentara Amerika yang mendirikan pangkalan di dekatnya.

Itaewon memiliki artian nama pohon pip besar. Lokasi ini setelah perang Korea muncul sebagai lokasi para tentara kaya.

Sejak adanya Olimpiade Musim Panas tahun 1988 di Seoul, Itaewon makin banyak didatangi turis dari dari Barat dan Jepang.

Di masa lalu, sebagian besar penduduk Seoul banyak menghindari lokasi Itaewon karena reputasinya yang buruk.

Dahulu lokasi ini dikenal sebagaai distrik kumuh, dan banyaknya tentara Amerika yang ingin berpesta dan menimbulkan masalah.

Namun kemudian beberapa dekade terakhir area ini terdiversifikasi, dibersihkan, dan berbagai bisnis baru mulai berkembang.

Acara Halloween di Itaewon yang mengakibatkan adanya banyak korban ini merupakan acara Halloween pertama di Seoul setelah 3 tahun.

Acara ini diadakan kembali usai pembatasan Covid-19 Korea dicabut.

Seorang saksi mata menjelaskan, acara ini 10 kali lipat lebih ramai dari biasanya saat kejadian.

Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa puluhan orang diberikan resusitasi jantung paru (RJP) di jalan-jalan, sementara yang lain dibawa ke rumah sakit terdekat.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/30/173000265/mengenal-itaewon-lokasi-tragedi-halloween-yang-menewaskan-151-orang

Terkini Lainnya

Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke