Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Elektabilitas Partai Golkar Menjauh dari Tiga Besar, Apa yang Salah?

Elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu sebesar 7,9 persen, turun dibandingkan survei yang sama pada Juni 2022.

Di sisi lain, Partai Demokrat yang berada tepat di atas Golkar justru mengalami kenaikkan elektabilitas dibandingkan sebelumnya.

Partai Demokrat meraup elektabilitas 14,0 persen atau selisih 6,1 persen dari Partai Golkar.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam menilai, Golkar tak mampu mengoptimalkan posisinya di struktur pemerintahan untuk membangun narasi yang berpihak pada rakyat.

Selain itu, Golkar juga relatif abstain dalam isu-isu sensitif yang menyangkut kebijakan publik dan hajat hidup masyarakat bawah.

"Model pendekatan Ketum Golkar Airlangga Hartarto juga lebih terkesan elitis. Cukup jarang Airlangga menyapa rakyat dengan bahasa rakyat dan dengan gaya merakyat," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (25/10/2022).

Menurutnya, Golkar lebih banyak menikmati posisinya di pemerintahan dengan bekerja dan menjadi "anak manis" pemerintah.

Padahal tanpa capaian yang jelas, kerja keras Golkar di pemerintahan akan lebih banyak menguntungkan partai pemerintah, yaitu PDI-P.

Golkar tak inovatif

Karena itu, Umam melihat bahwa kepemimpinan Golkar saat ini tak memiliki langkah inovatif.

"Kondisi ini berimplikasi pada stagnasi bahkan penurunan elektabilitas secara perlahan tapi signifikan," jelas dia.

Di sisi lain, Partai Demokrat berhasil mengukuhkan dirinya di partai papan atas tiga besar.

Bahkan elektabilitas Demokrat hanya selisih 2 persen dengan Partai Gerindra yang berada di posisi kedua.

Artinya, Demokrat dan Gerindra pada dasarnya sudah masuk pada level yang sama. Bukan tidak mungkin akan adanya pergeseran posisi kedua partai tersebut di awal 2023.

Umam menuturkan, keberhasilan ini tidak lepas dari langkah agresif, inovatif, dan kerja keras Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam menyapa rakyat melalui program Gerilya Nusantara.

"AHY juga berani masuk dengan argumen kritis dalam sejumlah perdebatan yang sensitif di ranah kebijakan publik, kemunduran demokrasi, dan juga penegakan hukum yang tebang pilih," ujarnya.

Menurutnya, semua itu menghadirkan efek pembeda yang secara perlahan memperkuat dukungan publik terhadap Demokrat.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/25/190000565/elektabilitas-partai-golkar-menjauh-dari-tiga-besar-apa-yang-salah-

Terkini Lainnya

Usai Gelar Pesta Pranikah Mewah Anaknya, Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia

Usai Gelar Pesta Pranikah Mewah Anaknya, Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia

Tren
Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

Tren
Amankah Tidur dengan Posisi Kepala, Badan, dan Kaki Tidak Sejajar?

Amankah Tidur dengan Posisi Kepala, Badan, dan Kaki Tidak Sejajar?

Tren
Parade 6 Planet 3 Juni 2024, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Parade 6 Planet 3 Juni 2024, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Tren
Kemenag Siapkan 300 Kuota Jemaah Haji untuk Ikuti Safari Wukuf

Kemenag Siapkan 300 Kuota Jemaah Haji untuk Ikuti Safari Wukuf

Tren
Produk yang Tidak Harus Menyertakan Sertifikasi Halal, Apa Saja?

Produk yang Tidak Harus Menyertakan Sertifikasi Halal, Apa Saja?

Tren
Kisah Penerjunan Kucing dengan Parasut, Berjasa Basmi Tikus di Kalimantan

Kisah Penerjunan Kucing dengan Parasut, Berjasa Basmi Tikus di Kalimantan

Tren
Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Tren
Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke