Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Corona 7 Juli 2022: Pusing Jadi Gejala Paling Banyak Ditemukan di Inggris

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih berlangsung di beberapa penjuru negara dunia, meski jumlah kasus dan dampak yang ditimbulkan tak lagi separah tahun-tahun lalu.

Melihat data yang ditampilkan Worldometer, Kamis (7/7/2022), jumlah kasus Covid-19 hingga saat ini mencapai:

  • Kasus infeksi: 557.141.315
  • Kasus sembuh: 531.192.894
  • Kasus meninggal: 6.365.769

Menyikapi kondisi yang ada, sejumlah pemerintah negara terus melakukan penyesuaian di berbagai bidang agar roda kehidupan di wilayahnya bisa berjalan baik.

Berikut ini adalah update Covid-19 global untuk 7 Juli 2022:

1. Baru sehari diterapkan, level PPKM di Jakarta diubah 

Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengubah ketentuan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Provinsi DKI Jakarta, dari level 2 menjadi level 1.

Awalnya, PPKM di Jakarta adalah ada di level 1, namun pada Selasa (5/7/2022) pemerintah mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 33 Tahun 2022 yang menyebut DKI Jakarta ada di level 2 PPKM.

Sedianya, keputusan ini berlaku sejak 5 Juli-1 Agustus 2022. Namun pada Jumat (6/7/2022) pemerintah kembali mengeluarkan Inmendagri Nomor 35 Tahun 2022 yang menyebutkan bahwa DKI Jakarta kembali ada di level 1 PPKM.

Perubahan status PPKM ini tentu mempengaruhi aturan dan pembatasan yang diberlakukan di tengah masyarakat.

Adapun secara nasional, berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (6/7/2022),  jumlah kasus infeksi di Indonesia dalam 24 jam terakhir bertambah:

  • Kasus infeksi: 2.743
  • Kasus sembuh: 2.045
  • Kasus meninggal: 4

Dengan penambahan itu, maka secara akumulatif, kasus infeksi di Indonesia sudah mencapai 6.100.671 kasus di mana 5.925.853 di antaranya sembuh, dan 156.770 lainnya berujung kematian.

2. Pusing jadi gejala paling banyak ditemukan di Inggris

Kasus infeksi Covid-19 di Inggris mengalami peningkatan signifikan diakibatkan persebaran subvarian BA.4 dan BA.5.

Dikutip dari Independent, peningkatan juga terlihat pada angka perawatan di rumah sakit, dengan makin banyaknya kelompok lansia yang menghuni ruang ICU.

Di tengah meningkatnya jumlah kasus, aplikasi analisis Covid-19 Zoe melaporkan gejala-gejala apa saja yang paling banyak diderita oleh pasien Covid-19 saat ini.

Dari semua gejala yang tercatat, sakit kepala diketahui sebagai gejala yang paling banyak diderita oleh pasien Covid-19.

Lebih dari 2/3 pasien mengaku dirinya mengalami gejala yang satu ini sebelum mendapati hasil tes mereka positif.

Beberapa yang lain bahkan mengaku terserang sakit kepala sebelum akhirnya mengalami kesulitan bernapas.

Data dari aplikasi ini berasal dari laporan langsung para pasien yang kemudian dianalisis oleh peneliti dari King's College London.

3. Masuk Australia tak lagi perlu tunjukkan bukti vaksin

Per Rabu (6/7/2022) pukul 00.01 waktu setempat, Pemerintah Australia tidak lagi mewajibkan para turis asing memperlihatkan bukti status vaksinasi Covid-19 saat masuk ke wilayah negaranya.

"Kepala petugas medis menyarankan pendatang tidak perlu lagi menunjukkan status vaksin mereka," demikian kata Menteri Kesehatan Federal Australia, Mark Butler, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Australia, Senin (4/7/2022). 

Keputusan ini diambil berdasarkan saran medis dan mengacu perubahan UU Biosecurity 2015 di Australia. 

Meski tak lagi perlu menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19, setiap pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Australia tetap harus mematuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing maskapai yang mereka gunakan.

Tak hanya itu, persyaratan di masing-masing wilayah negara bagian juga mungkin berbeda-beda, dan ini harus ditaati oleh siapa pun yang berada di wilayah itu. Misalnya soal penggunaan masker.

4. India pangkas jarak vaksin booster dari 9 jadi 6 bulan

Kementerian Kesehatan India pada Rabu (6/7/2022) menyatakan akan memangkas jarak untuk vaksin booster, dari semula 9 bulan atau 39 minggu menjadi 6 bulan atau 26 minggu setelah dosis kedua.

Melansir Business Standard, Sekretaris Union Health, Rajesh Bhuushan mengirimkan surat kepada seluruh negara bagian dan menjelaskan mengapa pemangkasan jarak vaksinasi ini diambil.

Alasannya berdasarkan pada bukti ilmiah dan praktik vaksinasi global yang ada.

“Oleh karena itu, telah diputuskan bahwa dosis ketiga untuk semua penerima dari usia 18-59 tahun akan diberikan setelah selesai enam bulan, atau 26 minggu sejak tanggal pemberian dosis kedua di pusat vaksinasi swasta,” kata dia dalam surat itu.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/07/093000365/update-corona-7-juli-2022--pusing-jadi-gejala-paling-banyak-ditemukan-di

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke