Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Bencana Abrasi Pantai Amurang, Ratusan Warga Mengungsi hingga Penetapan Status Tanggap Darurat

Bancana abrasi di Pantai Amurang ini mengakibatkan jembatan penghubung Pantai Boulevard yang aksesnya dari kelurahan Ranoiapo, Uwuran Satu menuju ke Kelurahan Lewet, Bitung, Ranomea, dan Pondang ambruk.

Tak hanya itu, sejumlah bangunan juga ikut ambles dan hanyut oleh air laut. Peristiwa amblesnya belasan rumah tersebut sempat menjadi tontonan warga sekitar.

Beberapa dari mereka merekam peristiwa itu dan membagikannya di media sosial.

Berikut Kompas.com merangkum fakta-fakta bencana abrasi yang terjadi di Pantau Amurang:

1. Puluhan rumah rusak berat

Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah bangunan tampak ambles dan terseret air laut akibat dari bencara abrasi yang terjadi.

Dilansir dari laman BNPB, data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Kamis (16/6/2022) pukul 02.23 WIB mencatat puluhan rumah dan bangunan lainnya mengalami kerusakan berat akibat bencana abrasi tersebut.

Sebanyak 31 unit rumah rusak berat, 1 unit jembatan mengalami kerusakan berat, 5 unit cottage, 1 unit cafe, dan kawasan destinasi wisata juga terdampak.

BNPB akan terus melaporkan kondisi terkini terkait dampak akibat abrasi air laut Pantai Amurang.

2. 266 jiwa mengungsi

Pusdalops BNPB mencatat, sebanyak 69 KK/266 jiwa harus mengungsi akibat bencana abrasi yang terjadi di sekitar Pantai Amurang. Mereka yang terdampak merupakan warga Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu.

Ratusan pengungsi itu saat ini tinggal di Posko Tanggap Darurat yang didirikan oleh BPBD Kabupaten Minahasa Selatan dan pemerintah setempat.

Terdapat dua posko yang dibangun. Kedua posko tersebut berlokasi di Kantor Kelurahan Lewet dan Kelurahan Uwuran.

Dikutip dari Kompas.com, Bupati Minsel Franky Wongkar mengatakan bahwa bencana alam tersebut tidak memakan korban jiwa.

"Korban jiwa dan luka-luka nihil. Hanya kerugian materil," ujarnya.

BNPB juga melaporkan belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun, dapat dipastikan bahwa kerugian materiil dialami oleh koban yang terdampak.

3. Penyebab abrasi belum diketahui

Franky mengatakan, pihaknya tengah menelusuri penyebab pasti amblesnya belasan rumah dan jembatan putus tersebut.

Sebagaimana dilaporkan oleh BNPB, puluhan rumah dan jembatan yang berada di bibir tebing dan berbatasan langsung dengan pantai ambles lantaran abrasi air laut yang terjadi.

Fenomena abrasi itu menggerus tebing pantai dan menyebabkan belasan rumah bergerak sehingga ambles dan hanyut oleh air laut.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait beberapa wilayah pesisir di Indonesia yang berpotensi diterjang banjir pesisir pada 11-23 Juni 2022.

Banjir pesisir tersebut dipengaruhi oleh fenomena Super Full Moon, Selasa (14/6/2022).

4. Berstatus tanggap darurat

Menindaklanjuti bencana abrasi air laut tersebut, Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status tanggap darurat yang berlangsung selama 14 hari terhitung sejak Rabu (15/6/2022).

Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bagi para warga terdampak.

5. Masih berpotensi bahaya

Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno mengatakan akan terus mengamankan lokasi bencana lantaran masih dianggap masih rawan.

"Ini masih berpotensi berbahaya. Kita belum tahu apakah abrasi masih terjadi atau tidak," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com (16/6/2022).

Selaras dengan Kapolda, BNPB juga mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaannya dan tidak beraktivitas di sekitar pesisir pantai untuk sementara waktu.

Bersamaan dengan itu, BNPB akan melakukan monitoring di wilayah pesisir dan memperbarui informasi prakiraan cuaca dari BMKG.

Saat ini, BNPB bersama dengan masyarakat sekitar dan Dinas Pekerjaan Umum tengah membuat tanggul sementara yang terbuat dari karung pasir atau kombinasi dengan bambu. Tanggul ini dimaksudkan untuk mencegah abrasi sementara waktu.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/17/082500265/5-fakta-bencana-abrasi-pantai-amurang-ratusan-warga-mengungsi-hingga

Terkini Lainnya

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke