Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembunuhan Karakter Togog

Versi yang saya pilih adalah yang paling saya suka, yaitu yang dikisahkan oleh Ardisoma pada bagian awal serial komik legendaris Wayang Purwa dengan cover adegan Batara Guru menaklukan lembu Nandini.

Menurut Wayang Purwa versi Ardisoma, Togog semula adalah Batara Antaboga yang kemudian berubah bentuk menjadi manusia bermata besar dan bermulut besar akibat bertempur melawan adiknya, yaitu Batara Ismaya yang kemudian berubah bentuk menjadi manusia berperut dan berbokong besar dalam perebutan tahta kekuasaan tertinggi Swargaloka.

Pertempuran Antagona versus Ismaya mubazir sebab akhirnya tahta Jongringsalaka malah diserahkan kepada Batara Manikmaya yang kemudian menjadi Batara Guru yang bertangan empat, berkaki kecil, berleher biru serta bergigi taring.

Togog dan Semar ditugaskan untuk turun ke marcapada untuk mendampingi para manusia menempuh perjalanan hidup di planet bumi.

Akibat pembagian tugas itu maka Togog mengalami kerusakan reputasi sebagai pendamping para manusia yang dianggap berperilaku buruk seperti Kurawa.

Sementara Semar memperoleh citra baik sebab mendampingi para manusia yang dianggap berperilaku baik seperti Pandawa.

Pembunuhan karakter terhadap Togog diperparah oleh para dalang yang sengaja mau pun tidak sengaja gemar menampilkan Togog sebagai tokoh dengan ciri-ciri orang jahat karena berada di pihak orang-orang jahat seperti Kurawa dalam Mahabharata atau Rahwana dalam Ramayana versi India yang beda konstelasi protagonis-antagonis dari Rahwanayana versi Srilanka.

Sebenarnya kasihan Togog dipaksa menjadi korban stigmasisasi pembunuhan karakter. Padahal tugas Togog turun ke marcapada demi mendampingi Kurawa yang memang jelas jauh lebih berat ketimbang tugas Semar mendampingi Pandawa.

Secara kuantitas anggapan bahwa Togog gagal menasehati Kurawa untuk menjadi orang baik dapat dimengerti sebab jumlah Kurawa yang harus dinasehati adalah seratus orang berarti dua puluh kali lipat jauh lebih banyak ketimbang Pandawa yang cuma lima orang.

Di samping secara psikologis mau pun neurosaintis menasehati seratus orang jahat untuk menjadi seratus orang baik memang lebih sulit, maka menguras enerji lahir-batin ketimbang menasehati lima orang baik untuk tetap menjadi orang-orang baik.

Apalagi dalam menasehati seratus Kurawa untuk menjadi orang-orang baik, Togog harus sengit bersaing melawan hasutan seorang tokoh influenser kelas berat seperti Sengkuni.

Maka nasehat-nasehat baik Togog kandas akibat diungguli oleh nasehat-nasehat buruk Sengkuni.

Pendek kata memang nahas nasib Togog yang dibebani tugas menasehati orang jahat untuk menjadi orang baik yang pada hakikatnya merupakan tugas kaliber mission impossible.

Menarik adalah kenyataan di atas panggung politik kontemporerer Indonesia, tampak betapa Togog hadir dengan beban tugas menasehati para penguasa agar tidak berperilaku buruk namun gagal akibat kebetulan yang dinasehati memang lebih suka berperilaku buruk ketimbang baik.

Apalagi jika yang dinasehati teguh bertahan pada keimanan politis bahwa perilaku yang dilakukan adalah yang terbaik bagi kepentingan diri sendiri di atas kepentingan negara, bangsa dan rakyat.

Maka yang menasehati malah rawan tertular berperilaku buruk seperti yang dinasehati.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/10/053000965/pembunuhan-karakter-togog

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke