Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Corona 12 Mei: Angka Kematian Covid-19 Terendah sejak Akhir Januari 2022

KOMPAS.com - Tren laporan kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. 

Sempat menyentuh angka 100 kasus per hari, kini kasus harian di Indonesia kembali naik mancapai angka 400 kasus per hari. 

Meskipun demikian, korban meninggal untuk pertama kalinya hanya satu digit sejak Januari 2022. 

Berdasarkan data real time Worldometers pada Kamis (12/5/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:

Update corona Indonesia

Satgas Penanganan Covid-19 hingga Rabu (11/5/2022) pukul 12.00 WIB, mencatat ada penambahan 400 kasus harian baru.

Angka ini menurun dibandingkan dengan kasus baru pada Selasa (10/5/2022) yakni 456 kasus dalam 24 jam.

Dari 400 kasus, Jakarta menempati posisi tertinggi dengan banyak kasus baru yang dicatat adalah 129 kasus.

Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat sebagai berikut:

Profesor Tim Spector dari aplikasi ZOE Covid Study memberikan informasi terbaru tentang dua subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Ia mengatakan, pihaknya tengah mengawasi dua subvarian baru itu dan menemukan dua gejala baru dari infeksi Covid-19 yakni hilangnya penciuman dan tinnitus atau telinga berdenging.

Tinnitus adalah ketika orang mengalami denging atau suara lain di salah satu atau kedua telinga mereka.

Menurut pimpinan ZOE, dari 14.500 orang yang mengikuti survei, 5.000 dinyatakan positif Covid dan telinga berdenging.

Peserta mengatakan gejalanya datang dan pergi dan bisa ringan hingga sedang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Orang-orang disarankan untuk menghubungi dokter umum atau fasilitas layanan kesehatan terdekat, jika mereka mengalami tinnitus secara teratur atau terus-menerus.

Munculnya gejala mengkhawatirkan ini menunjukkan bagian lain dari tubuh sedang terpengaruh, sesuatu yang internal, lebih dekat dengan otak.

Kewaspadaan itu muncul setelah Prof Spector dan timnya melakukan survei untuk menilai prevalensi tinnitus pada orang yang terinfeksi Covid-19.


Beijing tingkatkan pembatasan Covid-19

Dikutip dari Caixin Global, Kamis (12/5/2022), Beijing meluncurkan langkah-langkah baru untuk memperketat penyaringan virus.

Saat ini, orang-orang di Beijing, China, sedang berlomba untuk menahan wabah Covid-19 yang didorong oleh varian omicron yang sangat menular.

Pengetatan pembatasan ini dimulai pada Kamis, 12 Mei 2022.

Aturannya, orang-orang perlu memberikan hasil tes asam nukleat negatif yang dilakukan dalam waktu 48 jam untuk memasuki tempat-tempat umum di seluruh kota.

Kemudian, taksi dan layanan tumpangan diberitahu untuk menghindari bepergian melintasi beberapa distrik dan wilayah di kota di mana risiko infeksi diyakini lebih tinggi.

Beijing juga menunda pembukaan kembali sekolah, menutup tempat hiburan dalam ruangan dan menyuruh kebanyakan orang di distrik timur laut Chaoyang untuk bekerja dari rumah.

Selain itu, Beijing akan memperluas penggunaan tes antigen cepat untuk menyaring kelompok orang tertentu yang terpapar virus lebih tinggi.

Hal ini juga diterapkan pada staf di hotel, fasilitas medis, sistem transportasi, dan layanan pengiriman.

Adapun peningkatan pembatasan ini dilakukan karena Beijing melaporkan 56 infeksi baru selama 24 jam. Semua kasus tersebut terdeteksi di antara orang-orang yang dikarantina.

Oleh karena itu, ibu kota negara ini menjadi meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah pengendalian Covid-19, salah satunya dengan memberikan tes Covid-19 gratis.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/12/083000065/update-corona-12-mei--angka-kematian-covid-19-terendah-sejak-akhir-januari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke