Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Rusak Kerukunan Umat Beragama

Sang pendeta juga menuduh pesantren adalah sumber teroris.

Jika berita tersebut bukan hoax maka sewajibnya pak pendeta segera meminta maaf atas kesalahan yang rawan merusak sendi-sendi kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Saya juga tidak tahu apa sebenarnya alasan pak pendeta sehingga tega membuat pernyataan mudarat serta buruk makna tersebut.

Apabila niat beliau menghentikan angkara murka kekerasan seperti yang sedang terjadi pada invasi Rusia ke Ukraina, maka saya mendukung niat baik tersebut.

Namun saya sama sekali tidak mendukung pewujudan niat baik apa pun dengan melakukan penistaan terhadap agama.

Kebetulan saya sesama Nasrani dengan pak pendeta. Dalam mempelajari kitab suci agama saya sendiri, saya menemukan ayat-ayat di dalam Alkitab terutama Perjanjian Lama yang memang rawan disalahtafsirkan oleh pihak yang ingin salah menafsirkannya.

Di dalam Alkitab Perjanjian Lama tampil beberapa kisah kekerasan seperti Kain membunuh Habil atau David membunuh Goliat.

Setelah Daud membunuh Goliat, Raja Saul menjadikan Daud pemimpin pasukannya.

Daud menang di banyak perang dan menjadi sangat terkenal. Setiap dia pulang dari perang, wanita-wanita menyambut dia sambil menari dan bernyanyi: ‘’Saul membunuh ribuan, tapi Daud membunuh puluhan ribu!’.

Berulang kali akibat cemburu atas popularitas Daud, Saul ingin membunuh Daud namun selalu gagal.

Tersurat di dalam Kitab Kejadian 19 : 1-29 Tuhan membumi-hanguskan Sodom dan Gomora sambil memusnahkan segenap penghuninya kecuali Lot dan keluarganya.

Kitab Jeremiah 51:20-21 bersabda “The Lord says, Babylonia, you are my hammer, my weapon of war. I used you to crush nations and kingdoms, to shatter horses and riders, to shatter chariots and their drivers.”

Pada hakikatnya ayat-ayat di dalam kitab suci agama saya hanya terbatas berkisah tentang peristiwa kekerasan, namun sama sekali bukan menganjurkan apalagi memaksa saya untuk meniru apalagi mengulangnya kembali.

Semua ayat-ayat itu memang rawan salah ditafsirkan sebagai mengajarkan kekerasan, namun bukan berarti lalu yang harus diubah adalah ayat-ayat tersebut.

Ayat-ayat itu sama sekali tidak bersalah, apalagi berdosa jika ada manusia yang menafsirkannya sebagai ajaran kekerasan.

Yang bersalah jelas manusia yang menafsirkan ayat-ayat sebagai ajaran kekerasan apalagi jika kemudian dijadikan alasan untuk membenarkan diri melakukan kekerasan.

Sungguh absurd jika ayat-ayat Alkitab harus dihapus apabila para umat Nasrani di Irlandia Utara saling melakukan terorisme demi saling membunuh.

Maka yang perlu bahkan wajib diperbaiki bukan ayat-ayat kitab suci, namun manusia yang keliru menafsirkan ayat-ayat kitab suci.

Pada hakikatnya faktor utama kerukunan umat beragama sesuai mashab kearifan yang diwariskan oleh Gus Dur dan Cak Nur kepada saya adalah agamamu agamamu, agamaku agamaku.

Maka sungguh sangat amat terlalu tidak benar apabila saya bersikap takabur sehingga berperilaku gegabah mencari-cari keburukan demi menafsirkan lalu bahkan memaksakan penghapusan ayat-ayat kitab suci agama orang lain.

Adalah jauh lebih bijak jika saya berusaha menghayati keadiluhuran makna yang terkandung di dalam ayat-ayat kitab suci agama saya sendiri.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/31/070554465/jangan-rusak-kerukunan-umat-beragama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke