Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Spesifikasi KRI RE Martadinata-331, Kapal Perang Perusak Kawal Rudal Milik TNI AL

KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut mengerahkan KRI RE Martadinata-331 untuk mengikuti gelaran latihan gabungan Multilateral Naval Exercise Milan 2022 di perairan Visakhapatnam, India.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Multilateral Naval Exercise Milan 2022, Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya menyampaikan bahwa KRI RE Martadinata-331 sedikitnya membawa 130 orang prajurit untuk mengikuti latihan maritim terbesar yang digelar Angkatan Laut India.

"Latihan gabungan yang mulanya digelar pada 2020 ditunda sampai 2022 karena adanya pandemi Covid-19," kata Wawan, dikutip dari Antara, 26 Februari 2022.

Adapun gelaran tersebut merupakan even dua tahunan, di mana latihan pada 2022 akan melibatkan 13 negara yang mengirimkan armadanya termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan Perancis.

Selain itu, setidaknya melibatkan 46 negara yang juga akan berpartisipasi dalam Multilateral Naval Exercise Milan 2022.

Lantas, seperti apa spesifikasi KRI RE Martadinata-331?

Spesifikasi KRI RE Martadinata-331

Dilansir dari laman PT PAL, KRI Raden Eddy (RE) Martadinata-331 memiliki panjang total 105,11 meter, berat 2.365 ton, dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot.

KRI RE Martadinata-331 didesain untuk multi misi perang, perang kapal atas dan bawah air, hingga perang sistem elektronika.

KRI RE Martadinata-331 merupakan kapal PKR (Perusak Kawal Rudal) SIGMA 10514 pertama yang di PT PAL Indonesia yang bekerjasama dengan perusahaan kapal Belanda DSNS dalam kerangka alih teknologi.

Sistem persenjataan KRI RE Martadinata-331

Kapal perang KRI RE Martadinata-331 memiliki sistem persenjataan meriam utama OTO Melara 76 mm, super rapid gun, dan rudal exocet MM-40 Block 3 yang memiliki jarak jangkauan 180-200 kilometer.

Selain itu, KRI RE Martadinata-331 juga dipersenjatai rudal anti serangan udara Mica yang dirancang efektif dan memiliki kemampuan menyergap sasaran sejauh 20-25 kilometer dengan ketinggian 9144 meter.

Pada KRI RE Martadinata-331 pun terdapat sistem pertahanan diri (CIWS) 35 mm dan sistem torpedo.

Pengecoh rudal termal

KRI RE Martadinata-331 dibekali dengan pengecoh rudal termal SKWS DLT-12 T yang mampu membelokkan arah rudal dan mengacaukan sensor rudal.

Pengecoh rudal termal SKWS DLT-12 T tersebut juga dapat mengacaukan jammer, mengecoh inframerah, dan frekuensi radio yang digunakan rudal udara ke permukaan.

KRI RE Martadinata-331 memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui system electronic counter measure (ECM) Scorpion 2L dan electronic support measure (ESM) Vigile 100 S.

KRI RE Martadinata-331 menjaga NKRI

KRI RE Martadinata-331 telah diresmikan sekaligus dikukuhkan sebagai kapal pimpinan (flagship) pada 7 April 2017 di Dermaga Pondok Dayung TNI AL,Tanjung Priok.

Kapal ini mampu melaksanakan tugas pokok yang diembannya seperti pengamanan laut, penegakan hukum di wilayah teritorial dan ZEE, serta fungsi naval diplomacy.

KRI RE Martadinata-331 juga semakin memperkuat TNI Angkatan Laut dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/03/110000665/spesifikasi-kri-re-martadinata-331-kapal-perang-perusak-kawal-rudal-milik

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke