Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tradisi dan Makna Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu...

KOMPAS.com - Hari Raya Nyepi merupakan tahun baru Saka yang dirayakan umat Hindu Nusantara dengan cara menyepi. Hari Raya Nyepi 2022 jatuh pada Kamis (3/2/2022).

Saat Nyepi, seluruh warga Bali maupun wisatawan yang ada di pulau tersebut harus berdiam di rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar.

Umat Hindu Bali merayakan Nyepi dengan tapa brata penyepian atau empat pantangan.

Empat larangan saat Nyepi yang dilakukan selama tapa brata penyepian adalah amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Rangkaian acara Nyepi

Dilansir dari indonesiabaik.id, umat Hindu selama Nyepi akan melakukan rangkaian acara yang terdiri dari:

1. Tawur

Tawur memiliki arti dalam bahasa Jawa sama dengan saur, dalam bahasa Indonesia berarti melunasi hutang.

Di setiap catus pata (perempatan) desa atau pemukiman mengandung lambang untuk menjaga keseimbangan.

2. Upacara Melasti

Biasanya dilakukan selambat-lambatnya pada tilem (bulan mati) sore hari.

Inti dari acara ini adalah menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).

Kegiatan ini dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan, dan segara.

3. Amati Geni

Ada empat pantangan yang wajib diikuti pada saat hari raya Nyepi, salah satunya adalah Amati Geni yang berarti berpantang menyalakan api.


4. Ngembak Geni

Mulai dengan aktivitas baru yang didahului dengan saling berkunjung di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas.

5. Menghaturkan bhakti atau pemujaan

Kegiatan ini dilakukan di balai agung atau pura desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis.

Mekiyis adalah kepercayaan Hindu untuk membersihkan badan dan jiwa, melebur noda, dan memuliakan Tuhan.

Makna Nyepi

Dikutip dari Kompas.com, 10 Maret 2021, Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, Nyepi berasal dari kata sepi atau hening dengan tujuan mencari keharmonisan dan kedamaian.

Melalui Nyepi, manusia diminta mengevaluasi diri dan merenung tentang apa yang sudah dilakukan untuk diperbaiki di kemudian hari.

Renungan itu dilakukan selama 24 jam atau dikenal dengan catur brata penyepian, yakni amati geni atau tidak menyalakan api, amati karya atau tidak bekerja, amati lelungan atau tidak berpergian, dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.

Sudiana menjelaskan, secara filosofis, manusia diminta untuk tidak mengobarkan hawa nafsu, jadi Nyepi adalah momen untuk mengendalikan hawa nafsu.

Selain itu, saat Nyepi, manusia dilarang bekerja hingga bepergian, dan diminta beristirahat.

"Jadi, evaluasi kerjaan apa yang sudah dikerjakan sebelumnya, kalau ada yang kurang baik kurang sempurna diperbaiki, jangan mengambil kerjaan yang negatif," ujar Sudiana.

Selain itu, tidak mengumbar hawa nafsu dengan dilarang bersenang-senang juga merupakan makna Nyepi.

Dengan demikian, Nyepi adalah upaya untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/03/063000465/tradisi-dan-makna-hari-raya-nyepi-bagi-umat-hindu-

Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke