Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gravitasi Versus Gratifikasi

Dewa Ruci

Meski belum kenal Isaac Tangis, namun saya agak kenal Isaac Newton sebagai tokoh mahafisikawan Inggris yang dianggap sebagai Bapak Ilmu Fisika sebelum kehadiran Albert Einstein yang kemudian disusul Stephen Hawking dan Richard Feynman.

Memang meme itu benar bahwa adalah Isaac Newton sebagai pelopor teori gravitasi yang merupakan landasan ilmu fisika sebelum nyelonong ke kosmologi sambil tergelinjir ke alam makrokosmos melahirkan astrofisika, namun sekaligus juga mikrokosmos beranak-pinak molekular-biologi serta fisika kuantum maupun metamatematika atau entah apalagi yang sebenarnya sudah dituahkan oleh Dewa Ruci.

Humor

Sebagai pendiri Perhimpunan Pencinta Humor merangkap penggagas HAHI (Hari Humor Indonesia) untuk dirayakan setiap tanggal 7 September (Hari Kelahiran Bapak Humor Indonesia, Gus Dur) serta gagal meneliti humorologi, saya sangat mengagumi maka menghormati atau sebaliknya daya kreatifitas humor sang pembuat meme mahalucu menurut selera subyektif saya tersebut.

Menakjubkan bagaimana sang kreator meme lincah berakrobat mempermainkan logika dengan membenturkan gravitasi dengan gratifikasi yang akhiran ASI-nya memang sama, namun artinya saling beda banget.

Gravitasi lebih merupakan urusan BRIN, sementara Gratifikasi lebih merupakan urusan KPK.

Estetika humor justru terkait pada mengaitkan bahkan mengait-aitkan dua unsur yang sebenarnya tidak saling terkait akibat tidak ada kaitan yang bisa mengaitkan dua unsur sama sejali tidak terkait, namun dipaksakan saling terkait di dalam suatu wadah disebut meme.

Bahwa Isaac Newton sebagai nama seorang tokoh manusia yang memang sebenarnya ada disandingkan dengan Isaac Tangis sebagai nama seseorang yang memang sebenarnya tidak ada.

Namun menjadi ada karena diada-adakan justru mandraguna menjadi bahan peledak kelucuan dengan daya ledak luar biasa dahsyat lucunya.

Tidak kalah lucu adalah bagaimana sang pembuat mahameme konsisten dan konsekuen mendayagunakan kata “jatuh” baik sebagai akibat gravitasi maupun gratifikasi.

Sebagai dampak menyimak meme dahsyat itu, saya bukan saja tertawa namun juga geleng-geleng kepala saking kagum dan takjub atas kedahsyatan daya kreatifitas humor sang pembuat meme mahalucu tersebut.

Kebal hukum

Namun di sisi lain layak diyakini sebagai suatu jenis keimanan bahwa meme lucu itu pasti dianggap tidak lucu oleh mereka yang telah pernah mengalami petaka jatuh akibat gratifikasi yang dilaporkan ke KPK.

Meme lucu itu juga terjamin dianggap alih-alih lucu malah menjengkelkan bahkan mencemaskan mereka yang belum jatuh akibat gratifikasi sebab belum dilaporkan ke KPK.

Atau sebenarnya sudah dilaporkan, namun KPK tidak berani menindak sang penerima gratifikasi yang kebetulan kebal hukum akibat kebetulan punya kekuasaan cukup kuasa serta duit cukup berlimpah untuk membeli hukum.

Memang hidup ini penuh dengan kebetulan-kebetulan yang kebetulan memang bisa kebetulan terjadi secara kebetulan pada siapa saja yang kebetulan sedang beruntung atau tidak beruntung. Wallahu A’lam Bishawab .

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/23/085456865/gravitasi-versus-gratifikasi

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke