Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mana yang Lebih Sehat, Telur Orak-arik atau Telur Rebus?

Sedangkan telur goreng, lebih sering dihindari karena bisa mengikat banyak minyak dan membahayakan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Telur orak-arik biasanya diolah menggunakan sedikit minyak atau mentega, atau tanpa minyak sama sekali. Sehingga tingkat keamanannya bisa disejajarkan dengan sajian telur rebus.

Namun benarkah kandungan protein dan nutrisi yang ada di kedua sajian ini sama persis? 

Telur orak-arik vs telur rebus

Telur banyak disukai karena mengandung banyak nutrisi dan bisa diolah dengan berbagai macam resep. Mulai dari digoreng, didadar, direbus, dipanaskan setengah matang, dan masih banyak lagi.

Melansir dari Times of India, berbagai cara pengolahan menghasilkan berbagai macam komposisi nutrisi yang berbeda-beda.

Mengapa cara pengolahan mempengaruhi kandungan nutrisi, karena level pemanasan ketika pengolahan bisa mengurangi kadar vitamin, mineral dan lemak baik yang ada.

Telur orak-arik memiliki proses pemanasan yang cukup singkat. Ketika telur diacak di atas wajan panas, bagian per bagian telur akan lebih cepat matang daripada telur yang digoreng ala mata sapi. Jadi, risiko rusaknya kandungan nutrisi karena suhu panas dari api sangatlah kecil.

Lama pematangan telur rebus memang jauh lebih lama dari telur orak-arik, namun telur rebus tak tersentuh sama sekali oleh kandungan minyak atau mentega yang biasanya tinggi kolesterol.

Menurut Journal of Agricultural Food Chemistry, merebus telur bisa mengurangi kadar antioksidan dalam kuning telur hingga 22,5 persen.

Lewat penelitian, telur rebus memiliki kalori lebih rendah daripada telur orak-arik. Telur rebus juga memiliki protein, vitamin B kompleks, dan selenium lebih tinggi daripada telur orak-arik.

Namun telur orak-arik memiliki lebih banyak kandungan lemak baik dibanding telur rebus, meski mengikat lemak lebih banyak daripada telur rebus.

Cara mengolah telur yang sehat

Melansir Healthline, memasak telur dalam metode apapun jauh lebih sehat daripada tak mematangkan telur sama sekali.

Ketika Anda mengonsumsi telur mentah, Anda berisiko terinfeksi salmonella, bakteri yang bisa menggangu saluran cerna.

Protein dalam telur juga lebih bisa dicerna tubuh ketika sudah melalui proses pemanasan di atas suhu api.

Untuk mendapatkan sajian telur yang sehat, olahlah dengan waktu pemanasan yang tidak terlalu lama agar kandungan nutrisi tak rusak.

Gunakan sedikit minyak, dan padukan dengan sayuran agar kandungan protein dan serat bisa seimbang.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/09/080000365/mana-yang-lebih-sehat-telur-orak-arik-atau-telur-rebus-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke