Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Vaksin Sinovac Belum Diuji Coba untuk Anak-anak

KOMPAS.com - Beredar di media sosial klaim bahwa vaksin Sinovac belum diujicoba untuk anak-anak sama sekali.

Sebuah video disertakan untuk memperkuat klaim tersebut.

Menurut penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, vaksin Sinovac sudah dilakukan uji klinik di China yang melibatkan 1.050 anak.

Hasil yang didapatkan vaksin Sinovac aman untuk anak usia 6-11 tahun.

Sebelumnya, vaksin Sinovac juga sudah diuji dan dinyatakan aman untuk anak usia 12 tahun ke atas, sehingga klaim tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Akun Facebook yang mengunggah tentang vaksin Sinovac belum diujicoba untuk anak-anak sama sekali adalah akun ini.

Berikut ini narasinya:

"Fucksin sinovac yg di suntikkan ke anak-anak Indonesia ternyata sama sekali belum di uji coba.. (tentu ini sangat beresiko).
Satu-satunya negara didunia ini hanya Indonesia yg melakukan pemaksaan fucksinasi. Sangat memprihatinkan karena bertolak belakang dengan pernyataan dari WHO yg mengatakan tidak boleh ada pemaksaan. Tetapi mereka tidak peduli bahkan mengancam dengan berbagai cara. Seperti kehilangan pekerjaan dll.
Dengan pemaksaan seperti ini, banyak masyarakat yg menjadi curiga, ada apa dibalik fucksin..."

Akun itu juga menyertakan video untuk memperkuat klaim itu. Pria dalam video mengatakan vaksin Sinovac sama sekali belum diujicoba kepada anak.

"Vaksin anak yang dari merk Sinovac ini, sama sekali belum dilakukan ujicoba untuk anak-anak Indonesia," kata salah satu orang dalam video tersebut.

Sementara itu, seorang ibu-ibu mengimbau pada yang lainnya untuk tidak menjadikan anak sebagai kelinci percobaan.

Klaim dari unggahan itu adalah vaksin Sinovac sama sekali belum diujicoba kepada anak-anak.

Berikut ini tangkapan layar dari unggahan tersebut:

Adapun arsip dari unggahan tersebut bisa diakses di sini.

Penelusuran Kompas.com

Persetujuan penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun di Indonesia dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Melansir laman Badan POM, 2 November 2021, aspek khasiat dan keamanan Vaksin Sinovac pada anak dinilai berdasarkan studi klinik di China dengan total subjek 1.050 anak.

Uji coba tersebut menunjukkan penggunaan Vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Profil keamanan pada anak usia 6-11 tahun sebesar 11 persen, sebanding dengan profil keamanan pada usia 12-17 tahun yang sudah disetujui sebesar 14 persen.

Semua laporan kejadian tidak diinginkan (adverse events) yang teramati termasuk dalam kategori grade 1 dan 2 (ringan hingga sedang).

Terkait dengan efek pembentukan respons imun (imunogenisitas) vaksin ini pada anak usia 6-11 tahun, hasil pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah vaksinasi dosis ke-2 menunjukkan seropositive rates dan seroconversion rates mendekati 100 persen.

Nilai titer antibodi (Geometric Mean Titre/GMT) pada anak lebih tinggi dari titer antibodi pada kelompok dewasa yang sudah diketahui efikasinya (GMT: 118,7 vs 14,1).

Dari hasil studi-studi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Vaksin Sinovac dengan pemberian dosis 600 SU aman dan memberikan respons imun yang baik pada anak usia 6-11 tahun.

“Berdasarkan pertimbangan tersebut, Badan POM memutuskan bahwa permohonan penambahan indikasi Vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun dengan pemberian 2 dosis (600 SU atau 0,5mL/dosis) dalam interval pemberian 4 minggu, dapat diterima. Dengan persetujuan ini, maka Vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang disetujui di Indonesia untuk anak usia 6-11 tahun,” kata Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam penjelasan pers, 1 November 2021.

Sebelumnya vaksin Sinovac juga sudah diuji dan dinyatakan aman untuk anak usia 12 tahun ke atas.

Diberitakan Kompas.com, 13 Desember 2021, pemerintah mulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada 14 Desember 2021.

Target vaksinasi anak mencapai 26,5 juta anak, berdasarkan data sensus penduduk 2020.

Terkait beredarnya isu anak dijadikan kelinci percobaan lewat vaksinasi anak karena vaksin belum diujicoba, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito telah menegaskan bahwa itu adalah hoaks.

"Saya ingin menegaskan vaksin yang ditujukan untuk anak usia 6-11 tahun adalah usaha perlindungan ekstra bagi anak-anak dan orang sekitarnya. Video yang beredar yang menyatakan vaksinasi menjadikan anak-anak sebagai kelinci percobaan adalah hoaks yang sangat tidak bertanggung jawab," tegas Wiku, dikutip Kompas.tv, 23 Desember 2021.

Kesimpulan

Klaim bahwa vaksin Sinovac belum diujicoba untuk anak-anak sama sekali adalah hoaks atau tidak benar.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito telah menegaskan bahwa itu adalah hoaks.

Vaksin Sinovac sudah dilakukan uji klinik di China yang melibatkan 1.050 anak. Hasil yang didapatkan vaksin Sinovac aman untuk anak usia 6-11 tahun.

Sebelumnya vaksin Sinovac juga sudah diuji dan dinyatakan aman untuk anak usia 12 tahun ke atas.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/26/123000465/hoaks-vaksin-sinovac-belum-diuji-coba-untuk-anak-anak

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke