Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Sayur Pakis Bisa Menyebabkan Kanker Lambung

Dalam narasi yang beredar itu, pakis disebut mengandung spora berpembuluh, yang bisa menghasilkan terpenol glucoside penyebab kanker lambung.

Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak benar bahwa sayur pakis yang biasa dikonsumsi bisa menyebabkan kanker.

Menurut ahli gizi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes., ada beberapa jenis pakis tertentu yang mengandung senyawa berbahaya, seperti ptaquilosida.

Akan tetapi, pakis yang biasa dikonsumsi seperti pakis sayur atau Diplazium esculentum tidak berbahaya jika dimasak dengan benar.

Narasi yang beredar

Informasi sayur pakis menyebabkan kanker diunggah oleh akun ini, ini, dan ini di Facebook.

Narasi tersebut mengimbau pembacanya untuk berhenti makan sayur pakis karena mengandung terpenol-glucoside yang bisa menyebabkan kanker lambung.

Berikut narasi lengkapnya:

Konfirmasi Kompas.com

Terkait informasi tersebut, ahli gizi FKKMK UGM Dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes., menjelaskan, sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan adanya kandungan terpineol glucoside dalam tumbuhan paku atau pakis.

Perlu diketahui ada berbagai macam tumbuhan paku atau pakis. Pada beberapa jenis pakis terdapat kandungan ptaquilosida (PTA).

"Beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa sayur pakis menyebabkan kanker, kemungkinan kesalahan dalam proses pengolahan, maupun kesalahan memilih jenis pakis," terang Toto, Selasa (16/11/2021).

Mengutip Environmental Sciences Europe, 25 February 2021, PTA memang normal ditemukan di tumbuhan paku-pakuan di atas maupun di bawah permukaan tanah.

Namun, secara alami hujan akan membersihkan PTA yang dilepaskan dari populasi tumbuhan paku yang seringkali meluas hingga ratusan hektar, yang dapat mengakibatkan kontaminasi tanah dan air tanah.

PTA pada pakis sensitif terhadap air dan pH, sehingga jika merendam pakis dengan air dan garam, maka kemungkinan besar PTA akan berkurang.

Sementara, paku sayur Diplazium esculentum pernah dibahas secara khusus dalam jurnal Bioeksperimen Maret 2019, oleh Anggun Wulandari dan Rina Dian Rahmawati dari Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.

Dalam jurnal tersebut, mereka menyebutkan paku sayur (Diplazium esculentum) merupakan sejenis paku/pakis yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki rasa yang cukup enak.

Masyarakat lebih menyukai bagian ental muda. Bahkan orang terdahulu memanfaatkan tumbuhan ini untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Untuk pakis sayur atau Diplazium esculentum yang biasa dikonsumsi manusia, Toto juga mengatakan bahwa pakis jenis ini aman.

"Insya Allah aman, asalkan proses pemasakannya betul-betul diperhatikan," tutur dia.

Sebaliknya, Toto mengungkapkan bahwa sayur pakis ternyata memiliki kandungan Vitamin A tinggi.

"Dengan kandungan Vit A yg tinggi, maka dapat melindungi infeksi, dan mempertahankan kulit tetap lembab. Selain itu, kandungan vitamin C-nya juga cukup tinggi dan sebagai antioksi dan berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh," imbuh dia.

Lebih lanjut, Toto memaparkan kandungan gizi dalam 100 gram sayur pakis:

  • Kalori 40 kkal
  • Protein nabati 4,5 gram
  • Potasium 370 mg
  • Kalsium 136 mg, 5. Besi 2,3 mg
  • Fosfor 159 mg, serat 25 gram
  • Natrium 20 mg
  • Vitamin A 80 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Vitamin c 80 persen dari AKG
  • KH 6,5 gram.

Kesimpulan

Informasi yang menyebutkan bahwa pakis sayur menyebabkan kanker lambung adalah hoaks atau tidak benar.

Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa pakis sayur atau Diplazium esculentum mengandung terpineol glucoside penyebab kanker.

Pakis sayur yang dicuci dan dimasak dengan matang tidak berbahaya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/24/140000965/hoaks-sayur-pakis-bisa-menyebabkan-kanker-lambung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke