Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebakaran Tangki di Kilang Pertamina Cilacap Diduga karena Petir, Ini Analisis Cuaca BMKG Saat Kejadian

KOMPAS.com - Penyebab kebakaran tangki di kilang minyak Pertamina Cilacap diduga karena sambaran petir.

Dugaan ini muncul berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan petunjuk dari CCTV di sekitar lokasi kebakaran.

"Sementara ini, penyidik Polda Jawa Tengah menduga bahwa penyebab kebakaran sesuai keterangan saksi dan dari petunjuk CCTV adalah induksi akibat sambaran petir," kata Kepala Bagian Penerangan Umum dan Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/11/2021).

Menurut Ramadhan, dari dua CCTV yang ada di sekitar lokasi, pada pukul 19.10 WIB terlihat kilatan cahaya atau petir.

Bagaimana cuaca di lokasi kilang minyak Pertamina Cilacap saat kejadian?

Analisis cuaca BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, pada periode pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap dengan suhu puncak awan mencapai kisaran -62.5 hingga -75.1 derajat celcius.

Hal ini mengindikasikan adanya pertumbuhan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus (Cb) yang memiliki karakteristik meyebabkan terjadinya potensi hujan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai potensi kilat atau petir dan angin kencang.

"Berdasarkan alat pengukuran curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, dapat diidentifikasi bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas mencapai 47 mm selama periode pukul 16.00 hingga 19.00 WIB," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (16/11/2021).

BMKG juga mendeteksi adanya dua sambaran petir yaitu pada pukul 18.47.27 WIB dan 19.23.32 WIB.

Peristiwa sambaran petir terdekat dengan kilang minyak RU IV Cilacap adalah pukul 18. 47.27 WIB dengan jarak sekitar 12 kilometer sebelah timur laut.

Sementara untuk peristiwa sambaran petir jam 19.23.32 WIB berlokasi di kecamatan Sidareja, dengan jarak kurang lebih 43 km barat laut.

Informasi peringatan dini

Karena kondisi itu, BMKG Jawa Tengah sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada 13 November 2021.

Salah satunya adalah peringatan dini cuaca ekstrem provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan tanggal 13 November sejak 12.05 WIB dan berakhir pada Jam 22.00 WIB.

Untuk peringatan dini berbasis dampak yang berlaku 13 November 2021 pukul 07.00 WIB sampai 14 November 2021 pukul 07.00 disampaikan bahwa Jawa Tengah dalam Level Siaga.

Artinya, ada potensi hujan lebat dengan dampak banjir atau bandang dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah meliputi Cilacap, Banyumas, Brebes, Magelang dan Purworejo.

Sementara, peringatan dini cuaca ekstrem disertai kilat atau petir telah dikeluarkan sebanyak 5 kali sejak pukul 12.05 WIB hingga periode akhir peringatan dini pada pukul 22.00 WIB.

Diketahui, salah satu tangki di kilang Pertamina Cilacap terbakar pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.20 WIB.

Karena kobaran api yang begitu besar, langit di sekitar bahkan tampak berwarna oranye.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/16/205300065/kebakaran-tangki-di-kilang-pertamina-cilacap-diduga-karena-petir-ini

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke