Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pantauan Google Mobilitas Meningkat, Satgas Peringatkan Lonjakan Kasus

Hal ini sangat berpotensi menimbulkan lonjakan kasus di kemudian hari.

"Hal yang perlu diwaspadai adalah dengan melandainya kasus Covid-19 saat ini, pasca second wave, mobilitas penduduk cenderung mengalami peningkatan. Dengan pola yang ada, bukan tidak mungkin kasus Covid-19 dapat kembali meningkat di kemudian hari sebagai dampak mobilitas yang meningkat saat ini," kata Wiku saat memberikan keterangan pers, Kamis (23/9/2021).

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan pemantauan mobilitas masyarakat.

Pantauan mobilitas juga dilakukan secara virtual melalui Facebook Mobility, Community Mobility Report Google, dan Night Light dari NASA.

Indeks mobilitas

Google memantau indeks mobilitas masyarakat berdasarkan data dari pengguna yang mengaktifkan Histori Lokasi untuk Akun Google pengguna.

Data tersebut kemudian diolah dan diunggah dalam Laporan Mobilitas Masyarakat oleh Google.

Terdapat dasar pengukuran dalam indeks yang dihitung. Dasar pengukuran ini adalah nilai median untuk hari yang sesuai selama periode 5 minggu, yaitu 3 Januari–6 Februari 2020.

Dasar pengukuran tersebut dibandingkan dengan tren mobilitas selama 2-3 hari terakhir.

Indeks mobilitas masyarakat dari laporan Google per 18 September 2021, meliputi:

  • Tempat retail dan rekreasi -2 persen dibanding dasar pengukuran
  • Toko bahan makanan dan apotek +10 persen dibanding dasar pengukuran
  • Taman nasional, taman, pantai, lapangan terbuka dan sejenisnya -9 persen dibanding dasar pengukuran
  • Pusat transportasi umum -25 persen dibanding dasar pengukuran
  • Tempat kerja berkurang -9 persen dibanding dasar pengukuran
  • Area pemukiman meningkat +5 persen dibanding dasar pengukuran.

Dibanding bulan lalu, tepatnya pada 17 Agustus 2021, kegiatan di tempat retail dan rekreasi meningkat hingga 12 persen. Kegiatan di tempat kerja pun meningkat hingga 55 persen dibanding bulan lalu.

Analisis indeks mobilitas masyarakat di atas dihitung berdasarkan sampel dari pengguna Google saja.

Sehingga, data ini tidak mewakili perilaku dan mobilitas yang sebenarnya dari populasi yang lebih luas.

Laporan Mobilitas Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia bisa disimak di sini.

Pola lonjakan kasus

Wiku mengatakan, pola lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia selalu diiringi dengan peningkatan mobilitas di saat tren angka kasus sedang landai.

"Pola tersebut menggambarkan, mobilitas penduduk tinggi pada saat kasus belum meningkat. Begitu kasus meningkat, mobilitas langusung turun drastis karena kebijakan pembatasan yang diterapkan," terang Wiku.

Pola ini terlihat saat terjadi gelombang lonjakan kasus Covid-19 pertama, pada awal tahun 2021 saat libur Tahun Baru dan Natal, serta gelombang kedua pada pertengahan tahun saat libur Hari Raya Idul Fitri.

"Pola tersebut berulang, ketika kasus mulai melandai, mobilitas kembali meningkat. Peningkatan paling tajam terjadi pada periode libur Idul Fitri 2021. Dan tidak lama kemudian kita mengalami second wave dan mobilitas perlahan menurun," papar dia.

Oleh sebab itu, Wiku mengingatkan agar masyarakat tetap mewaspadai lonjakan kasus yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Terlebih saat ini, pemerintah mulai melakukan pembukaan aktivitas sosial ekonomi secara bertahap.

"Pembatasan pelonggaran mobilitas mungkin saja akan terus terjadi, namun di saat penurunan kasus ini kuncinya adalah kesadaran masyarakat untuk mandiri melihat situasi dan bijak dalam menjalankan aktivitas sosial ekonomi," tutur Wiku.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/24/140000765/pantauan-google-mobilitas-meningkat-satgas-peringatkan-lonjakan-kasus

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke