Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Kabel Bawah Laut, Penyebab Gangguan Indihome-Telkomsel?

KOMPAS.com - Gangguan jaringan internet Indihome dan Telkomsel yang terjadi sejak Minggu (19/9/2021) membuat sejumlah aktivitas pelanggan terganggu.

Diberitakan Kompas.com, Senin (20/9/2021) Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono, mengatakan, penyebab terjadinya gangguan jaringan telah terdeteksi.

Ia mengatakan, penyebab gangguan teridentifikasi berasal dari titik sekitar 1,5 km lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut.

Perbaikan jaringan kabel bawah laut

Pujo mengatakan, pihaknya tengah berupaya melakukan perbaikan sehingga jaringan kembali berfungsi dengan normal.

"Kami segera mempersiapkan upaya perbaikan agar secepatnya infrastruktur tersebut dapat segera berfungsi normal," kata Pujo, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (20/9/2021) pagi.

Sebelumnya, disebutkan terjadi gangguan pada sistem komunikasi kabel laut Jasuka (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan) ruas Batam-Pontianak. Gangguan ini terjadi pada Minggu sore.

Jalan tol ini lantas dipakai sebagai jalur untuk mentransmisikan data dari satu tempat ke tempat lainnya lewat internet.


Sistem komunikasi kabel laut Jasuka

Data tersebut bisa berbagai macam bentuknya, seperti e-mail, lagu yang sedang diunduh, video YouTube yang sedang ditonton, dan sebagainya.

Ketika jalan tol yang digunakan untuk lalu-lintas data itu sedang rusak atau sedang dalam pemeliharaan, maka proses transmisi data pun akan terganggu.

Jumlah beban lalu-lintas data yang tadinya lewat di kabel itu, didistribusikan ke kabel (jalan tol) lain, sehingga lalu-lintas menjadi lebih sesak dan terhambat.

Ketika sistem komunikasi kabel laut Jasuka mengalami gangguan pada Minggu sore, Telkom juga melakukan rerouting traffic atau pengalihan lalu-lintas data.

Hal ini dilakukan sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam, sehingga transmisi data masih bisa dilakukan.

Selain itu, ada penambahan kapasitas beberapa link di wilayah Indonesia seperti dari Papua, Kalimantan maupun Jawa dan mengoptimalkan gerbang internasional di Manado.

Untuk diketahui, sistem komunikasi kabel laut Jasuka merupakan satu dari sekian banyak sistem kabel jaringan bawah laut yang ada di dunia.

Berdasarkan data dari TeleGeography, ada sekitar 406 kabel bawah laut yang melintang di seluruh dunia, dengan panjang sekitar 1,2 juta km.


Tak sepenuhnya wireless

Selama ini masyarakat telah terbiasa menikmati koneksi internet secara wireless menggunakan ponsel atau perangkat yang terhubung dengan jaringan WiFi.

Namun, ternyata tidak banyak yang menyadari bahwa koneksi internet itu buka ditransmisikan antar kawasan atau negara via udara seperti yang mungkin dibayangkan.

Koneksi nirkabel tersebut sejatinya berasal dari data yang ditransmisikan lewat kabel bawah laut.

Dari situ, jaringan kabel bawah tanah ini akan mentransmisikan data terlebih dahulu ke menara penerima sinyal (cell tower) atau base transceiver station (BTS) terdekat.

Setelah itu, data akan kembali ditransmisikan dan disebarkan ke perangkat wireless yang meminta koneksi internet.

Selain itu, meski disebut sebagai kabel bawah laut, namun sistem tersebut tidak selamanya berada di bawah laut.

Aneka kabel ini bakal dinaikkan ke permukaan dan "mampir" pada satu titik di suatu kawasan atau negara. Titik ini biasa dijuluki dengan landing points.

(Sumber: Kompas.com/Bill Clinten | Editor: Reska K. Nistanto)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/21/111029365/apa-itu-kabel-bawah-laut-penyebab-gangguan-indihome-telkomsel

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke