Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Spesifikasi Pesawat Rimbun Air PK-OTW yang Jatuh di Papua

KOMPAS.com - Pesawat Rimbun Air PK-OTW yang sempat hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, ditemukan dalam kondisi hancur.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (15/9/2021) Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan mengatakan, pesawat ditemukan berada di ketinggian 2.400 meter dan berjarak 5-6 km dari Bandara Bilogai ke arah Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Sandi mengatakan, kondisi pesawat yang hancur itu diketahui berdasarkan pengamatan dari helikopter.

Menurutnya, dengan kondisi semacam itu, kru pesawat diduga tidak ada yang selamat dari peristiwa tersebut.

"Kondisi pesawatnya hancur, kecil kemungkinan selamat. Bagian kepala pesawatnya yang paling hancur," kata dia.

Sandi mengatakan, proses evakuasi korban akan dilakukan melalui jalur darat.

Untuk mengantisipasi adanya gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang berada di wilayah tersebut, maka aparat keamanan akan didampingi oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat saat melakukan evakuasi.


Spesifikasi pesawat Rimbun Air PK-OTW

Mengutip laman resmi Rimbun Air, disebutkan bahwa Rimbun Air PK-OTW adalah pesawat DHC-6-300 Twin Otter yang dikembangkan oleh perusahaan De Havilland Canada.

Melansir BAE Systems, berikut spesifikasi pesawat DHC-6-300 Twin Otter:

Melansir Airliners, pesawat DHC-6-300 Twin Otter merupakan pesawat bertipe Short Takeoff and Landing (STOL) turboprop, yang biasa digunakan untuk penerbangan regional.

Twin Otter merupakan program pesawat komersial paling sukses yang pernah dikembangkan Kanada, dengan lebih dari 800 unit pesawat telah diproduksi.

Pengembangan Twin Otter dimulai pada Januari 1964 ketika De Havilland Canada mulai menggarap desain baru pesawat komuter STOL dengan mesin twin turboprop.

Desain pesawat tersebut dirancang untuk mampu menampung tempat duduk antara 13 hingga 18 orang, dan berfungi sebagai alat transportasi serbaguna.

Pesawat baru ini diberi nama DHC-6 dan konstruksi prototipe dimulai pada November tahun itu, diikuti penerbangan pertama model itu pada 20 Mei 1965.

Setelah menerima sertifikasi pada pertengahan 1966, Twin Otter pertama mulai melayani kebutuhan Departemen Tanah Ontario di Kanada.

Pesawat produksi pertama adalah Seri 100.

Fitur desain termasuk flap tepi trailing slot ganda dan aileron yang dapat bekerja secara bersamaan untuk meningkatkan kinerja STOL.

Dibandingkan dengan Seri 200 dan Seri 300-an yang lebih baru, Seri 100 dapat dibedakan dari bentuk moncongnya yang lebih pendek dan tumpul.

Tambahan utama Seri 200, yang diperkenalkan pada April 1968, adalah moncong yang diperpanjang, yang bersama dengan kompartemen penyimpanan yang dikonfigurasi ulang di kabin belakang, sangat meningkatkan area penyimpanan bagasi.

Seri 300 diperkenalkan mulai pesawat produksi ke-231 pada 1969.

Pesawat ini tidak hanya menampilkan moncong yang lebih panjang, tetapi juga memperkenalkan mesin yang lebih bertenaga, sehingga memungkinkan peningkatan bobot lepas landas 450 kg (1.000lb) dan interior 20 kursi.

Produksi DHC-6 Twin Otter dihentikan pada akhir 1988.

Sebagai tambahan, terdapat enam unit DHC-6-300 dengan peningkatan performa yang dibuat pada pertengahan 1970-an. Semua model itu telah dilengkapi dengan alat ski dan pelampung.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/15/152600465/spesifikasi-pesawat-rimbun-air-pk-otw-yang-jatuh-di-papua

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke