Vaksin ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Belanda melalui skema bilateral.
Vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada 7 September lalu.
Siapa saja sasarannya? Bagaimana efikasi dan efek samping vaksin Janssen?
Sasaran vaksin Janssen
Melansir laman Kemenkes, vaksin yang datang sebanyak 500.000 dosis dalam bentuk jadi.
Sebelumnya, Indonesia telah menerima 657.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Belanda.
Vaksin Janssen menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vektor Adenovirus (Ad26).
Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tahap awal vaksin ini akan didistribusikan ke daerah aglomerasi Pulau Jawa dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah.
Adapun vaksin ditargetkan untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal, sebanyak 0,5 ml secara intramascular.
Efikasi vaksin Janssen
Dikutip dari Setkab.go.id, efikasi vaksin Janssen untuk mencegah semua gejala adalah 67,2 persen.
Sedangkan efikasi mencegah gejala sedang, hingga berat pada usia 18 tahun ke atas adalah sebesar 66,1 persen.
Dalam hal penyimpanan, vaksin Janssen memerlukan suhu khusus, yaitu 2-8 derajat celsius, dan juga dapat disimpan pada suhu minus 20 derajat celsius.
Efek samping vaksin Janssen
Secara umum, vaksin Janssen diklaim masih dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh.
Reaksi lokal ataupun sistemik dari pemberian vaksin Jansen menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) lokal dari pemberian vaksin yang umumnya terjadi antara lain nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.
Sementara itu, KIPI sistemik yang biasa terjadi yakni:
https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/13/150000565/vaksin-janssen-tiba-500000-dosis-ini-sasaran-efikasi-dan-efek-sampingnya