Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Kanker DLBCL, Penyakit Langka yang Diidap Ari Lasso

KOMPAS.com - Penyanyi legendaris Ari Bernardus Lasso atau dikenal Ari Lasso mengatakan bahwa dirinya sedang berjuang melawan kanker Diffuse Large B-cell Lymphoma (DLBCL).

"Cancer gue itu namanya DLBCL. Pokoknya, Cancer jenis sel B. (Kanker ini) curable, bisa disembuhkan," ujar Ari Lasso kepada Kompas.com, Selasa (8/9/2021).

Kabar ini membuat sejumlah warganet turut mendukung kesembuhan penyanyi asal Madiun ini.

"Semangat bang ari lasso lawan penyakitnya dan ayo berkarya lagi," tulis akun Twitter @sutikno36819952.

"Cepet sembuh Ari Lasso ku! Cepet balik nyanyi lagi, abisin panggung langi! Aku masih pengen nonton konsermu dan ketemu!" tulis akun Twitter @xfbllxx.

Lalu, apa itu kanker DLBCL yang disebut sebagai kaner langka?

Kanker DLBCL

Dilansir dari WebMD, (16/2/2021), Diffuse large B-cell lymphoma atau DLBCL adalah kanker yang dimulai pada sel darah putih yang disebut limfosit.

Biasanya kanker ini tumbuh di kelenjar getah bening, kelenjar seukuran kacang polong di leher, selangkangan, ketiak, dan di tempat lain yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Meski begitu, kanker DLBCL ini juga dapat muncul di area lain pada tubuh.

Penyakit ini tumbuh dengan cepat. Mereka berperilaku, tumbuh, dan merespons pengobatan secara berbeda.

Kabar baiknya, sebagian besar pasien yang mengidap penyakit ini berhasil sembuh.

Ada dua jenis limfoma dalam dunia medis yakni Hodgkin dan non-Hodgkin. DLBCL adalah limfoma non-hodgkin yang paling umum.

Penyebab

Saat ini, dokter tidak tahu pasti apa yang menyebabkan DLBCL dan limfoma non-Hodgkin muncul.

Namun, dokter tahu seseorang lebih mungkin mengalami DLBCL pada kondisi:

  • Setengah baya atau lebih tua (rata-rata, orang didiagnosis dengan DLBCL berusia 64 tahun).
  • Seorang pria
  • Bukan Asia atau Afrika-Amerika

Kondisi lain yang memicu munculnya DLBCL adalah jika Anda memiliki penyakit autoimun, atau sistem kekebalan Anda melemah dengan cara lain.

Kemudian, jika seseorang pernah dirawat dengan tindakan radiasi dan kemoterapi sebelumnya, atau terpapar radiasi tingkat tinggi atau bahan kimia tertentu juga berisiko tinggi terkena DLBCL.

Gejala

Gejala awal adanya DLBCL sering berupa benjolan di selangkangan, ketiak, atau leher Anda.

Hal ini cenderung tumbuh dengan cepat dan mungkin menyakitkan atau tidak.

Pada sekitar 40 persen orang, DLBCL muncul di area lain seperti perut atau usus Anda.

Selain itu, gejala lain yang terasa ketika Anda menderita DLBCL, antara lain:

Pengobatan

Karena DLBCL tumbuh dengan cepat, biasanya di lebih dari satu tempat di tubuh Anda ketika dokter menemukannya. Jadi, Anda pasti ingin mengobatinya dengan cepat.

Jenis pengobatan yang tepat untuk Anda tergantung pada hal-hal seperti usia Anda, kesehatan umum Anda, stadium dan subtipe kanker, dan tempat penyebarannya.

Dokter menggunakan angka yang disebut skor IPI yang memperhitungkan ini untuk memutuskan seberapa serius kanker Anda.

Perawatan paling umum untuk memulai disebut R-CHOP, kombinasi obat dan pil IV, diberikan dalam siklus, biasanya setiap 3 minggu. Semakin serius kanker Anda, semakin banyak siklus yang Anda perlukan.

Huruf "R" adalah singkatan dari rituximab (Rituxan). Obat kemoterapi ini juga digunakan:

  • Siklofosfamid
  • Hidroksidaunorubisin (Doksorubisin)
  • Vincristine (Oncovin)
  • Prednison

Pasien mendapatkan perawatan ini dengan IV dan prenison sebagai pil. Ia mungkin juga membutuhkan radiasi. Penegobatan ini menggunakan sinar-X untuk menghancurkan sel kanker Anda. Tindakan ini dilakukan selama beberapa minggu.

Beberapa orang mendapatkan obat kemoterapi kelima, yang disebut etoposide (Vepesid). Dokter menyebut kombinasi ini R-EPOCH.

Bagi banyak orang, DLBCL tidak kembali setelah menjalani pengobatan. Peluang untuk kembali terkait dengan usia Anda, kesehatan umum, stadium penyakit Anda, dan di mana letaknya di tubuh Anda.

Jika kembali, dokter Anda mungkin menyarankan pengobatan yang menggabungkan kemoterapi dosis tinggi dengan transplantasi sel induk.

Sel induk dalam transplantasi sel induk berbeda. Ini adalah sel yang bisa berasal dari darah atau sumsum tulang atau dari darah tali pusat dan membantu membuat sel darah baru.

Untuk DLBCL, Anda akan mendapatkan jenis prosedur yang disebut "transplantasi sel induk autologus".

Artinya, sel induk yang ditransplantasikan diambil dari tubuh Anda sendiri, bukan dari donor.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/08/184500065/mengenal-kanker-dlbcl-penyakit-langka-yang-diidap-ari-lasso

Terkini Lainnya

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke