Melansir AP News, penyelenggara Olimpiade memperkirakan, Olimpiade Tokyo akan menghabiskan dana 15,4 miliar dolar AS.
Dana ini naik 22 persen atau sekitar 12,6 miliar dollar dari anggaran tahun lalu.
Sebuah studi Universitas Oxford, menyebutkan, Tokyo adalah Olimpiade Musim Panas termahal yang pernah tercatat.
Penundaan pertandingan selama satu tahun merugikan Jepang sampai 2,8 miliar dollar AS. Dua pertiga dari kerugian itu dibayar dengan dana publik.
"Olimpiade Tokyo beroperasi di lingkungan yang sangat sulit," kata Toshiro Muto, CEO panitia penyelenggara, ketika ditanya tentang rekor biaya.
Pemerintah Jepang bertanggung jawab atas semua biaya kecuali 6,7 miliar dollar dalam anggaran operasional yang didanai swasta.
Pada bulan Oktober 2020, penyelenggara mengumumkan pengurangan biaya sebesar 280 juta dollar AS untuk perhotelan.
Namun, tidak ada pemotongan pada program olahraga dengan total 11.000 atlet dan puluhan ribu ofisial, juri, dan sponsor yang diharapkan hadir.
Sementara, Komite Olimpiade Internasional menyumbang 1,3 miliar dolar AS untuk menutupi biaya pertandingan.
10 negara dana terbanyak
Tokyo hanya satu dari sejumlah kota tuan rumah yang menjadi tuan rumah olimpiade.
Kota dan negara lain juga mengalami pembengkakan biaya selama pelaksanaan olimpiade yang membebani tuan rumah olimpiade.
Penelitian yang dilakukan oleh The University of Oxford pada 2016 dan situs Play The Game menunjukkan bagaimana biaya membengkak di sebagian besar kota selama bertahun-tahun.
Contohnya, di Kota Montreal, Quebec, Kanada pada 1976 ada peningkatan anggaran sampai 720 persen.
Sementara, di Barcelona, Spanyol pada 1992 yang mengalami pembengkakan biaya hingga 266 persen.
Statista, laman penghimpun data dan survei internasional merangkum data dana olimpiade internasional sepanjang 1992 hingga 2021.
Berikut rincian dana olimpiade 1992 sampai 2021:
https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/25/072500265/olimpiade-tokyo-2020-habiskan-dana-terbesar-sepanjang-sejarah