Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diminta Tak Berjualan Selama PPKM, Pedagang Ini Diberi Uang dan Sepeda

KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Selama masa PPKM Darurat ini, mobilitas warga dibatasi, termasuk para pedagang yang waktu berjualannya telah ditentukan dalam aturan tersebut.

Akan tetapi, tak sedikit pedagang yang tetap membuka lapak dagangannya. Ekonomi tentu menjadi faktor utama banyak pengusaha masih nekat berjualan pada masa PPKM Darurat, meski konsekuensinya, mereka harus berurusan dengan aparat keamanan.

Kondisi itu dialami juga oleh Kasmadi (75), penjual mainan di Lamongan, Jawa Timur, yang tetap berjualan pada masa PPKM Darurat.

Saat menunggu pembeli, Kasmadi didatangi polisi. Aipda Purnomo, salah satu yang bertugas saat itu, meminta Kasmadi untuk tidak berjualan selama PPKM Darurat.

Diminta seperti itu, Kasmadi dengan terpaksa langsung membereskan mainan anak yang menjadi sumber penghasilannya itu.

Belum selesai merapikan dagangannya, Kasmadi terkejut saat polisi yang memintanya tak berjualan itu memberikan uang sebesar Rp5 juta.

Kisah ini juga dibagikan oleh Aipda Purnomo melalui unggahan YouTube miliknya, Purnomo Belajar Baik, pada Senin (12/7/2021).

Dilansir dari Tribunnews.com melalui KOMPAS.com, Purnomo mengatakan bahwa alasannya memberikan uang adalah untuk membantu Kasmadi menutup kebutuhannya selama PPKM Darurat ini.

Hadiah sepeda

Tak hanya uang Rp5 juta, Kasmadi pun mendapat hadiah berupa sepeda dari Purnomo.

Sejak 1978, Kasmadi berjualan dengan berjalan kaki. Purnomo berharap, sepeda pemberiannya dapat membantu Kasmadi berjualan setelah PPKM Darurat berakhir.

Purnomo mengaku, dia tidak sengaja bertemu dengan Kasmadi. Saat pulang dari Polres Lamongan, dia melihat seorang kakek berjalan kaki sambil memikul mainan dagangannya di pinggir jalan.

"Awalnya ndak sengaja ketika pulang dari Polres Lamongan kami melihat seorang yang sudah berumur berjalan kaki dengan memikul jualan mainan di pinggir jalan raya," ujar Purnomo.

Setelah berbincang-bincang, Kasmadi bercerita bahwa ia adalah warga Desa Datinawong, Kabupaten Babat, Lamongan.

Kasmadi mengatakan bahwa biasanya ia berjualan di depan sekolah yang terletak di Kota Lamongan, namun akibat pandemi Covid-19, banyak sekolah tutup dan dia pun memilih untuk berjualan di pinggir jalan.

"Namun Pak Kasmadi tetep bersabar, meskipun sekarang rute jalan kakinya semakin jauh, ditambah penglihatannya Pak Kasmadi agak berkurang dan rabun, mata sebelah kanan kurang terang karena sakit," ungkap Purnomo.

Melihat kegigihan Kasmadi tetap semangat mencari nafkah meski telah berusia lanjut, Purnomo akhirnya memutuskan untuk membeli semua dagangannya.

"Hari ini sengaja kami borong semua jualan Pak Kasmadi dan kami berikan tambahan modal untuk sementara agar tidak berjualan selama aturan PPKM ini," kata Purnomo.

Sumber: KOMPAS.com (Abba Gabrillin)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/17/162000765/diminta-tak-berjualan-selama-ppkm-pedagang-ini-diberi-uang-dan-sepeda

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke