Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alur Layanan Telemedicine, Cara Akses, hingga Obat Gratis untuk Pasien Isoman

Perluasan dilakukan ke empat wilayah yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

Sebelumnya, layanan ini baru bisa diakses untuk wilayah DKI Jakarta mulai 7 Juli 2021.

Melansir informasi resmi Kemenkes, layanan telemedicine diberikan untuk mempermudah masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah untuk konsultasi kesehatan secara virtual tanpa datang ke RS.

Layanan ini diharapkan dapat mengurangi beban keterisian tempat tidur di rumah sakit, agar bisa digunakan pasien bergejala sedang, berat, dan kritis.

Alur

Alur telemedicine Covid-19 dibuat lebih ringkas. Pasien tidak lagi perlu mengirimkan pesan ke apotek Kimia Farma.

Pasien cukup mengisi formulir pemesanan obat dan unggah KTP di platform telemedicine yang dipilih. Semua langsung diproses secara otomatis.

Layanan telemedicine gratis dimulai dari proses pengambilan dan pemeriksaan sampel di laboratorium.

Untuk mendapatkan layanan ini, pasien harus melakukan tes PCR/Antigen di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan.

Jika hasilnya positif dan laboratorium penyedia layanan test Covid-19 melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kementerian Kesehatan (NAR), maka pasien akan menerima pesan Whatsapp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.

Jika tidak mendapatkan WA pemberitahuan, pasien bisa memeriksa NIK secara mandiri di situs https://isoman.kemkes.go.id.

Setelah dapat WA pemberitahuan, pasien bisa melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 11 layanan telemedicine.

Cara akses

Bagaimana cara mengakses selanjutnya? Cukup klik tautan yang ada di pesan WA dari Kemenkes atau link yang muncul saat pengecekan NIK mandiri di situs https://isoman.kemkes.go.id/panduan.

Kemudian, masukkan kode voucher agar dapat konsultasi dan memperoleh paket obat gratis.

Sebelum berkonsultasi, pasien harus menginformasikan bawa dirinya pasien program Kemenkes.

Selesai konsultasi, dokter akan memberikan resep digital sesuai kondisi pasien.

Hanya pasien kategori isoman yang akan mendapatkan obat dan vitamin secara gratis.

Pengiriman obat dan/atau vitamin dari apotek Kimia Farma ke alamat pasien akan dibantu oleh jasa ekspedisi SiCepat.

Untuk itu, pastikan pengisian alamat pengiriman di platform telemedicine sudah benar, sesuai dengan alamat pasien.

Setelah diproses, pasien akan mendapatkan SMS dari SiCepat yang berisi nomor resi dan status pengiriman.

Dengan demikian, pasien dapat memantau lokasi/posisi barang kiriman.

Platfrom telemedicine

Pemerintah bekerja sama dengan 11 platform telemedicine, yaitu:

  1. Halodoc
  2. YesDok
  3. Alodokter
  4. Klik Dokter
  5. SehatQ
  6. Good Doctor
  7. Klinikgo
  8. Link Sehat
  9. Milvik
  10. Prosehat
  11. Getwell

Jenis obat

Tidak semua jenis obat diberikan secara gratis.

Hanya ada dua paket yang ditanggung Kemenkes yaitu paket A untuk orang tanpa gejala dan paket B bagi yang bergejala ringan.

  • Paket A (orang tanpa gejala), berupa multivitamin C, D, E, Zinc sebanyak 10 butir konsumsi satu kali sehari.

  • Paket B (bergejala ringan), berupa multivitamin C, D, E, Zinc sebanyak 10 butir konsumsi satu kali sehari, Azithromisin 500mg sebanyak 5 butir konsumsi sehari sekali, Oseltamivir 75mg sebanyak 14 butir konsumsi dua kali sehari, dan parasetamol tab 500 mg sebanyak 10 butir (apabila dibutuhkan).

Obat dan vitamin yang diberikan hanya untuk konsumsi pasien dan tidak boleh diperjualbelikan.

Rencananya, layanan telemedicine Covid-19 ini akan secara bertahap dikembangkan di ibu kota-ibu kota provinsi.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/15/113000365/alur-layanan-telemedicine-cara-akses-hingga-obat-gratis-untuk-pasien-isoman

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke