Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Merawat Bayi Positif Covid-19

KOMPAS.com - Gelombang Covid-19 yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan. Terjadi lonjakan kasus infeksi dan kematian, termasuk pada anak-anak.

Berdasarkan data yang tercatat di covid19.go.id, kasus positif Covid-19 pada anak Indonesia umur 0-18 tahun mencapai 12,6 persen. Itu artinya, 1 dari 8 orang yang terinfeksi adalah anak-anak.

Kasus infeksi virus Corona pada anak umur 1-5 tahun tercatat sebanyak 2,9 persen. Sedangkan, pada anak umur 6-18 tahun mencapai 97 persen.

Sementara itu, jumlah kematian akibat infeksi Covid-19 pada anak umur 1-5 tahun adalah 0,6 persen, sedangkan persentase meninggal pada anak usia 6-18 tahun juga sebanyak 0,6 persen.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (6/7/2021), Dokter spesialis anak RS Pondok Indah, Pondok Indah, dr. Yovita Ananta, Sp.A, MHSM, IBCLC mengatakan, klaster keluarga menjadi penyebab peningkatan transmisi virus Corona pada anak.

“Kalau bayi biasanya di bawah satu tahun tertular dari Ibunya, karena kan kalau menyusui dilakukan dalam jarak sangat dekat,” ujar dr. Yovita.

Bukan melalui ASI, menurut dr. Yovita, penularan pada anak berasal dari droplet Ibu atau anggota keluarga lainnya.

“Jadi, di dalam ASI tidak ada virus corona penyebab Covid-19, tapi ada antibodi Covid-19,” imbuhnya.

Bilang sang Ibu positif terinfeksi virus Corona, dr. Yovita menyarankan agar bayi dititipkan kepada anggota keluarga yang negatif Covid-19 dan minum ASI yang telah diperah terlebih dahulu.

Akan tetapi, jika hal itu tidak mungkin dilakukan, sang Ibu harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat sebelum dan saat menyusui.

Akan tetapi, apa yang harus dilakukan jika bayi telah positif tertular Covid-19?

1. Durasi isolasi mandiri

Dr. Yovita mengatakan, bayi yang positif terinfeksi virus Corona harus menjalani isolasi mandiri hingga dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes PCR swab.

Akan tetapi, di masa lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi seperti sekarang, isolasi mandiri bisa dilakukan selama 10 hari bagi bayi yang tidak bergejala. Jika bergejala, isolasi mandiri ditambah 3 hari dari terakhir kali gejala muncul.

“Kalau memungkinkan, lakukan tes swab PCR lagi setidaknya 10 hari atau bahkan 14 hari dari tes swab PCR pertama,” kata dr. Yovita.

2. Asupan nutrisi

Bayi yang terinfeksi virus Corona harus diberi asupan nutrisi yang membantu meningkatkan imun, seperti vitamin C, vitamin D, dan Zinc.

“Untuk obat antivirus dan obat ainnya, diberikan sesuai gejala yang muncul,” ucap dr. Yovita.

Sementara itu, untuk bayi usia lebih dari 6 bulan dan telah mulai MPASI, pastikan mendapat gizi seimbang, seperti karbohidrat, protein lemak, sayur sumber vitamin, mineral, dan kurangi konsumsi gula.

Selain itu, ajak bayi berjemur setiap pagi agar mendapat asupan vitamin D dan udara segar.

3. Tanda kegawatan

Dr. Yovita mengatakan, orang tua harus waspada bila mulai muncul tanda kegawatan pada bayi yang positif terinfeksi Covid-19, antara lain:

- Anak banyak tidur atau kesadaran menurun

- Napas cepat

- Saturasi oksigen di bawah 95 persen

- Cekungan di dada, napas kembang kempis

- Muntah, mencret, dan tidak dapat masuk asupan

- Kejang

- Demam terus-menerus disertai mata merah, ruam, leher bengkak

- Anak dengan penyakit penyerta/ penyakit kronik

- Tanda dehidrasi

Dr. Yovita menjelaskan, bayi usia di bawah dia bulan bisa disebut sesak napas bila napasnya di atas 60 kali per menit.

Sementara pada bayi usia 2 bulan-1 tahun jika napasnya di atas 50 kali per menit, pada usia 1-5 thn jika napasnya di atas 40 kali, dan usia 5 tahun ke atas jika napasnya di atas 30 kali per menit.

“Cara menghitung pergerakan napas, perhatikan gerakan dada bayi, setiap tarikan napas dan embus napas itu dihitung satu kali napas. Hitung napas dalam satu menit penuh,” terangnya.

Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah kebutuhan hidrasi. Bayi usia 6 bulan masih membutuhkan ASI untuk memenuhi kebutuhan cairan. Oleh sebab itu, orang tua harus waspada bila bayi enggan menyusu.

“Selama aktif mau menyusu, pipisnya sering sekitar 2-3 jam sekali, warna urine jernih atau kuning muda, ubun-ubun tidak cekung, dan saat perut dicubit kembalinya cepat, itu berarti kebutuhan cairan bayi terpenuhi," ujar dr. Yovita.

4. Perhatikan gejala

Gejala infeksi Covid-19 hampir sama dengan yang dialami orang dewasa, seperti batuk, demam, dan pilek. Sedangkan pada varian baru kerap muncul gejala pencernaan, seperti mual muntah, diare, hingga tidak nafsu makan.

“Pada bayi memang agak sulit, karena belum bisa menyampaikan keluhan. Tapi, bisa diperhatikan, apakah bayi lebih rewel, cenderung lemas, atau menyusunya tampak berkurang karena mungkin indera perasanya terganggu,” kata dr. Yovita.

Orang tua harus lebih waspada bila gejala tersebut muncul setelah bayi diajak berpergian dan kontak dengan orang lain, apalagi yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Selama pandemi sangat jarang anak-anak yang datang karena batuk pilek biasa. Jadi, jika ada gejala seperti ini yang pertama dicurigai ya Covid,” imbuhnya.

Sumber: KOMPAS.com (Bestari Kumala Dewi)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/11/191200265/4-hal-yang-harus-diperhatikan-saat-merawat-bayi-positif-covid-19

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke