BEGITU besar rasa cinta saya kepada Indonesia maka pada tahun 2018 secara khusus saya menulis sebuah buku direncanakan berjudul pendek Sepakbolamologi namun setelah dipertimbangkan lebih jauh akhirnya diganti oleh redaksi penerbit menjadi judul lebih berkepanjangan serta lebih nasionalistis yaitu Mendamba Indonesia Berlaga Di Piala Dunia.
Nasionalisme
Naga-naganya gelora cita-cita nasionalisme saya dalam bidang sepakbola masih belum berhasil menjadi kenyataan.
Terberitakan bahwa Kualifikasi Piala Dunia 2022 meski masih dalam suasana cemas dirundung Corona terbukti tetap nekat diselenggarakan telah rampung pada 11-12 Juni 2021.
Kirgistan menaklukkan Myanmar 8-1 di Yanmar Stadium, Jepang. Iran menggunduli Kamboja di Bahrain National Stadium dengan skor 10-0.
Maladewa bertekuk lutut 0-5 melawan China di Sharjah Stadium. Sementara Australia berjaya menjegal Nepal dengan skor 3-0.
Afghanistan-Oman 1-2, Yaman-Uzbekistan 0-1, Singapura-Arab Saudi 0-3, Kuwait sama kuat atau sama lemah 0-0 versus Yordania.
Sementara mujur tak bisa diraih, malang tak bisa ditolak skuad Garuda kebanggaan saya gugur secara gundul plontos dengan skor 0-5 ketika berhadapan dengan kesebelasan Uni Emirat Arab.
Tersingkir
Dengan demikian terpaksa dengan berat mau pun ringan hati tergantung siapa yang menafsirkan sudah dapat dipastikan bahwa Timnas Indonesia tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Enam kekalahan dan satu hasil imbang pada partai lanjutan putaran kedua Zona Asia Grup G menjadi penyebabnya.
Kekalahan terhadap Malaysia (2-3, 0-2), Thailand (0-3), Uni Emirates Arab (0-5), dan Vietnam (1-3, 0-4), serta hasil seri 2-2 kontra Thailand menempatkan Timnas Indonesia di dasar klasemen Grup G dengan satu poin.
Keajaiban juga sulit menyelamatkan Tim Indonesia dari ketersingkiran dari gelanggang Piala Dunia 2022 di Qatar. Dambaan saya masih harus tetap bertahan sebagai dambaan.
Sambil secara andaikatamologis menghibur diri bahwa Indonesia kalah hanya gegara Corona, coba saja andaikata tidak ada Corona pasti Indonesia berjaya, terpaksa saya haya bisa bersabar menunggu sampai 2026 di mana Insya Allah kesebelasan kebanggaan saya akhirnya bisa ikut berlaga di Piala Dunia.
Memang pada tahun 1938 sebenarnya tim sepakbolawan Nusantara sudah pernah ikut berlaga di gelanggang perebutan Piala Dunia namun pada masa itu nama yang digunakan masih Hindia-Belanda.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/15/184454065/mendamba-indonesia-berlaga-di-piala-dunia