Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Solusi agar Tak Mendengkur, Jaga Selalu Kesehatan Gigi dan Gusi

Dengkuran adalah tanda adanya gangguan atau penyumbatan pada saluran pernapasan ketika kita tengah tertidur pulas.

Kebiasaan tidur mendengkur atau mengorok ini tak hanya merugikan diri sendiri, namun juga orang lain yang tidur di sekelilingnya.

Sebenarnya apa yang terjadi ketika seseorang mendengkur? Dalam laman Healthline dijelaskan, ketika kita tertidur, secara otomatis otot-otot akan menjadi rileks sehingga menyebabkan tenggorokan menyempit dan jalan keluar udara menjadi tak leluasa.

Parah tidaknya dengkuran bisa disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari posisi tidur, hingga faktor alergi.

Ketika seseorang tidur telentang, biasanya suara dengkuran akan menjadi semakin parah. Hal ini lantaran dalam posisi ini, saluran napas akan lebih menyempit sehingga udara lebih susah keluar

Penderita sleep apnea akan sering terbangun di malam hari, atau jantung berdebar-debar di pagi hari. Mereka juga akan merasa kurang tidur, badan tidak segar, dan mudah dihinggapi sakit kepala.

Siapapun bisa memiliki gangguan tidur mendengkur hingga sleep apnea ini.

Tak hanya dewasa saja, namun juga anak-anak khususnya mereka yang memiliki berat badan berlebih atau menderita amandel.

Kaitan mendengkur dan kesehatan mulut

Ada banyak penyebab tidur mengorok atau mendengkur, selain berat badan berlebih dan gangguan amandel.

Dari penelitian klinis disebutkan bahwa pasien yang memiliki letak gigi depan berjejalan, memiliki gusi dan jaringan lunak yang tak sehat, atau memiliki air liur yang pekat, cenderung memiliki kebiasaan tidur mendengkur. 

"Gigi yang berjejalan disertai karang gigi yang menumpuk membuat fungsi liur di bawah lidah terganggu dan menyebabkan air liur semakin pekat," ujar Grace W. Susanto kepada Kompas.com baru-baru ini.

Kepekatan air liur bisa mempengaruhi saluran pernapasan, karena sebagian air liur menempel pada dinding pernapasan dan bisa menghalangi aliran udara.

Kepekatan air liur juga bisa disebabkan karena mengonsumsi makanan berlemak seperti sajian bersantan, atau meminum minuman yang terlalu manis.

Solusi agar tak mendengkur

Lantas bagaimana cara mengatasi gangguan mengorok?

Salah satu metode medis yang bisa ditempuh adalah melakukan terapi gusi secara rutin untuk membuang semua jaringan mati di rahang bawah khususnya bagian depan.

Bisa juga dengan membersihkan karang gigi di daerah anterior mandibula (rahang bawah depan) secara rutin. 

"Jika memungkinkan, perbaiki pula posisi gigi depan bawah agar bisa rapi sehingga mencegah retensi air liur yang memicu karang gigi," ujar Grace.

Semua langkah ini, bisa membuat saluran pernapasan lebih lancar karena lendir yang melekat ikut terlepas dan turun ke kerongkongan. 

Selain dengan menjaga kesehatan rongga mulut, atur pula konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh dan perbanyak minum air putih untuk mengencerkan liur di mulut dan tenggorokan.

Jika Anda memiliki kebiasaan mendengkur, bisa pula mencoba untuk minum air hangat sebelum tidur, diselingi menarik napas dalam-dalam selama kurang lebih 10 menit. 

Metode ini  bermanfaat untuk membersihkan kerongkongan dan saluran napas, sehingga dengkuran bisa menghilang atau setidaknya berkurang.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/03/190000265/solusi-agar-tak-mendengkur-jaga-selalu-kesehatan-gigi-dan-gusi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke