KOMPAS.com - Merebaknya pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan masyarakat.
Jauh lebih luas daripada itu, pandemi ini juga mengakibatkan terjadinya perubahan gaya hidup, cara bersosialisasi, hingga mengganggu jalannya perekonomian.
Ekonomi masyarakat yang terganggu ditambah imbauan untuk membatasi mobilitas di luar rumah membuat banyak pelaku usaha, baik skala besar maupun kecil, susah payah untuk tetap bertahan hidup.
Bahkan, hingga tahun kedua berlangsungnya pandemi, sejumlah perusahaan ritel besar di Indonesia telah mengumumkan alami kerugian hingga sampaikan tak lagi bisa bertahan.
Mereka banyak melakukan penutupan sebagian atau bahkan seluruh gerai yang mereka miliki di berbagai wilayah.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Giant
Berubahnya dinamika pasar, membuat tren belanja dengan format hypermarket mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Menyikapi fakta itu, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memutuskan akan menutup semua gerai Giant yang ada di Indonesia mulai akhir Juli 2021.
Mengutip Kompas.com (26/5/2021), langkah ini terpaksa diambil, karena perusahaan harus melakukan penyesuaian strategi bisnis yang tepat dengan kondisi yang ada.
Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall mengatakan, perusahaan akan memfokuskan bisnisnya ke merek dagang lain yakni IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.
"Kami tetap meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi," kata Patrik, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (26/5/2021).
Jadi, pihaknya akan mengubah 5 gerai Giant menjadi IKEA dan membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga 2022.
Proses negosiasi untuk potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant ke pihak ketiga juga dilakukan. Sementara gerai Giant yang lainnya akan ditutup.
2. Matahari
Selanjutnya, perusahaan yang juga memutuskan menutup gerai-gerainya adalah Matahari Department Store.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (27/4/2021), PT Matahari Department Store Tbk (LPFF) akan menutup 13 gerai Matahari di berbagai wilayah, karena operasionalnya justru membebani keuangan LPFF secara umum.
Secara total, LPFF memiliki 147 gerai Matahari di seluruh Indonesia.
Selain 13 gerai yang dipastikan akan ditutup, LPFF juga memantau 10 gerai lainnya dengan permasalahan serupa.
Perusahaan pun tidak menutup kemungkinan gerai-gerai tersebut akan mengalami nasib serupa, yakni penutupan jika memang tidak cukup menghasilkan.
3. Centro
Perusahaan ritel yang kehabisan napas selanjutnya adalah Centro Departemen Store.
Berdasarkan berbagai sumber, sejumlah gerai Centro yang ada di sejumlah wilayah dinyatakan tutup.
Misalnya Centro yang berdiri di Ambarrukmo Mal Yogyakarta, Margo City Depok, dan Bintaro Xchange.
Setelah itu, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan PT Tozi Sentosa resmi pailit pada 17 Mei 2021.
(Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin Pratama, Elsa Catriana | Akhdi Martin Pratama, Erlangga Djumena, Yoga Sukmana)
https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/26/150500265/3-perusahaan-ritel-besar-yang-tutup-gerai-di-tengah-pandemi-covid-19-mana