Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arab Saudi Rilis Foto Hajar Aswad, Ini Penampakan dan Sejarahnya

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya Presiden Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi merilis foto close-up resolusi tinggi Hajar Aswad, pada Senin (3/5/2021).

Foto Hajar Aswad dikumpulkan dengan teknologi Fox Stack Panorama, sehingga tingkat kejelasan yang berbeda untuk menghasilkan satu gambar dengan akurasi terbesar.

Mengutip Sky News Arabia, memerlukan waktu 7 jam dengan 1.050 gambar Fox Stack Panorama untuk mendapatkan foto beresolusi 49.000 megapixel itu. Proses editing foto juga membutuhkan waktu sekitar 50 jam.

Batu bersejarah itu berwarna kemerah-merahan dengan diameter 30 sentimeter dan dikelilingi bingkai perak murni untuk mengawetkannya.

Bagi jemaah yang melakukan umrah, disunnahkan untuk menyentuhkan tangannya ke Hajar Aswad dan menciumnya.

Hajar Aswad terdiri dari tiga bagian besar dan beberapa bagian berukuran lebih kecil, dan disatukan dalam lingkaran pita perak.

Batu hitam itu diyakini berasal dari surga dan diberikan kepada Nabi Ibrahim AS untuk ditempatkan di sudut Ka'bah. 

Hajar Aswad juga diyakini berwarna asli putih, namun lambat-laun menghitam karena menyerap dosa jutaan umat manusia yang menyentuhnya.

Sejarah Hajar Aswad

Mengutip arsip Harian Kompas, 28 Februari 1990, sejarah Hajar Aswad tidak bisa dilepaskan dari sejarah Ka'bah, kiblat umat Islam.

Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS.

Pada saat membangun Ka'bah, malaikat Jibril menyerahkan Hajar Aswad kepada Nabi Ibrahim AS untuk diletakkan di sudut Ka'bah.

Seiring berjalannya waktu, bangunan Ka'bah tidak luput dari musibah yang menimpa kota Mekkah.

Pada zaman Nabi Ibrahim AS, bangunan Ka'bah pernah diperbaiki oleh kabilah Amaliqah dan kabilah Jurhum. Qusai bin Kilab memberi atap Ka'bah dengan daun kurma.

Pada saat pemugaran, Hajar Aswad dipindahkan sementara dari tempatnya semula berada.

Pemugaran Ka'bah dilakukan oleh kabilah-kabilah yang ada di Mekkah secara gotong-royong. Namun, setelah pemugaran selesai timbul masalah baru.

Kabilah-kabilah itu berdebat dan memperebutkan hak memperoleh kehormatan untuk meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula berada.

Perdebatan itu begitu sengit, namun Nabi Muhammad SAW, yang kala itu belum mendapat wahyu kenabian, berhasil menemukan solusi yang memuaskan semua pihak.

Dia mengusulkan agar Hajar Aswad diletakkan di atas kain lebar, kemudian masing-masing pimpinan kabilah yang ada di Mekkah memegang kain itu dan mengangkatnya menuju tempat Hajar Aswad semula berada.


Pencurian Hajar Aswad

Melansir islamiclandmarks.com, Hajar Aswad pernah dicuri dari Ka'bah sekitar tahun 930 M oleh pejuang Qarmatian yang merupakan bagian dari sekte Syiah Ismaeeli.

Mereka menjarah Mekkah, menodai Sumur Zamzam dengan mayat Muslim dan membawa Hajar Aswad ke markas mereka di Ihsaa (Bahrain abad pertengahan).

Menurut sejarawan Al-Juwayni, Hajar Aswad baru dikembalikan ke Mekkah sekitar tahun 952 M dan ditempatkan kembali ke lokasinya semula.

Dengan teknologi Fox Stack Panorama, foto Hajar Aswad dikumpulkan dengan tingkat kejelasan yang berbeda untuk menghasilkan satu gambar dengan akurasi terbesar.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (4/5/2021) butuh waktu 7 jam dengan 1.050 gambar Fox Stack Panorama untuk mendapatkan foto beresolusi 49.000 megapixel itu.

Proses editing foto resolusi tinggi itu juga membutuhkan waktu sekitar 50 jam.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/05/163000065/arab-saudi-rilis-foto-hajar-aswad-ini-penampakan-dan-sejarahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke