KOMPAS.com - Di bulan Ramadhan, puasa menjadi salah satu ibadah wajib bagi umat Muslim yang sehat fisik dan mentalnya.
Namun apabila karena kondisi tertentu tidak dapat menjalankan ibadah puasa, dapat menggantinya di hari lain di luar bulan Ramadhan.
Seperti misalnya bagi orang yang sakit, sedang dalam perjalanan jauh, atau kondisi tertentu pada perempuan hamil dan ibu menyusui.
Pada ibu yang sedang dalam masa menyusui bayinya, beberapa memutuskan untuk tidak berpuasa dengan alasan khawatir akan mengganggu produksi ASI-nya.
Seperti diungkapkan warganet dengan akun Twitter @dannyramram dalam sebuah utas.
"Puasa tp menyusui walau anak w udah setaun ternyata berasa juga susahnya. Ditambah volume asi yg keluar jd seret. Gatau deh kalo mamak mamak diluar sana gimana, tp aku lebih pilih stop puasa dulu karena anak aku kalo ketemu aku maunya enen," tulis dia dalam salah satu twitnya.
Benar kah puasa dapat mengurangi produksi ASI seorang ibu?
Penjelasan AIMI
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar menjelaskan, berdasarkan sejumlah riset mengenai menyusui dan berpuasa, disebutkan puasa tidak selalu mempengaruhi kualitas ASI seorang ibu.
"Kalau dari studi, komposisi ASI ibu menyusui yang berpuasa tetap baik buat bayinya. Secara kuantitas bisa beragam," kata Nia saat dihubungi Sabtu (17/4/2021).
Dari studi tentang menyusui yang dikutip dalam laman Kelly Mom bahkan disebutkan bahwa puasa dalam waktu singkat tidak akan mengurangi produksi ASI.
Berdasarkan penelitian dari Neville dkk (1993), Neville & Olivia-Rasbach (1987), dan Tigas dkk (2002), ibu menyusui yang melakukan puasa dengan catatan ia mengonsumsi air yang cukup, menujukkan tidak terjadi penurunan signifikan dari suplai ASI-nya.
Akan tetapi, jika sang ibu mengalami dehidrasi yang parah, kondisi tersebut yang dimungkinkan akan menurunkan produksi susu.
Mengenai kuantitas ASI, Nia mengatakan ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya, dan bukan semata-mata karena berpuasa.
Sebab produksi ASI ibu menyusui di luar kondisi berpuasa pun bisa memiliki kuantitas yang berbeda-beda.
"Karena itu perlu lihat kondisi masing-masing ibu," ujar dia.
Kondisi ibu dan bayi
Berikut ini kondisi saat ibu menyusui sebaiknya tidak berpuasa:
Ibu menyusui
Pada bayi:
Rekomendasi AIMI
Kemudian rekomendasi AIMI, sebaiknya ibu menyusui untuk tidak berpuasa terlebih dahulu jika masih dalam fase ASI eksluksif (6 bulan pertama), terlebih di masa pemantapan menyusui (3 bulan pertama).
Ibu menyusui juga dianjurkan tidak berpuasa apabila bayi kurang sehat dan bayi kekurangan berat badan atau belum sesuai dengan berat ideal bayi seusianya.
Sementara pada ibu menyusui, perhatikan apabila terasa begitu haus dan mulai dehidrasi,
https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/20/140000665/ibu-menyusui-boleh-berpuasa-atau-tidak-ini-penjelasan-aimi